Bab 34

716 61 8
                                    

Mew memarkirkan mobilnya begitu sampai di rumah orang tuanya. Mereka kembali kesana atas permintaan Gulf untuk menginap satu malam lagi dirumah ibu mertuanya itu.
Buket  bunga Mawar yang Mew berikan untuk Gulf masih berada dalam pelukannya turut dibawa turun dari dalam mobil.

Mew mengulurkan tangannya dan di raih Gulf.  Mereka masih tetap berjalan bergandengan masuk kedalam rumah.

Mew masuk lebih dulu memimpin Gulf.

Suasana berubah saat sampai di ruang tamu. Senyum Mew dan Gulf perlahan turun berubah keterkejutan dengan apa yang mereka lihat disana. 

"Phi Mew.....!!!"

"Phi Mew..  Maafkan aku.. aku akui aki salah selama ini.. aku sungguh tidak sanggup hidup tanpamu.."

Gulf terperanjat. Genggaman tangannya terlepas dari Mew. Buket bunga yang sejak tadi dipeluknya jatuh dan injak oleh seseorang yang dia kenal.
Pakorn.. tanpa segan terus memeluk erat Mew didepan nya. Menarik Mew menjauh dari Gulf dan menangis tersedu sedu.

Gulf mencoba untuk tetap tenang dan berfikir positif.  Dia mengartikan sendiri apa yang terjadi didepannya sekarang ini. Tul Pakorn..? Apakah benar Tul yang di cari Gulf selama ini adalah Pakorn. Pasti itu sebenarnya yang terjadi. Kalau tidak. Kenapa Pakorn berani memeluk Mew didepan Gulf.  Bukankah Pakorn tau. Mew dan Gulf sudah menikah. Lalu apa maksud semua ini.

Mew terpaku tanpa memberikan perlawanan. Tul bergantung diperlukannya tanpa balasan. Mew tak mampu mempertahankan genggamnya pada tangan Gulf. 

Gulf mundur kebelakang. Lalu berbalik badan.  Dia tidak sanggup melihat apa yang terjadi. Dadanya sesak dan membuatnya sulit bernafas. Gulf meraih tiang rumah untuk bersandar. Sambil menekan dadanya. Gulf tak tahan dan jatuh duduk tersungkur di pinggir tiang.

"Gulf..."
Suara lembut yang Gulf kenal. Yang selalu ada saat saat susah dan berat dalam hidupnya. Ya sekarangpun dia ada disaat paling hancur Gulf. 

Gina menangkap Gulf.
"Ginaa.." panggil Gulf lemah. Gina tersenyum.

Namun kepala Gulf sakit. Kenapa Gina juga ada disini. Apa mau mereka? Gulf mencoba untuk tetap sadar meski dia tak sanggup lagi bertahan.

"Aku bantu kau duduk disana.." Gina memopong Gulf ke sofa sedang Tul masih berada di pelukan Mew yang sedikitpun tak menoleh ke arah Gulf. 

Apa yang sebenarnya terjadi.?

***
Semua yang ada sudah berkumpul diruang tamu.  Gulf memperhatikan satu persatu wajah orang yang ada didepannya.
Mew yang bungkam dengan wajah pucat pasi. Lalu ada Pakorn.  Atau Tul.. ah entahlah.  Tul menyeka air matanya dan menatap penuh harap ke arah Mew. Pakorn yang selama ini dia kenal sebagai teman satu apartemen nya ternyata adalah Tul.

Lalu Gina..
Apa ini alasan kenapa Mew selalu melarang Gulf dekat dengan Gina..karena tau Gina ada hubungannya dengan Tul.

"Apa ada yang bisa menjelaskan semuanya padaku..??"

Gulf buka suara. Dia menahan Tangis namun tak bisa menyembunyikan dari getaran suaranya yang parau.

"Gina..? Phi Mew..? Phi Pakorn..ohh maybe Tul??"

Mew mengangkat wajah dan melihat dengan tatapan penyesalan ke arah Gulf. 

"Haa...jadi ini Tul??"

Mew mengangguk pelan.

Gulf menarik nafas berat.
"Dan kau Gina??"

"Gulf aku minta maaf.. aku akan jelaskan semuanya padamu.."

"Kau tak perlu minta maaf Gina. Aku hanya ingin tau.. apa yang kau tau dan aku tidak tau.." Gulf benar benar menahan air mata dan emosinya. 

"Phi Tul sepupuku.. dia anak dari bibiku.."

JAUH DARI CINTA (MEWGULF STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang