1 Sebelum Semuanya Dimulai

13 0 0
                                    

"Ini kalau gak ikut KKN bisa gak sih? Anjir ribet banget" umpatku kepada teman-temanku yang juga sedang membaca pengumuman mengenai KKN angakatanku.

Siang ini suasana dalam ruang perkuliahan agak gerah dan sedikit membuat pening. Tak hanya karena cuaca yang panas tetapi AC nya juga tidak berfungsi. Double kill!  Fantastis sekali bukan? Semua mahasiswa di kelas sudah sibuk mengecek hp dan histeris (beberapa) karena tidak sabar katanya. Untung saja perkuliahan hari ini sudah selesai dan kelas masih kosong. Kalau masih ada dosen pasti sudah kebakaran jenggot nih orang-orang.

"Iya nihh anjir, ribet banget ini banyak banget ketentuan sama aturannya. Gak jelas banget ini, perasaan univ lainnya gak kayak gini. Temenku kemarin gak seribet ini lho" balas Rika teman satu kelasku dari semester satu. Kebetulan KRS angkatan di jurusanku itu diurus kampus, jadi buat matkul wajib itu kelasnya dari semester satu sampe enam sama semua. Pasti kalian akan berpikir 'wah enak banget, baik banget kampusnya'. Eitsss tunggu dulu, kuberitahu ya ini ada batu dibalik gajah. Jangan berpikir positif dulu, ini terjadi karena website kampus ini emang sering error karena ketidak mampuannya menampung orang-orang kepo yang terlalu banyak  mengakses. Ironis sekali bukan. Sudah kuperingatkan tadi. Tapi tak mengapa, toh akhirnya sampai sekarang juga lancar-lancar aja.

"Kamu mau ambil KKN Mandiri, Tematik atau Reguler Kar ?" Tanya Lala salah satu temanku juga.

"Aku bingung, kalau mandiri semua diurus sendiri alias pihak kampus gak ngurus lokasi, perizinan, biaya dan lainnya, cuma bantu surat paling. Nah, kalau Tematik ini harus ikut seleksi dari kampus berdasar lokasi yang mereka tentukan tapi ya tetep aja biaya mandiri cuma lokasi dan tema KKN-nya lebih spesifik alias dah ada alurnya tinggal laksanain aja. Nah kalau reguler ini agak absurd dan uji mental. Soalnya anggota kelompok dan lokasi yang tentuin dari kampus alias acak random gitu. Gimana kalau dapet kelompok anak-anak yang males. Mending sih kalau males, kalau nakal gimana coba nasib kita dua bulan ? Terus lokasinya kalau kayak supertrapp gimana?  tiba-tiba dapet desa yang nuntutnya banyak banget. Padahal kita juga sama-sama dari desa kecil yang berjuang mencari pendidikan di kota tapi dikira kita orang kaya. Udah gitu gak dapet suport biaya KKN dari kampus juga. Jadi kesimpulannya adalah kayaknya aku bakal nyoba yang tematik aja, resikonya lebih kecil dan lebih bisa diprediksi, terus kalaupun gak lolos yaudah aku pasrah menggadaikan semua keberuntunganku di KKN yang reguler." jelasku sudah seperti membaca cerpen kepada tiga temanku. Memang sepertinya aku juara membacot tingkat sirkel pertemanan yang gedenya gak seberapa. Karena kata sebagian besar orang-orang di fakultas aku pendiam. Iyuhhh pendiam dari mananya.

"Kalau aku sih Alhamdulillah udah ada rencana kelompok mandiri sama temen-temenku di organisasi tinggal nyari dua orang aja sama war lokasi KKN besok, soalnya kan lokasinya juga terbatas buat yang madiri satu kabupaten cuma boleh ada 4 kelompok" sambung Via dengan yakin karena ya kelompok dan masa depannya udah jelas.

"Aku juga udah di ajakin sama Agam buat sekelompok sama kelompok KKN mandirinya dia, jadi udah nyicil tenang sih" sambung Ica.

Yak tergambar sudah, dua temanku sudah jelas masa depannya gak kayak aku dan dua temanku lainnya. Gak jelas.

"Mending kita makan soto sama es teh di warung biasanya gak sih? Biar lancar gitu mikirnya." Ucap Lala yang mukanya udah kusut sekusut pikirannya ditambah laper banget kayaknya belum sarapan. Sumpah, temenku satu ini kalau emosi dan juga isi pikirannya keliatan banget dari ekspresi wajahnya. Jadi gampang banget ketebak.

