Bismillah...
Nida tetap mau lanjut cerita ini 👍😆
Semoga bisa dan lancar lagi...
Lanjut ya!Kelas ustadz Zaidan baru saja selesai, bel istirahat pun berbunyi, para santri pun keluar kelas untuk ke kantin. Asma pun juga mengajak Hanifah ke kantin, namun Hanifah masih enggan beranjak dari tempat duduknya.
"Hanifah! Makan yuk! Laper nih, keburu selesai lagi istirahat nya!" Ajak Asma.
"Kamu aja Ma! Aku di kelas aja, masih mager ga mau kemana-mana..." Jawab Hanifah.
"Hah? Ya sudah! Kamu mau nitip makanan ga?" Tanya Asma.
"Hmm... Ga usah Ma! Makasih!"
Asma pun menyerah membujuk sahabat nya itu, akhirnya Asma pun pergi mengajak temannya yang lain.
Hanifah tinggal sendirian di kelas masih sibuk menulis, entah apa itu, sedangkan ustadz Zaidan juga masih di tempat duduknya, masih beberes alat ngajar nya, juga melihat jadwal kelas selanjutnya. Mereka saling tidak sadar bahwa tinggal mereka berdua di kelas.
Tak lama, Zaidan tersadar.
"Astagfirullah! Sudah pada keluar kelas!"
"Ehem! Kamu ga istirahat?" Lanjut ustadz Zaidan bertanya ke Hanifah.
Hanifah yang merasa ditanya pun menengok.
"Astagfirullah! Kok ga ada siapa-siapa sih?" Kaget Hanifah sambil tengok kanan kiri.
"Saya juga manusia juga kali!" Sindir ustadz Zaidan.
"Maksudnya murid kali, geer banget sih!" Jawab Hanifah judes.
"Oh! Ya udah saya pergi, Assalamualaikum!"
"Dih! Pergi mah pergi aja kali! Huh! Wa'alaikumussalam..."
-skip-
"Hanifah, ini aku bawakan roti kesukaan kamu!" Asma telah kembali ke kelas, dan langsung memberikan makanan ke sahabat nya.
"Ya Allah Ma, kan aku bilang ga usah!" Jawab Hanifah.
"Udah gapapa, kamu juga belum sempat sarapan kan tadi? Makan nih!" Bujuk Asma.
"Makasih ya Ma, aku ganti deh uang nya" jawab Hanifah.
"Ga usah! Anggap aja traktiran dari aku!"
"Alhamdulillah... Baik banget sih tumben hihihi..."
"Huh! Emang biasanya ga baik apa aku?" Tanya Asma cemberut.
"Hehehe... Engga kok Asma! Kamu emang sahabat aku yang pualiinnggg... baik! Makasih ya sekali lagi!" Bujuk Hanifah sambil memeluk sahabatnya.
"Aduh... duh! Jangan di cekek aku!"
"Oiya! Maaf... Maaf..."
Bel masuk telah berbunyi kembali tanda masuk ke kelas untuk pelajaran selanjutnya.
"Huaaa... Pelajaran selanjutnya bikin ngantuk!" Sahut Asma.
"Hust! Asma, sebentar lagi ustadzah Raya masuk loh!" Tegur Hanifah.
"Hmm... Biarin dulu ah, pejamin mata dulu sebentar!" Jawab Asma.
Tidak lama, sang ustadzah pun masuk.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..." Salam ustadzah Raya.
"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh..." Jawab semua santri.
"Asma! Bangun! Ustadzah Raya udah masuk!" Bisik Hanifah.
"Hmm..."
"Buka halaman 10, silahkan dibaca terlebih dahulu!" Perintah ustadzah Raya.
"Asma!" Teriak sang ustadzah.
"Asma! Bangun! Cuci muka ke kamar mandi!"
"Ma! Kamu dipanggil tuh! Suruh bangun!" Bisik Hanifah.
Tapi Asma tetap tidak bergerak dari tempatnya.
"Brak!" Suara meja digebrak oleh sang ustadzah.
"Astagfirullah! Ampun!" Kaget Asma sambil bangun dari tidurnya.
"Keluar! Cuci muka sana!" Ujar ustadzah Raya.
"Baik ustadzah!" Jawab Asma.
Asma pun bangun dari tempat duduknya untuk ke kamar mandi.
Pelajaran pun dilanjutkan.
Setelah insiden ketiduran di kelas, Asma menjadi badmood.
"Kamu kenapa ga bangunin aku sih Hanifah?" Tanya Asma.
"Sudah Asma! Dari tadi aku bangunin kalo udah ada ustadzah Raya! Kamu nya aja yang ga bangun-bangun! " Jawab Hanifah kesal.
Asma hanya diam saja.
"Ya udah, ayo siap-siap sholat Dzuhur! Sudah adzan loh!" Ajak Hanifah.
Asma pun mau ga mau bangun juga dari tempat duduknya untuk berwudhu.
Jazakillah Khair sekali lagi yang sudah mau lagi untuk membaca, vote dan kasih komentar nya 🙏😊 Tunggu kelanjutan ceritanya di part berikutnya!
Ahad, 8 Oktober 2023.
Nida.