Hosh hosh
Drrkk
"Eh, pak! Bentar! Hahh..ja-jangan ditutup dulu!"
Pak Satpam menoleh, melihat salah seorang siswa datang terlambat setelah gerbang telah ia tutup dengan sempurna.
Matanya memicing, memastikan bahwa yang ia lihat berbeda dari dugaannya.
"Loh Hyunsuk?"
Hyunsuk nyengir, menunjukkan senyum dua jarinya, lalu cengengesan saat mendapati air wajah orang di depannya sedikit terkejut.
"Kok tumben banget telat?"
"Kesiangan hehe"
Hyunsuk hanya tertawa canggung dibalik jeruji gerbang sekolahnya, dilihat pria paruh baya di depannya hanya menggeleng-gelengkan kepala heran, tapi kemudian wajahnya memelas bak anak anjing yang minta dipungut.
"Bukain ya pakk? Pleaseee, sekali ini ajaa ya ya yaaa?"
Pak satpam menggeleng, "Enggak, kamu udah telat 10 menit, hukuman tetep hukuman ya Hyunsuk, walau kamu ketua osis sekalipun"
"Duhh pak saya kesiangan karena tadi malem begadang bikin proposal buat acara kartinian! please ya pak ini pertama kali loh saya telat"
"Gak ga bisa, mana ada ketua osis dateng telat, tunggu aja di situ sampai guru kesiswaan datang, tuh banyak kok yang telat juga, udah ya saya mau nongki nongki byee"
Pak Satpam melangkah menjauh, membuat Hyunsuk semakin panik,
"Eh pak! Jangan tinggalin saya dongg! Pak Satpam ya tuhan pak bukain gerbangnya sekali ini aja pleaseeeee"Hyunsuk hanya misuh setelah melihat satpamnya melambaikan tangan tanpa mau berbalik badan, ia menendang kerikil yang ada di sekitarnya.
"Duh anjing! Ga ada keistimewaan apa gitu buat ketos! Nyesel gue nyalonin diri bangsat" Ia terus mendumel namun kakinya tetap melangkah menuju pos yang memang disediakan untuk siswa yang telat.
Hyunsuk berdiri di antara siswa lain yang juga terlambat, yang kini mereka sudah pasrah duduk lesehan sambil mengipas-ngipaskan wajah mereka yang memerah karena banyak berlari. Hyunsuk sadar pula ada beberapa siswa yang gibahin dia, "masa ketua osis telat? mau jadi apa sekolah kita"
Kira-kira gitu sih yang ia dengar, tapi Hyunsuk gak peduli, ia terlambat juga karena begadang memikirkan acara sekolah mereka nanti.Ia membuka map yang ditenteng sedari tadi, lalu membaca ulang proposal yang sudah ia buat dan print semalam, "mending periksa ulang proposal deh, daripada ga diterima terus suruh revisi ulang"
Namun kegiatannya harus terhenti ketika seseorang menubruk bahunya keras dan membuat mapnya jatuh berserakan.
"Duh sori-sori" Hyunsuk diam saja tak membantu saat orang tersebut merapikan kertas-kertasnya—karena itu memang sudah kewajibannya—lalu orang itu menyerahkan mapnya dengan terburu-buru.
"Sori ya" Lagi, tanpa memandang wajah Hyunsuk, orang tersebut lari ke samping sekolah. Dari penampilannya yang berantakan, seragam tidak dimasukkan dan dasi yang entah hilang kemana, Hyunsuk tau betul orang itu siapa.
Park Jihoon.
Hyunsuk buru-buru memasukkan semua kertasnya, lalu berlari menuju orang yang menabraknya tadi, untungnya masih terkejar, walau Hyunsuk sudah ngos-ngosan karena ternyata ia berlari cukup jauh.
"Hahh..Woi! Bentar!" Hyunsuk menumpukan tangannya di atas kedua lutut, ia membungkuk untuk menetralkan nafasnya.
Orang itu—Jihoon—menoleh, mendapati orang yang ia tabrak tadi mengejarnya, dan sedikit terkejut saat mengetahui siapa orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Home || HoonSuk
Teen Fiction"Mau main rumah-rumahan sama gue ga?" Hyunsuk pikir dia cukup pintar cuma buat jawab pertanyaan sepele seperti itu. Tapi ternyata, dia yang notabenenya si ketua osis yang hampir pensiun, dibuat pusing tujuh keliling oleh permintaan kekanakan yang ke...