Akhirnya kami berlima pergi ke warung soto langganan kami yang lokasinya ada di dekat kampus lebih tepatnya selatan rel kereta. Aku gatau nama sotonya apa, tapi aku ingat lokasi menuju kesana. Agak masuk kedalam tapi gampang kok.

Aku suka banget sama soto sapi disini karena kuahnya enak, dagingnya lumayan banyak dan pokoknya jos jis kalau dipadukan dengan es teh dan sate jeroan. Tidak lupa dengan satu perasan jeruk yang biasanya jadi pelengkap soto. Wuhhh mantep banget asap panas kuahnya masih keliatan.

Eh kenapa malah jadi review soto sih. Sambil aku dan teman-temanku makan soto aku mau perkenalan dulu. Yak hajimemashite watashi wa Sekar desu, yoroshiku onegai shimasu. Ciaaaa wibu nih pasti orang. Enggak sih, sok Jepang aja. 

Pokoknya panggil aku Sekar. Sekar adalah kembang, kembang adalah bunga, bunga adalah flower dan flower adalah hana. Nama panjangku Sekar Kenanga. Aku mahasiswa semester 6 jurusan Ilmu Perpustakaan. Nah loh ada ya jurusan ini? Iya beneran ada lho. Buktinya aku kuliah di jurusan ini kok. Dan semster ini super duper bikin aku overthinking. Soalnya apa ? Soalnya harus KKN bestiee. Kata orang-orang dan temen kerjaku di kantor KKN menyenangkan asalkan aku gak melanggar pantangan di desa lokasi aku KKN. Ini sih kayaknya gak mungkin ya secara aku anak baik-baik dan mengerti norma-norma dalam masyarakat gitu lho. Aman insyaallah.

Selain kuliah aku juga bekerja part time sebagai admin lelang elektronik di perusahaan swasta. Ya masih CV sih tapi lumayan juga buat tambah-tambah penghasilan kan. Nah ini yang bikin agak sedih. Aku jadi gak punya penghasilan selama dua bulan karena KKN. Duh bener-bener ya si KKN ini udah gak jelas, bikin overthingking, ngabisin duit lagi. Triple Kill. 

"Btw gais, aku balik ke kosan dulu ya. Mau siap-siap nanti sore ada pertemuan organisasi soalnya" karena sudah selesai dengan urusan perutnya dan dirasa perghibahan KKN ini sudah usai, Via berpamitan dan kami juga ikut pulang. Emang ya efek nyetrum itu ada banget, satu pulang, pulang semua. Andai kalau yang nyetrum itu kekayaan, satu kaya, kaya semua. Wah asik tuh. KKN bablas tinggal was wes aja gak perlu mikirin biaya hidup sama proker. Tinggal tarik tunai di ATM terdekat. ya kalau ada.

Jadi KKN ini merupakan mata kuliah atau program wajib bagi seluruh mahasiswa. Jadi mau gak mau harus ikut KKN. Kalau pas covid kemarin sih, mungkin bisa dapet keringanan atau malah ada yang kkn online. Tapi karena pandemi covid udah selesai artinya KKN harus berjalan sebagaimana mestinya. Oh iya di beberapa kampus KKN ini juga bisa digantikan dengan magang Kampus Merdeka, atau dengan kegiatan pengabdian lainnya, jadi dikonversi begitu. Tapi, ya memang agak berbeda memang kampusku ini, program kampus merdeka tidak masuk sehingga yaudah KKN tidak bisa digantikan kecuali pernah melaksanakan kegiatan pengabdian yang sesuai dengan ketentuan dari universitas, nahh itu baru bisa dikonversi.

Hidup memang tidak seindah cerita fiksi dalam novel pokoknya.

Di dunia nyata urusannya lebih rumit. Belum milih jenis kkn, siapa kelompoknya, dimana lokasinya, apa prokernya, berapa biayanya, gimana transportasi kesananya, gimana bawa barang-barangnya, gimana nanti orang-orang disana, bisa berbaur sama kelompok dan masyarakat enggak, jadi beban kelompok enggak, bisa adaptasi enggak bisa jaga nama baik enggak.

ahhhh asli sumpahhhh inii njelimet banget.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KKNWhere stories live. Discover now