Ali ke tepi pantai untuk menenangkan diri dan menceritakan semuanya pada laut, jika dirinya ada apa - apa pasti datangnya curhat ke laut. Ali menganggap laut itu segalanya dari pada hidupnya bahkan ia berharap bisa meninggal di laut.
Ali duduk di tepi pantai sambil menikmati angin kencang serta desiran ombak.
"Saya datang kesini lagi, sudah hampir satu tahun saya gak datang kesini,, kenapa nasib saya jadi seperti ini ya?? orang tua saya meninggalkan saya untuk selamanya, apa ini hukuman untuk saya karna saya sudah lama gak kesini." gumam Ali.
Ali menundukkan kepalanya hingga kakinya basah terkena ombak air laut, banyak orang yang melihat dan menganggap Ali seperti orang aneh.
"Hehhh kenapa diaa?."
"Dek, jangan disitu nanti kalo hanyut sama ombak."
"Ombaknya gede dek."
"Orang aneh jam segini ngapain kayak gitu."
"Mau nyari mati."
Banyak omongan yang terdengar oleh Ali hingga Ali meneteskan air matanya.
"Umi, abi lihat kan sekarang hidup Ali jadi kayak gini.. padahal baru 3hari yang lalu kita ketemu tapi kenapa secepat ini kalian pergi ninggalin Ali selamanya?." gumam ali.
"Ali bisa kok meninggal sekarang, Ali juga bisa banget nyusul kalian tapi Ali minta maaf Ali gak bisa mi,bi Ali masih harus menjadi orang tua untuk farzen dan juga menjadi pendamping Zahra,, Ali minta maaf." sambung Ali.
☘️☘️☘️
Zahra bingung mau apa karna tak ada yang diajak bercanda, kadang kalau ada Ali mereka berdua selalu berbincang hal - hal yang tidak bisa dinalar.
Zahra keluar dari kamar Ali.
"Zahra mau kemana nak, ini udah malem." seru Bagas.
Reza menggelengkan kepalanya "Pasti dia mau nyari kak Ali." ucap reza.
Bagas menghela nafasnya "Rasanya kayak mimpi kalo Andika udah gak ada."
"Semua udah jadi takdir yang maha kuasa mas, kita sebagai mahkluk yang tak sempurna bisa apa?." sambung bunda Alin.
Zahra berlari menuju pantai, ia melihat Ali di tepi pantai dibasahi oleh ombak pantai hingga Ali tak kuat menahan dinginnya air laut dan juga angin.
"Masss aliiiii." teriak Zahra sambil berlari menuju Ali.
Ali menoleh kebelakang "Zahra." lirih Ali.
Zahra mendekati ali "Mas, ayo kita pulang ,, Zahra mohon untuk kali ini aja mas Ali pulang yaa." Zahra mencoba membujuk Ali agar mau pulang, karna Ali sudah hampir 2jam disitu.
Ali tak memperhatikannya "Saya gak bisa pulang Ra." jawab Ali.
"Mas.. kalo ga demi aku demi farzen mas, Zahra mohon farzen butuh mas Ali."
Setelah itu Ali sadar kalau Ali sudah mempunyai dua tanggung jawab yang harus ia laksanakan.
Ali beranjak dari duduknya "Ayo ra." ujar Ali.
Zahra tersenyum tipis sambil memegang lengan Ali "Mas Ali dingin banget badannya, nanti sampe rumah ganti baju ya." tulus Zahra.
Ali tersenyum dan mengangguk "Iya Ra"
Ternyata Zahra tak mengajak Ali ke rumah dinas almarhum Andika, namun Zahra mengajak Ali ke rumah dinasnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan Negara [REVISI]
Random⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ⚠️ "berawal dari tak sengaja menjadi cinta" ~Ayna Zahra Bagaskara~ "tidak ada yang bisa mengubah takdir Allah" ~Ali Putra Pramudya~ sungguh takdir Allah itu tak ada yang tau, perbaiki lah dirimu menjadi baik jika ingin...