Ansel pulang dari rumah sakit dan langsung pulang ke rumah orang tua nya membuat Ansel bingung dengan keputusan Michele.
"Kita kenapa pulang kemari?"
"Baby jika daddy tidak ada, baby akan aman dan tidak kesepian"
"Aku tidak apa apa daddy"
"Baby jangan berkata seperti itu, daddy mohon mengertilah"
"Maaf daddy"
"Rumah itu akan mengingatkan baby dengan apa yang terjadi, sedangkan baby sedang dalam masa pemulihan"
"Aku paham daddy tapi aku tidak mau jika daddy tinggal di sana, ku mohon tinggallah disini karena aku hanya mau daddy"
Michele terkekeh.
"Daddy juga, sekalian ayah baby mengajak kerja sama untuk proyek selanjutnya nya"
Anita masuk membawakan minuman untuk Ansel dan Michele akhirnya ia ikut bergabung juga mengobrol.
"Aku tidak akan berhenti sampai kau membayar rasa sakit yang kau berikan pada nya dan kau tahu bukan aku saja yang akan kau hadapi tapi apa kau tahu anak siapa suami ku itu?"
Laki laki berwajah bengis itu berdecih dan ia jelas tidak suka dengan kedatangan Michele dan Elgort.
"Aku tidak takut pada kalian"
Elgort sudah berusaha tenang dan saat hendak bangkit ia di tahan oleh Michele agar jangan sampai mengacaukan semuanya, Michele menelpon seseorang dan menatap laki laki itu.
"Aku dengar, kau sangat menyayangi anak mu dan istri mu. Aku sendiri tidak sempat karena kau, bagaimana jika kau merasakan apa yang aku rasakan?"
Wajah laki laki itu memucat mendengar ucapan Michele.
"Apa maksud mu?"
"Aku menempatkan orang orang ku dan hanya tinggal menunggu perintah ku saja, aku sudah memperingatkan mu dengan menghabisi beberapa anak buah mu, bagaimana?"
Laki laki itu diam dan gelisah.
"Baik, apa yang kau inginkan agar kau melepaskan anak dan istri ku?"
"Bagus, aku mau kau ikut dengan ku dengan mata tertutup dan aku akan buat kau merasakan apa yang baby ku rasakan dua kali lipat maka aku akan merasa puas dan aku janji kau pulang dalam keadaan masih bernafas"
Ia bangkit dengan lunglai dan pergi bersama Michele dan Elgort.
Ansel menoleh mendengar pintu dibuka dan Michele setelah menutup pintu ia langsung berbaring di samping Ansel dan memeluk nya dari belakang sesekali mencium punggung Ansel.
"Daddy, ada apa?"
"Aku melakukan hal yang seharusnya tidak aku lakukan namun hanya itu cara ia menyerah, lagipula itu justru ide dari istri orang yang menyakiti mu saat ia tahu apa yang suaminya perintahkan pada orang orang nya apa yang harus mereka lakukan padamu"
Ansel berbalik perlahan karena bergerak sedikit saja membuat nya sakit.
"Daddy tidak perlu merasa bersalah, apa yang daddy lakukan atas izin istri nya dan..... aku tidak tahu apa yang sebenarnya daddy lakukan, ayah mengatakan daddy membalas rasa sakit ku pada mereka. Daddy aku harap ini yang terakhir"
"Aku janji karena aku juga lelah melakukan nya baby, sangat lelah dan kedepannya kita akan fokus dengan mu dan memiliki anak lagi memperbaiki hidup kita bersama"
Ansel tersenyum dan Michele meringkuk di pelukan Ansel dan dengan seketika lelah dan sedih serta amarah nya memudar, hanya pelukan Ansel yang akan membuat nya merasa nyaman.
"Jangan terburu buru santai saja, kau akan bisa berjalan normal lagi"
"Mudah bagi daddy mengatakan nya"
"Bicara emang mudahkan? "
Ansel mengerucutkan bibir nya membuat ayah Michele dan Elgort hanya terkekeh demikian juga Anita, Michele mendekati Ansel dan terapis masih terus memberikan arahan.
"Daddy tangkap jika jatuh"
"Pasti, kecuali kalau jatuhnya ke atas bagaimana aku akan menangkap mu"
"Selalu saja bercanda"
Anita hanya menggeleng saja melihat anak dan menantu berdebat tidak jelas, Anita duduk disamping suaminya.
"Ia perlahan pulih meskipun ia harus melewati rasa sakit yang tak tertahankan, aku bangga pada putra ku Anita"
"Aku juga bangga meskipun ia bukan anak kandung ku sendiri"
"Ya dan aku jujur saja tidak menyangka ada seseorang mencintai putraku seperti Michele, bahkan melakukan apapun demi putraku"
Bisik nya lagi pada Anita.
"Anak kita beruntung dalam cinta, aku senang ia bahagia bersama Michele"
Kedua nya menatap Ansel yang merajuk karena Michele terus saja menggoda nya sedangkan ia sedang terapi, namun Michele melakukan nya untuk mengalihkan rada sakit Ansel.
"Daddy sana sana"
Michele terkekeh enggan beranjak dari posisi nya di ujung pegangan Ansel
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 (End)
Randomdia memburu orang orang yang sudah menghancurkan sugar baby nya satu persatu tanpa ampun selagi sugar baby nya berjuang dengan rasa sakit dan trauma nya