Perasaan yang bimbang
akan terpecahkan
jikalau sudah ada kepastian•••
Kini siang hari zahra berada diteras rumdin ayahnya bersama reza untuk menyantai karna tak tau mau melakukan kegiatan apalagi agar dirinya tidak merasa bosan dirumah. Kalau saja keluar pasti juga hanya ke pantai dan sudah bosan karna dari dulu cuma ke pantai pantai pantai dan pantai.
Reza sedari tadi melamun karna saking bosennya ia pun mengajak zahra ke pantai kalau saja zahra mau "Eey mba zahra." ucap reza.
"Apaan dek?."
"Gabut ah dirumah mulu, pinggir pantai gas??."
Zahra menghembuskan nafasnya, karna tak mungkin siang bolong begini ke pinggir pantai mau jadi apa kulitnya nanti.
"Nanti sore aja liat sunset." jawab zahra.
"Iyah nanti sore liat sunset sama saya." ucap Letda Ali yang tiba-tiba datang di asrama ayah zahra.
Zahra pun kaget dengan kedatangan letda Ali yang tiba-tiba datang seperti hantu "Loh kok Letda Ali disini?." tanya zahra sembari kebingungan.
"Mba Zahra gak inget saya siapa?, saya kan anaknya wakil ketua batalyon ini mba." dengan pedenya letda Ali menjawab seperti itu, memang benar ia anak wakil ketua batalyon, namun zahra tak terlalu mengenalnya.
"HAHHHHH." sontak zahra kaget mendengar ucapan letda Ali.
"Yaallah zahra baru tau kalau Letda Ali anaknya pak pramudya." sambungnya.
"Hehe mba zahra biasa aja kali kagetnya."
"Ih kaget beneran tau,."
"Duhhh mbaa kok ada sih cowo yang ngedatengin mba zahra apalagi anak wakil batalyon. Padahal mba zahra aja sifatnya kaya orang kesurupan gitu kok ada sih yang mau. Herann."
"ish ish ish." ucap zahra sembari menggelengkan kepala.
Ali hanya tertawa mendengar apa yang diucapkan Reza, namun ia tak percaya kalau memang sifat asli zahra seperti itu. Tidak mungkin baginya seorang zahra mempunyai sifat yang seperti apa yang diucapkan Reza.
"Jadi mba zahra mau ke pantai ga nanti sore?." tanya Ali.
Sejujurnya zahra sangatlah ragu untuk kepantai berdua dengan laki-laki.
"E-eeh zahra Mauu si, t-tapi emang Letda Ali ga ada tugas?."
"Insyaallah nanti sore saya kosong, eh ga deh saya ga kosong."
"Hmm trus gimana dong." ucap zahra yg kini mood nya berubah menjadi betmutt.
"Hehe mba zahra jangan sedih dulu dong, yakan tugas saya menjaga kamu."
"Ish Letda Ali bisa aja." pipi zahra memerah karna letda Ali sudah seperti itu kepadanya.
"Ciee pipinya merah, salting ya kamu?." tanya Ali dengan pedenyaa.
"Enggaa kok siapa bilang aku salting."
"Elehhh saya bisa tau ya." ali dan zahra tersenyum dan saling memandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Negara [REVISI]
Random⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ⚠️ "berawal dari tak sengaja menjadi cinta" ~Ayna Zahra Bagaskara~ "tidak ada yang bisa mengubah takdir Allah" ~Ali Putra Pramudya~ sungguh takdir Allah itu tak ada yang tau, perbaiki lah dirimu menjadi baik jika ingin...