Bab 1.Pertemuan tak sengaja

3 1 1
                                    

"Awas awaaasss... Minggir..."
Teriak seorang pria berhelm bogo yang mengendarai motornya ugal-ugalan di pasar yang penuh dengan warga yang berlalu lalang. Membuat beberapa orang mengumpat sekaligus menyumpah serapahinya karena hampir terserempet.

Tak lama setelahnya lewat lagi beberapa motor dengan kecepatan tinggi bahkan ada yang menabrak dagangan para pedagang dan lari begitu saja. Sehingga orang-orang dipasar tambah geram dengan kelakuan anak-anak nakal itu.

"Woi kalau mau balapan di sirkuit sana!"
"Dasar anak-anak nakal!"
"Balapan tidak tau tempat!"
Teriak beberapa warga yang benar-benar geram dengan tingkah mereka.

"Ngenggggggggg.... Ngengg.. ngeng.. tin tin tinnnnn..."

Pria berhelm bogo itu kini panik karena rem motornya blong padahal sekarang dia lagi di persimpangan dan di depan nya ada gadis yang tengah asik bermain ponsel tanpa melihat jalan gang yang dilewatinya.

" Woii... Awassss..."
" Aaaaa..." Teriak si gadis syok saat melihat motor itu melaju begitu kencang ke arahnya dan "Brukh" suara tabrakan motor menghantam beton terdengar begitu nyaring. Bunga-bunga terlempar terbang kemana-mana sampai satu bunga tulip terlempar mengenai kepala si gadis yang sedang menutup mata nya karena takut.

" Ya Allah... Hamba masih hidup... Huh huh huh"  suara si gadis terdengar begitu lega dengan nafas putus-putus dan jantung yang terasa jatuh ke lambung.

" Ssstt..." Suara desisan menahan sakit membuat si gadis tersadar dari kelegaan nya dan langsung menghampiri si pengendara motor itu

" Ya Allah astaghfirullah... Luka kamu parah banget" teriaknya terkejut saat melihat darah mengalir di pelipis si pria dan juga beberapa luka goresan aspal di lutut dan tangannya.

"Bantuin dong jangan liatin aja! Akh... Ssstt" ucap si pria yang terlihat menahan sakit di sekujur tubuhnya itu

" I-iya aku bantuin" jawabnya lalu segera memindahkan motor yang sedikit menimpa pria itu setelahnya membantu mendudukkan si korban bersandar di beton gang sempit itu

"Lepas dulu helmnya!" Kata si gadis. Tanpa menjawab si pria langsung melepas helm walau agak kesulitan karena tangan nya sakit

' aduh dikelapanya banyak banget darah aku harus gimana? Mana gak ada orang yang lewat lagi jam segini' pikir si gadis bingung 

"ah aku tau" ujarnya lalu merobek bagian bawah pashmina nya dan langsung membalut luka dikepala si pria membuat pria itu tertegun beberapa detik sebelum kembali meringis
 
" Tahan ya! Ini biar darahnya gak keluar terlalu banyak"

Lalu ia kembali merobek tunik yang ia kenakan kemudian kembali membalut luka di lengan dan lutut si pria

Ringisan dan desis si pria menahan sakit membuat si gadis merasa bersalah
" Maaf... Kekencengan ya?" Tanya si gadis saat melihat si pria meringis sambil memejamkan mata. Tapi tak satu patah kata pun keluar dari mulut sipria itu membuat si gadis mengendurkan ikatan kain di lengan si pria.

"Nanti kamu kedokter biar lukanya dibersihin pake alkohol terus dikasih obat biar ce-" belum sempat si gadis menyelesaikan ucapannya dia langsung di tarik untuk berlari mencari tempat sembunyi.
"CARI DIA!" Terdengar suara teriakan dan suara motor mendekat ke arah mereka. Dengan menahan rasa sakit si pria kembali berlari sambil menggenggam tangan sigadis untuk bersembunyi dibalik gang tempat pembuangan Sampah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the destiny of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang