♥⁠╣⁠[1]⁠╠⁠♥

34 21 62
                                    

"Cukup menikmati tanpa menyakiti, karena hidup cukup di syukuri bukan disesali"
~Sulistiyachan~

❤️❤️Happy Reading Guys️❤️❤️

♥⁠╣⁠[DREAM TO FIND]⁠╠⁠♥

"Yuk, nak," ajak Harta_ayah Justin kepada anaknya yang masih berdiri di ambang pintu.

"Kok, rasanya aneh, ya Pah?" ucap Justin. Pria itu berjalan keluar dan berbalik badan untuk mengunci pintunya.

"Rasanya baru kemarin kita bahagia bareng mamah, tapi sekarang mamah udah pergi ninggalin kita," lanjutnya sesaat setelah menghampiri ayahnya yang sudah berdiri di depan mobil.

"Biarkan ibu mu tenang nak," ucap Harta memeluk anaknya yang kembali meneteskan air mata.

"Justin kangen mamah Pah, Justin kangen dimasakin mamah, kangen main sama mamah, dulu kalo Justin nangis mamah selalu peluk Justin, ini salah Justin Pah." Justin terus mengeluarkan air matanya, Harta yang melihat anaknya terus menangis pun terus menenangkannya.

"Sudah-sudah gak perlu disesali, ini bukan salah kamu, ayo, kita berangkat sekarang takut kemaleman di jalan." ucapnya.

Justin pun pergi menuruti permintaan ayahnya dan langsung memasuki mobilnya.

Just information, beberapa bulan sebelumnya tepatnya di hari ulang tahun Ibu nya, Justin merencanakan sebuah ide untuk merayakan ulang tahun Ibu nya dengan pergi mendaki gunung.

Awalnya Ibu nya menolak karena takut, tetapi karena Justin merengek untuk merayakannya, Ibu nya pun tidak punya pilihan lain selain mengiyakan anak semata wayangnya itu.

Saat itu, cuaca memang sedang tidak bisa ditebak, kadang cerah kadang mendung. Namun, saat pergi ke lokasi cuaca sedang sangat cerah sampai-sampai tidak ada yang mengira akan terjadi badai.

Nahasnya, saat mereka sudah berada di tengah perjalan tiba-tiba badai menghampiri. Saat itu juga, mereka tersesat dan terpisah satu sama lain.

Vara_ibu dari Justin itu tersesat sendiri dan tidak tahu sama sekali di mana anak dan suaminya berada.

Setelah beberapa jam, dan badai reda, Harta dan Justin kembali bertemu tetapi tidak dengan Vara. Mereka panik dan terus mencari wanita yang sangat mereka cintai.

Tetapi, karena dirasa pencariannya nihil dan tidak mungkin mereka hanya mencari berdua. Justin pun, menghubungi Tim SAR untuk membantu pencarian Ibu nya.

Akhirnya, Vara ditemukan setelah beberapa hari menghilang dengan keadaan tidak bernyawa.

Sejak saat itu, Justin merasa sangat trauma dengan hari ulang tahun, gunung, dan rumah.

Karena, hari ulang tahunlah kejadian itu terjadi, gunung lah tempat di mana Ibu nya ditemukan, dan rumah adalah tempat kebersamaan antara Justin dengan ibunya.

Dan, untuk menenangkan rasa trauma Justin, hari ini tepat 3 bulan kepergian Vara, ayahnya memutuskan untuk pindah rumah dengan tidak membawa barang apapun yang ada di rumahnya kecuali pakaian.

Terbayang sedekat apa Justin dengan Ibu nya, yang bahkan barang sekecil sisir bisa membuatnya kembali teringat ibunya dan menangis.

"Kita bakal menetap di sana, dan kamu sudah papah pindahkan sekolah. Jadi mau tidak mau kamu harus berbaur dengan teman-teman baru" ucap Harta.

"Pindah?" tanyanya, yang langsung dibalas anggukan oleh Ayahnya.

"Tapi papah gak bilang kita bakal pindah, terus rumah kita gimana?" lanjutnya.

"Rumah sudah papah titipkan ke Buk Iyah, biar dia bersihkan setiap hari, kalo kamu mau main boleh, kamu main aja ke sana." jawab Harta.

Justin pun kembali terdiam, dan duduk dengan melihat keluar jendela mobil, di arah sebrang jalan, Ia melihat seorang gadis bergaun biru dengan hiasan cantik dikepalanya.

Hanya sekilas, tetapi Justin berfikir siapa wanita yang berjalan menggunakan gaun dan hiasan secantik itu bahkan ketika rintik hujan mulai jatuh?.

Sayangnya dia tidak melihat dengan jelas wajah gadis itu.

Bersambung....

♥⁠╣⁠[DREAM TO FIND]⁠╠⁠♥

See U guyss

STAY TUNED BESOK YAHH🤗

DREAM TO FIND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang