02. Kejutan

398 102 27
                                    

       •••
        Dari kegelapan bayangan itu terpampang samar. Di balik tudung hitam, tanpa menghiraukan rinai hujan, ia menyandar dengan kedua tangan di dalam saku celana.

Ia memandang tragedi di depannya dengan tatapan tanpa eksperesi, kedua belahan bibirnya sedikit terbuka. Mau bagaimana pun ... itu sedikit menaikan gairahnya, namun kejadian selanjutnya membuat ia menghela napas panjang.

Setelah memastikan orang itu pergi, ia berjalan. Pelan dan perlahan, berjalan tanpa suara. Hanya suara hujan. Ia membenarkan topeng yang menutupi sebagian wajahnya, lalu ia berhenti. Tepat di samping manusia yang telah tergeletak kaku di bawahnya.

Ia berjongkok, meraih helaian hitam jasad itu. Bergumam pelan, ia menyeringai hampa. "Benar-benar."

Klik!

"Kena kau, tikus kecil."

Ya, setidaknya sampai seseorang menodongkan pistol di belakang kepalanya, secepat itu pula seringainnya hilang. Wajahnya kembali datar.

Ia mengambil ancang-ancang untuk melarikan diri. Dalam hitungan ke tiga, ia berdiri dan berbalik secara spontan. Menendang tangan orang itu keras sampai pistol itu terlempar cukup jauh.

Sasuke cukup terkejut, ditambah saat orang mencurigakan itu berbalik. Membuat tudung kepalanya terbuka.

Merah muda.

Emerald.

Dan ... seorang gadis?

Sasuke bersiul sembari mengacak sedikit rambutnya yang basah. Kedua iris obsidian sekelam malam itu menatapnya tajam, sementara gadis itu bergeming, sepertinya ia berubah pikiran.

Sasuke mundur dengan tangkas saat tiba-tiba saja gadis itu menyerangnya membabi buta, namun tentu saja itu tak membuat Sasuke kewalahan. Gadis itu berhenti menyerang saat dengan mudah Sasuke meremas tinjunya, lelaki itu menyeringai dengan tatapan merendahkan.

Gadis itu sedikit menyeringai. Memanfaatkan remasan tangan Sasuke di tangannya, ia mengangkat tubuhnya tinggi dan menendang kepala lelaki itu.

"Eh?" kedua iris emerald itu melebar.

Sasuke menahan betis kecil yang nyaris menghantam wajahnya yang rupawan. Tatapannya berubah datar, namun seringaian meremehkan masih tercetak jelas di bibirnya. "Hanya ini kemampuanmu?"

Gadis itu mendengus kesal, tanpa aba-aba ia kembali melayangkan kakinya yang lain dan berhasil menjatuhkan Sasuke, tepat di kepalanya dihantam cukup—ah tidak, sangat keras oleh betis kecil gadis itu.

Melihat Sasuke yang tengah lengah, ia segera berbalik untuk pergi dari sana, namun detik berikutnya tubuhnya sukses terhempas di atas jalan berikut topengnya yang terlepas dari wajahnya.

Sepersekian detik Sasuke terdiam, termangu melihat wajah di bawahnya. Begitu pula gadis itu. Wajahnya begitu terkejut. Seketika keheningan menyelimuti mereka. Di bawah rinai hujan, mereka saling bertatapan.

Sasuke merasa jantungnya berdenyut ngilu, ia menahannya. Namun, semakin ia berusaha menahannya, dadanya semakin terasa sesak. Ia segera mengontrol dirinya dan meraih sesuatu.

"Kau ditangkap." Ucapnya setelah memborgol tangan gadis itu. "Kau berhak diam dan berhak menyewa pengacara."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang