[END] After Rebirth, I Decided To Inherit the Family Property

59

Saya harus mengatakan bahwa semangkuk kentang goreng ini sangat enak.

Song Yunran tertarik dengan semua perhatiannya dan makan dengan saksama.

Berkat pendidikan yang diterimanya sejak kecil, dia tidak ceroboh ketika duduk di pinggir jalan untuk makan. Tidak ada saus di wajahnya dan tidak ada minyak di wajahnya. Dia seanggun duduk di restoran Michelin dan menikmatinya. makan besar Shi Tudou tidak punya waktu untuk berbicara sama sekali, dan dia tampak seperti saudara yang berperilaku sangat baik.

Fotografer memperbesar dan memberikan close-up panjang secara langsung.

Gambar yang sangat indah, pikirnya, sinar matahari di rambut Tuan Song bisa memantulkan cahaya yang lebih hangat.

Tak disangka saat ini...

Song Yunran mendongak: "Ya Tuhan!"

Dia menunjuk ke depan Shao Qian dan Wan Yuzhe, sangat terkejut, "Mengapa mereka memegangnya!"

"..."

Sayang sekali saya membuka mulut saya lama-lama, sehingga gambar yang indah itu secara langsung memberikan sedikit kemerosotan.

"Aku tidak tahu." Qin Ke menjawabnya dengan tenang, "Mungkin itu gerakan dansa."

Song Yunran tertegun di tempat, ini benar di luar jangkauan pengetahuannya, dan tidak cocok baginya untuk terus belajar secara mendalam.

Tampaknya cara bergaul antara setiap ayah dan anak tidak dapat disalin sepenuhnya.

"Kalau begitu ayo pergi."

Dia sangat takut bahwa dia akan kehilangan sekolah, dan berkata dengan cepat, "Pergi dan lihat bagaimana keadaan Dai Lao dan yang lainnya."

Ketika Pak Song berbicara, grup meninggalkan grup idola yang kecanduan menjual busuk dan menunda kemajuan, dan berjalan di sepanjang jalan semen di desa ke alun-alun kecil tempat karton sebelumnya dipilih.

Sekelompok siswa sekolah dasar yang berkicau mengikuti dan menyaksikan kegembiraan itu. Seorang gadis kecil dengan kuncir kuda mendekat. Dia melihat Song Yunran dari atas ke bawah, dan di bawah dorongan teman-temannya, dia mengumpulkan keberanian untuk bertanya, "Saudaraku, kamu juga seorang bintang." ?

Song Yunran mengangkat dagunya dan berkata dengan bangga, "Tentu saja tidak, saya adalah presidennya."

"Apa itu presiden?"

"...Itu bosnya."

"Oh, kenapa kamu bukan bintang?"

Gadis kecil itu memiringkan kepalanya dengan acuh tak acuh, sangat bingung, "Kamu lebih tampan daripada banyak bintang di TV."

Song Yunran tidak pernah menyangka bahwa di bawah kebiasaan rakyat yang begitu sederhana di Desa Tonggu, gadis kecil ini telah belajar keterampilan menarik dan menginjak-injak sejak dini.

Di depan kamera, dia tidak merasa malu untuk mengatakan "Aku merasakan hal yang sama", jadi dia hanya bisa berpura-pura serius dan menjawab: "Jangan katakan ini dengan santai di masa depan."

"mengapa?"

"Karena mudah bagi orang untuk berpikir bahwa Anda adalah angkatan laut yang saya undang."

Istilah angkatan laut terlalu esoteris untuk seorang gadis berusia tujuh atau delapan tahun.

Dia menyerah berpikir dan bertanya langsung: "Kalau begitu kamu bosnya, apa yang biasanya kamu jual?"

Pikiran Song Yunran tiba-tiba macet.

Dia sama sekali bukan ayam sekolah dasar, Menghadapi pidato anak-anak yang otentik, dia tidak tahu bagaimana menjawab untuk sementara waktu.