5

6.7K 217 2
                                    

Jika matamu adalah cahaya
maka hatimu adalah permata
dan jika senyuman mu adalah ibadah
maka mengenalmu adalah Anugrah Terindah

•••

Kini waktu telah menunjukkan pukul 3 sore, Zahra pun sudah siap untuk menuju ke pantai dengan Letda Ali. Namun zahra masih terasa gugup untuk berkencan dengan ali karna baru pertama kali ini zahra jalan dengan laki-laki lain yang baru saja ia kenal.

Zahra sudah berdandan rapi dan cantik dengan memakai baju putihnya yang nampak estetik dan dirinya tak lupa memakai jilbab "Letda ali mana ya katanya dia mau ke pantai sama aku." gumamnya.

"Apa aku telfon dia aja ya?."

"Hallo dek." ucap TNI yg lewat depan rumah zahra.

karna rumdin ayah zahra dekat dengan lapangan jadi sering TNI lewat di depan rumahnya.

"Apaan sih so asik."

"Adek mau kemana, sama Abang aja yok."

"Bisa diem ga?."

"Galak amat."

TNI yang mengganggu zahra pun segera pergi. Kini Zahra masih menunggu Letda Ali.

"Assalamualaikum ra." Ali datang untuk mengajak zahra ke pantai. Ternyata ali sudah ganti pakaian ia memakai kemeja berwarna putih seperti baju zahra agar terlihat samaan walau tak bilang mau sama bajunya.

"Waalaikumussalam, hmm dri tadi ditungguin lama banget si Letda Ali kemana aja?." tanya Zahra.

"Maaf tadi saya ada urusan dikit."

"Sama siapa?."

"Hmm ini jadi berangkat engga ra?." ali mengalihkan pembicaraan karna dirinya tak mau ditanya lebih banyak oleh zahra. Dari dulu Ali tak suka kalau ada orang yang kepo tentang urusan yang tidak begitu penting karna dengan dipendam sendiri sudah cukup baginya.

"Ish Letda Ali mah gitu ditanya malah."

"Sudah ayo kita berangkat, jalan kaki aja yah ra."

"Gamau maunya naik motor." ketus Zahra.

"Saya kan gak bawa motor."

"Ishh." Zahra pun merasa kesal dengan Ali yang sedari tadi sudah merusak mood nya.

Setidaknya Ali sudah mencoba untuk memahami sifat Zahra, benar sakali Zahra memang dari kecil sangat di manja oleh sang ayah. Kini ia juga harus mendapatkannya dari Ali kelak.

"Pake motor reza aja ga di pake tuh nganggur, gapapa ya??." tanya zahra.

Ali pun mengangguk, padahal dia ingin berjalan kaki agar lebih leluasa mengobrolnya malah zahra lebih memilih memakai motor karna sudah pasti akan di teriakin TNI AL yang melihat mereka berdua.
Saking dekatnya rumah dinas zahra dengan pantai hanya 3menit sudah sampai, dan kini setelah sampainya di pantai mereka berdua duduk dipesisir pantai.

Dengan hembusan angin pantai yang tak cukup besar ali duduk dan kakinya dibasahi ombak pantai, sedangkan Zahra malah asik mencari kerang - kerang.

"Zahra kamu ngapain?." tanya ali.

"Letda Ali ga liat zahra lagi nyari kerang."

"Saya liat kok."

"Mau saya bantu gak?."

"Mau kalo Letda Ali bantunya ikhlas."

"Insyaallah saya ikhlas."

"Kamu suka kerang ya ra?."

"Eem iya aku suka kerang tp ya buat koleksi aja sih yang bagus-bagus."

Mereka berdua pun mengambil kerang yang bagus-bagus akan tetapi Ali lebih dulu mengumpulkan banyak kerang "Udah banyak nih." ucap Letda Ali.

Aku Kamu Dan Negara [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang