Ayah dan Ibu sudah bersiap siap untuk pergi kerumah Orang Tua Mew. Gulf juga ikut bersiap. Tapi bukan ikut kerumah Mew melainkan pulang kerumah James. Seperti minggu sebelumnya. Gulf terpaksa pulang karena ayah masih berusaha memujuk Gulf untuk ikut. Tetapi Gulf tetap pads pendiriannya.
Gulf melambaikan tangan ke arah Ayah dan ibu yang sudah berada didalam mobil. Gulf pergi terakhir karena harus mengunci rumah."Sampaikan salamku pada Papa dan Mama Bu.." setidaknya Gulf memberikan bukti pada mereka bahwa dia tidak melupakan mereka.
"Bukankah sebaiknya kau ikut Gulf? Sampai kapan kau akan seperti ini..?"
Ibu menatap Gulf dari dalam mobil."Entahlah bu.." hanya itu jawaban dari Gulf dan kemudian mundur memberi jarak dari mobil Ayah.
"Kau hati hati dijalan Gulf.. apapun keputusanmu. Ayah tidak akan permasalahkan apa apa lagi.." Ayah memandu mobil Mulai bergerak perlahan.
Jauh dilubuk hati Gulf dia berdebar debar bila mengingat orang tuanya akan bertemu orang tua Mew. Tapi sudahlah. Toh mereka semua sudah tau permasalahan Mew dan Gulf. Hanya saja mereka belum bisa meluluhkan hati Gulf untuk mampu menerima Mew dan memaafkannya kembali.
***
Hampir satu jam Gulf membawa mobilnya hingga sampai di halaman rumah James. Gulf melihat ada mobil Net terparkir disana. Artinya Net dan James ada dirumah.
Gulf membuka pintu perlahan."Aku pulang..." Ucapnya.
Dia melihat Net dan James sedang duduk bersama di ruang tv.
"Ao Gulf... kau sudah pulang.. tidak jadi ikut makan malam bersama mertua?" Terdengar suara Net meledeknya.
"Hmm tidak. Lagi pula aku malas.. aku mau tidur..." gulf melemparkan kunci mobil James ke arah James kemudian melangkah gontai ke dalam kamarnya.
Memang semenjak menjadi guru TK. Gulf lebih memiliki banyak waktu luang. Bahkan lelah nya berbeda seperti saat dia mendidik mahasiswa.
Gulf membuka bajunya dan langsung menyambar handur. Sebaiknya dia mandi lebih dulu lalu tidur. Atau mungkin mengajak Net dan James untuk nonton bioskop.
Pintu kamar mandi di tutupnya rapat. Kemudian memakai celana coklat diatas lutut dan baju oblong lengan pendek berwarna biru.
Gulf berdiri didepan cermin sambil mengering rambutnya yang sudah mulai memanjang."Ai Gulf..." tiba tiba pintu kamarnya di ketuk.
"Umm. Kenapa James?" Jawabnya dari dalam.
"Gulf.. coba kau lihat di luar. Ada yang datang tuh.. " pintu kamar dibuka oleh Gulf dan melihat James bersandar disana. Dia mengedipkan matanya secara perlahan.
"Siapa?" Tanya Gulf balik pada James.
"Kau lihat saja sendiri." James tak mau mengatakan apa apa walaupun dia tau jawabannya.Terpaksa Gulf berjalan keluar dan menuju pintu utama. Dia menyingkap kan tirai jendela.
Membulat Mata Gulf. Kenapa dia ada disini? Bukankah Saat ini seharusnya dia berada dirumah orang tuanya? Bel rumah dibunyikannya berulang ulang. Kemudian terdengar dia memanggil nama Gulf memanjang.."Noong Gaaaappp..."
"Dia mau apa disini.?" Pertanyaan terlontar dari mulut Gulf.
"Manaku Tau. Dia itu suamimu.. udah lah pergi sana kau sambut dia.. gak boleh taukk kalau kau tega membiarkan dia berdiri disana lama lama.." James memberikan perintah.
Mau tidak mau, terpaksa juga Gulf membuka pintu lalu berjalan mendekat ke arah Mew yang masuk berada di luar pintu pagar.
Pria berkemeja mint dengan celana katun putih itu tersenyum lebar ke arahnya."Phi fikir kau tidak mau membukakan pintu untuk Phi.. " Mew memasukkan kedua tangannya didalam kantong celananya.
"Phi kau sedang ada di sini?" Tanya Gulf tetap bertahan di jarak 2 meter dari Mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAUH DARI CINTA (MEWGULF STORY)
HumorGulf Kanawut Traipipatanapong. Cintanya Pernah Di tolak oleh seorang pria yang hanya menganggapnya sebagai adik. Namun setelah bertahun lamanya. Pria itu datang dan menagih kembali perasaan yang pernah ada di hati Gulf. Hebatnya lagi. Pria itu tidak...