♥⁠╣⁠[2]⁠╠⁠♥

13 5 4
                                    

"Jika yakin ya lakukan, jangan pernah buang kesempatan, tetapi jika tidak, berhenti, jangan buat kesempatan menjadi ancaman."
~Justin Geovandra~

❤️❤️Happy Reading Guys️❤️❤️

♥⁠╣⁠[DREAM TO FIND]⁠╠⁠♥

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya merekapun sampai di tempat tujuan. Tanpa Justi duga, ternyata ayahnya membawanya pindah ke tempat kecilnya.

Memang dari awal Justin tidak mengetahui kemana mereka akan pindah dan dia hanya mengikuti ayahnya.

"Udah nyampe," ucap Harta.

"Kita balik lagi ke sini Pah?" tanya Justin masih dengan posisi duduknya dengan kedua tangan memegang sabuk pengaman dan tatapan menatap rumah yang Ia tempati.

"Iya, dengan begitu kamu bisa ketemu temen-temen lama kamu." Harta turun dari mobilnya.

Justin pun mengikuti ayahnya dan ikut membantu menurunkan koper-koper pakaiannya.

Di depan pintu, neneknya bersama sepupunya Bagas sudah menunggu dan Bagas pun ikut membantu membawakan barang-barang milik saudara jauhnya itu.

"Gimana kabarmu nak?" tanya neneknya memeluk Justin, karena Baru saja bertemu setelah beberapa tahun tidak bertemu.

"Justin baik nek," balas Justin.

"Nanti kau kamu ajak main ke danau belakang ya Tin," ajak Bagas sepupu Justin meletakkan koper di depan pintu.

"Oke." Justin membuat isyarat dengan jari tangannya.

"Sekarang bersih-bersih dulu, abis itu istirahat, ayo, masuk." ajak Neneknya.

Justin memasuki kamarnya yang sudah dibersihkan oleh neneknya dengan perasaan nyaman saat pertama kali menginjakkan kaki di halaman rumah itu.

(⁠。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠➜(⁠。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠➜(⁠。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠➜(⁠。⁠◕⁠‿⁠◕⁠。⁠)⁠➜

"Pah," panggil Justin kepada ayahnya yang terduduk di depan teras rumah.

"Sini, duduk bareng papah," ajak Harta.

Justin pun mengikuti perintah ayahnya dan langsung duduk di kursi samping ayahnya.

"Justin tadi liat cewek Pah, cantik, pake gaun biru, pake bando, tapi sendiri" ucap Justin membuka pembicaraan.

"Di mana?" tanya Harta sambil menyeruput minumannya.

"Di jalan, sekitar 1 km sebelum kita nyampe sini" ucapnya.

"Lagi main kali," balas Harta.

"Tapi kok aneh banget Pah, ujan-ujan pake gaun sendirian, jadi pengen Justin temenin" Justin tersenyum mendengar perkataannya sendiri.

Harta pun ikut tersenyum mendengar perkataan anaknya itu. Anaknya kini sudah besar, sudah bisa membedakan mana wanita cantik.

"Siapa tahu itu jodoh kamu" ujar Harta.

"Becanda Pah, Justin belum mau punya cewe, Justin takut gak bisa jagain dia kayak Justin jagain mamah" ujar Justin. Hal itu membuat Harta kembali terdiam.

"Jangan terus menerus nyalahin diri kamu sendiri, gak baik," ujar Harta.

"Tapi Pah, Justin takut kalo nanti Justin punya pacar terus Justin gak bisa jagain dia." Justin menyandarkan tubuhnya di kursi dan melihat langit yang cerah malam ini.

"Ya sudahlah terserah anak papah aja, dan malem sana tidur." titah Harta kepada anaknya.

"Malem ini Justin mau begadang aja Pah," ucapnya.

"Kata Oma, "Begadang jangan bergadang kalau tak ada artinya"" dengan nada aslinya Harta bernyanyi dengan suara yang sedikit berbisik.

"Ya udah Pah, Justin masuk dulu." tanpa menunggu jawaban dari ayahnya Justin langsung beranjak pergi dari tempatnya.

"Vara, anak kita sudah besar, rasanya baru kemarin kita bahagia dengan kedatangan Justin di antara kita, tapi sekarang,.... Ahhh sudahlah buat apa aku bicara sendiri, toh Vara gak mungkin balas ucapanku." Harta mengebaskan tangannya di hadapan wajahnya sendiri.

"Iya sayang aku bahagia lihat pertumbuhan Justin." ucap Justin dari belakang pintu dengan suara yang Ia buat-buat seperti wanita.

"Justin papah lempar sandal kamu" ucap Harta sambil terkekeh.

Justin pun tertawa dan melihat papahnya yang juga sedang melihat ke arahnya dari balik pintu.

Memang, anaknya ini sangat usil. Tetapi tetap saja Justin adalah anak kesayangannya.

Bersambung...

♥⁠╣⁠[DREAM TO FIND]⁠╠⁠♥

See U besok guys😊
STAY TUNED<3

DREAM TO FIND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang