10

47 5 0
                                    

Mata nya perlahan terbuka dan ia melihat sekitar namun hanya sesaat ia kembali terpejam dan tertidur, Elgort masuk bersama Anita mereka tidak menghubungi Michele karena permintaan Ansel sebelum kehilangan kesadaran nya yang tiba tiba jatuh dan dokter mengatakan Ansel pendarahan hingga ia akan menjalani konservasi memastikan apa aman di lanjutkan atau calon bayi nya harus lahir prematur.

"Kau pergilah, ambil pakaian nya biar aku menemani nya"

"Ya, jika ada apa hubungi aku dan aku secepatnya akan kembali"

"Iya, hati hati"

Elgort pergi dan Anita duduk lalu merapikan selimut Ansel, Ansel terbangun membuat Anita tersenyum.

"Apa yang kau rasakan sayang"

"Aku tidak tahu ibu, semuanya tiba-tiba gelap dan perut ku sedikit sakit"

"Kau sedang stress sayang, Michele hanya bekerja dan ia akan pulang. Kau harus mengerti, ibu yakin ia juga tidak ingin pergi meninggalkan mu karena pekerjaan"

 Kau harus mengerti, ibu yakin ia juga tidak ingin pergi meninggalkan mu karena pekerjaan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bu aku mau daddy"

"Kau mau ibu menelpon nya sekarang?"

Ansel menggeleng karena ia tidak mau mengganggu pekerjaan Michele.

"Nanti saja bu, aku tidak mau daddy marah lagi karena aku yang kekanak-kanakan tapi ini juga bukan ingin ku"

"Itu karena kau sedang hamil sayang, hormon membuat mu berbeda dari biasanya namun terkadang reaksi berbeda dengan orang lain"

"Tapi aku tidak suka bu"

"Kau tak kuasa menahan nya, biarkan saja dan Michele pasti mengerti dan tidak akan marah lagi saat pulang"

Wajah Ansel berubah ia memegang perut nya yang sangat menyakitkan hingga ibunya segera memanggil dokter.

"Bertahanlah sayang"

Pintu terbuka dan dokter masuk bersama beberapa asisten nya dan ia meminta Anita menunggu di luar, Anita menghubungi Elgort lalu ia menelpon Michele karena panik beruntung Michele sedang luang dan Michele kaget mendengar nya hingga ia memutuskan malam ini akan pulang.

Michele kalut dan mengemasi barang barang nya lagipula kebetulan pekerjaan usai lebih cepat jadi ia bisa pulang, ia langsung ke rumah sakit menemui Ansel dan kedua orang tuanya namun Ansel sedang tidur karena ini sudah larut.

Ansel yang terbangun melihat Michele di sofa sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ansel yang terbangun melihat Michele di sofa sendiri.

"Daddy"

Suara serak nya menyadarkan Michele yang sibuk bekerja dengan ponsel nya, Michele menyimpan ponsel nya dan langsung mendekat.

"Apa yang terjadi baby? "

"Maaf kan aku daddy, aku berusaha untuk tenang hingga semuanya gelap"

"Shhhh daddy tidak sungguh-sungguh marah pada orang yang paling daddy cinta, sekarang fokus pada baby nya ya karena ia akan  segera lahir hingga keadaan baby stabil"

"Benarkah?"

"Ya, walaupun ia lahir prematur ia akan baik-baik saja dan baby juga"

Ansel mengangguk dan berusaha tersenyum namun tidak dengan Michele ia hanya memasang wajah yang Ansel tidak mengerti apa maksud nya.

"Daddy, apa yang ingin daddy katakan?"

"Baby, rahim nya harus diangkat"

Ansel diam dan ia hanya menatap wajah Michele dengan dengan mata yang mulai berair.

"Daddy mencintai baby sampai kapanpun, baby kehamilan ini memperburuk keadaan rahim yang sebenarnya harus diangkat sejak awal meskipun bisa di perbaiki"

Ansel memeluk leher Michele dan Michele memindahkan nya di pangkuan nya, Michele memeluk dan mengusap punggung Ansel yang menangis di pelukan nya.

"Bagaimana, apa hasil pemeriksaan nya, aku datang secepatnya sebelum ia di operasi dari kantor"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana, apa hasil pemeriksaan nya, aku datang secepatnya sebelum ia di operasi dari kantor"

"Elgort, ia sudah di bawa ke dalam dan Michele menemani nya. Seandainya aku setegar kalian, mengapa anak kita melalui banyak hal. Ia hanya anak anak"

"Apa yang kau katakan, ia anak yang kuat dan kau sudah sangat tegar menghadapi nya dan aku seperti mu"

Michele keluar dan ia tampak lelah

"Mich, bagaimana?"

"Ansel stabil dan ia di bius total hingga aku memilih menunggu diluar begitu bius nya bekerja,

"Syukur lah, itu pertanda baik"

Anita dan Michele menganggukkan ucapan Elgort dan mereka berjalan dan duduk menunggu, waktu berjalan terasa sangat lama entah sudah berapa lama yang pasti keinginan mereka cuma satu.

Pintu operasi di buka dan mereka membawa inkubator keluar dari ruang operasi dan mempersilahkan mereka melihat bayinya sesaat, Michele hampir menangis bahagia namun sekarang ia mencemaskan Ansel.

Tidak lama Ansel di bawa keluar mereka hendak menemuinya namun di karena ia masih dalam keadaan kritis, Ansel kehilangan banyak darah dan beruntung persiapan darah cukup. Michele mematung diam melihat kedalam kamar melalu jendela kaca, Elgort memeluk Anita erat mereka tidak tahu mau bahagia atau sedih.

Tbc

𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang