5

118 13 4
                                    

.

doyoung dan chiquita berjalan tak terasa mereka sudah tiba di pedesaan, wilayah atau tempat di mulainya batas kekuasaan kerajaan sang ayah dari doyoung

seluruh mata memandang langkah kaki kedua manusia itu, berhentilah pasukan berkuda di hadapan mereka

chiquita yang merasa takut pun langsung bersembunyi di balik tubuh doyoung

"yang mulia pangeran" ucap panglima perang

"aku tau" jawab doyoung singkat

tak lama setelahnya mereka di bawa menuju istana dan tibalah mereka memasuki gerbang istana

mata chiquita terbelalak memandangi tiap sudut keindahan

mereka berdua berdiri di lapangan menghadap pintu istana dari sana lah keluar sang raja, ratu dan putra mahkota alias kakak kandung dari doyoung

tidak dapat di pungkiri mata sang ratu berkaca kaca kala menatap wajah putra bungsunya tersebut kembali dalam keadaan selamat

"selamat datang putra bungsu ku" teriak sang raja

"seperti perintah sebelumnya, jika dia kembali tanpa membawa obat untuk pangeran junkyu maka dia yang akan merenggut nyawanya di lapangan ini, karena ini sudah aturan di kerjaan kita, NYAWA DI BALAS NYAWA" sambungnya

"ayah . . jika kita kehilangan junkyu lalu kita juga kehilangan doyoung, maka putra ayah hanya tinggal aku, apa ayah tidak menyesal karena menghukum doyoung itu membuat kita kehilangan dia" ucap jihoon menatap ayahnya

"kau belum pantas untuk menjadi raja karena pemikiran seperti ini" jawab sang ayah

"berilah kesempatan untuk doyoung" kata ratu

"apa yang kalian bicarakan?" tanya doyoung dengan gaya sok nya membuat seluruh orang yang ada disana menoleh melihat nya

"aku kesini membawa tabib" doyoung menunjuk chiquita

"tabib? rupanya kumuh seperti itu?" tanya seorang pelayan

doyoung langsung memandangi chiquita mulai dari atas ke bawah lalu ke atas lagi

"lah iya, kok lo kumuh gini sih?" bisik doyoung di telinga chiquita

"hah? mana gua tau kan gua tersungkur di tengah hutan udah keadaan begini" jawab chiquita berbisik

doyoung menatap aneh pada chiquita, dia mikir itu gadis rada gimana gitu tapi mau gimana lagi dh cuma tuh cewe yang bisa ngobatin kakaknya

"jangan mandang dari cover lah, pelayan doang belagu lo, gua aja anak raja ga segitunya" jawab doyoung ngegas natap pelayan

"doyoung, kalau emang wanita yang kamu bawa itu bisa mengobati kakak mu langsung bawa dia masuk untuk bertemu junkyu" perintah sang ratu

doyoung senyum natap chiquita, sebenarnya chiquita bingung nih doyoung ngapain senyum gitu natap ke dia tapi ya udah lah males mikir panjang jadi nya chiquita masuk aja ke dalam istana di antar oleh pengawal istana hingga tiba di kamar junkyu yang penuh dengan pelayan

"duhh gimana gua mau kasih kiss sama nih orang kalau isi kamar aja serame ini, doyoung mana sih kok ga ikutan kesini, hadeh bingung nih kudu ngapain" isi hati chiquita nih

akhirnya chiquita punya ide "boleh minta waktunya ga? maksud saya gini, tinggalkan saya dan pangeran berdua di ruangan ini dan tolong jangan ada seorangpun yang melihat selama dalam masa pengobatan ini"

permintaan itu pun di setujui oleh sang ratu, alhasil mereka semua keluar dari kamar itu, tersisalah chiquita dan junkyu yang sedang terbaring

"kalau di liat liat ganteng juga nih" gumam chiquita

fairy circle. - chiquita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang