Chapter 9

753 105 10
                                    

"Jadi gimana nge-date nya?"

Osamu mendengus lalu menatap malas ke arah lelaki berambut kuning di sampingnya. Tak bisa di pungkiri Osamu memang senang saat dirinya dan [Name] jalan-jalan — Osamu anggapnya sih nge-date — dari tadi Osamu senyum-senyum terus. Makanya Atsumu penasaran.

"Ceritain lah! Dari tadi nungguin!" Atsumu memaksa, dia memang sepenasaran itu.

Bagaimana tidak? Osamu akhirnya punya gerakan buat PDKT dengan gadis pujaannya; [Name]. Biasanya Osamu cuma modus nganterin [Name] pulang. Lah sekarang udah berani ngajak jalan.

"Sabar elah," Atsumu cengengesan mendengar Osamu yang kesal.

Osamu duduk dengan nyaman, ia menghela napas. Mempersiapkan dirinya untuk bercerita tentang harinya tadi. Sebenarnya Osamu agak malu, yang pasti dia bakal senang kalau ngungkit kejadian tadi. Jadi Osamu bercerita dengan antusias meskipun ia berusaha menutupi wajah antusias nya itu. Atsumu mendengarkan dengan seksama.

Tak lama sesi bercerita sudah selesai dan Atsumu menutup mulutnya tak percaya.

"Astaga adek ku sudah besar!"

"Kita cuma beda beberapa menit doang, jangan ngelunjak."

"Bodo amat. Aku tetap kakaknya, "Atsumu masih tersenyum, ia melanjutkan. "I think it's movie date?" Atsumu menyenggol jahil ke Osamu yang berada di sampingnya, dengan ucapan yang diucap oleh Osamu saat nge-date sama [Name].

"Stop,"

"Never."

"It's okay [Name], aku bisa nungguin kamu kapan aja."

Osamu menutup wajahnya dengan kedua tangannya, wajahnya tersipu. Apalagi Atsumu masih menggodanya.

"Sialan."

"Aduh Osamu kok gitu sama aku?" Osamu dengan cepat menimpuk Atsumu memakai bantal, mendengar jika Atsumu meniru suara [Name].

"WOI?! AKU KAN CUMA BERCANDA!"

"JANGAN DIMIRIPIN SUARANYA SAMA [NAME]!"

"EMANG KENAPA??"

"ANEH SIALAN!"

***

"Ini Kita-san enggak mau kasih waktu istirahat? Cape aku coy,"

"Ngeluh mulu,"

Atsumu menghela napas berat, napasnya udah ngos-ngosan. Dia butuh minum, tapi dari tadi kakak kelasnya ini masih menyuruh mereka latihan. Jadinya dia cuma berdiam diri di pinggir lapangan dengan Osamu di sampingnya.

Atsumu sih tidak apa-apa, mungkin nanti dia pingsan.

"Lagi berantem sama pacarnya kali," Atsumu menengok ketika Suna menyahut. Dia berdiri di sampingnya, memegang bola.

"Kita-san punya pacar?" Atsumu menatap tak percaya ke arah Suna yang langsung disambut ekspresi malas.

"Jangan ragukan skill intel ku,"

"Tapi beneran ini enggak istirahat?" Atsumu masih kekeh.

Suna tersenyum kecil, "sebentar lagi paling."

Atsumu mengangguk, dia melihat tim nya masih latihan, mereka bertiga malah berdiri sambil melihat. Tidak ada niatan untuk ikut ke lapangan —karena tadi Atsumu sudah latihan— sekedar latihan. Mereka bertiga cuma memberikan semangat.

"Woi! Kalian latihan juga! Kita-san! Mereka enggak latihan! Jangan dikasih istirahat!"

Atsumu dengan cepat menunjuk ke Gin dengan wajah kesal, "ini mau latihan!"

"Halah,"

Akhirnya mereka bertiga kembali latihan, takut sama Kita enggak dikasih waktu istirahat karena mereka bengong.

***

Sekarang Atsumu sudah istirahat, meskipun mereka bertiga dikasih sedikit tambahan latihan —karena tadi bengong— tapi Atsumu cuma bisa pasrah. Jadi sekarang dia masih meneguk minumannya, dengan sesekali melihat mereka yang ada di gym sedang istirahat.

"Aku suka [Name],"

"Uhuk!" Atsumu reflek tersedak mendengar ucapan Osamu yang di sampingnya. Dia pun akhirnya terbatuk-batuk. Melotot ke arah Osamu.

Osamu malah melotot balik ke arah Atsumu, "apaan sih jorok!"

"Kenapa tiba-tiba ngomong gitu sih?!"

"Emangnya kenapa?!"

"Bikin kaget!"

"Buat apa kaget?? Harusnya kan udah tau!"

"Kamu ngomong gitu dengan jelas siapa yang enggak kaget?!"

Mereka berdua saling sahut menyahut dengan nada tinggi. Membuat penghuni di gym serentak menatap sang kembar.

"Kenapa lagi mereka?" Ucap Aran mendekati Suna yang malah menatap Osamu dengan senyuman. Aran menepuk bahu Suna. "Hey, bengong. Awas tiba-tiba ikutan si kembar berantem."

Suna menengok ke sampingnya, lelaki dengan tubuh lebih tinggi darinya, "Aran-san tolong jangan bercanda."

Aran terkekeh masih menatap si kembar yang lagi adu mulut, "lagian kenapa senyum gitu ke Osamu? Naksir?"

Suna dengan cepat menatap horor ke arah Aran, "enggak lah! Mana mungkin. Aku masih suka cewek."

Lebih tepatnya Suna naksir cewek yang Osamu suka.

"Oh? [Name] ya? Waduh."

"Aran-san tolong berhenti," Suna menatap jengah lalu tertawa kecil.

Aran ingin bicara lagi namun ucapannya terhenti ketika Kita mendekati si kembar dengan wajah datar. Aran dan Suna seketika bergedik ngeri. Bahkan si kembar seketika berhenti beradu mulutnya.

"Udah berhenti adu mulutnya?" Kita bertanya, intonasi suaranya terkesan dingin. Membuat mereka yang ada di gym seketika merinding.

"Udah— Kita-san." Atsumu melirik Osamu, meminta pertolongan yang langsung di jawab dengan tatapan yang sama. Akhirnya mereka berdua menghela napas.

"Bagus. Sekarang tau kan mau ngapain?" Ujar Kita.

Aduh Atsumu sial banget.

"Tau Kita-san."

*

*

*

TBC






HALO GESSS

aku double update btw hehehe, karena kemarin ga update diganti sekarang.

Tenang aja kok chapter selanjutnya full sunarto

🚩𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄; s.rintarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang