Jika radar adalah adalah sistem gelombang alektromagnetik yang berguna untuk mengukur jarak dari sensor ketarget, lalu apa sebutan yang pantas untuk mengukur jarak antara aku dan kamu?
***
Hari ini, matahari memancarkan sinar keemasan, terlihat awan putih bergerak pelan, sangat pelan. Nara menatap nanar keluar jendela mobil, melihat jalanan yang semakin hari semakin sesak dengan kendaraan, sebelumnya gadis itu tak pernah merasa seresah ini, perjalanan pulang yang seharusnya memakan waktu sekitar 15 menit saja, kali ini terasa jauh lebih lama karena sama sekali tidak ada pembicaraan antara Dia dan Darren.
Tiga tahun lalu, di tempat yang sama, di hari yang sama, Nara masih mengingat dengan jelas, bagaimana Darren memintanya untuk menjadi kekasih laki-laki tersebut, hari itu perjanan di tengah macetnya kota pun terasa sangat menyenangkan, lagu Still With You - Jeon Jungkook yang mengalun dari tape mobil beradu dengan suara lembut Nara yang ikut bernyanyi, disaat yang bersamaan Darren sesekali melirik dan mengusap kepalanya karena gemas. Memori itu terus berputar seperti radio rusak, sehingga sulit baginya untuk berkonsentrasi.
"Sudah sampai Nar" ucap Darren memecah lamunan.
Nara tidak menjawab, gadis itu memilih diam dengan raut penuh tanda tanya.
"Masih ada yang ingin kamu tanyakan?"
Tidak kunjung ada jawaban, Darren memilih untuk menggenggam tangan Nara, sambil menatap mata gadis itu.
"Sudah tidak ada kesempatan lagi untuk kita Nar, gimana pun usaha kamu untuk mempertahankan hubungan yang sudah terlanjur terjalin, tidak akan ada jalan keluar dari setiap permasalahan yang dialami, kecuali berhenti"
Seketika dunia Nara berhenti berputar, beberapa menit ia tenggelam dalam pikirannya sendiri, bagaimana mungkin lelaki yang tiga tahun lalu meyakinkan dirinya untuk menjalin sebuah hubungan, tiba-tiba memintanya untuk berhenti hanya karena perbedaan yang sudah jelas mereka tahu bahkan saat pertama kali bertemu.
"Kita sudah bicarain ini jauh sebelum kita pacaran Ren, bahkan kamu sendiri yang ngeyakinin aku kalau kita bisa ngelewatin semuanya, tapi kenapa malah kamu yang tiba-tiba minta berhenti?" Nara tercekat, tubuhnya lemas seketika.
"Sudah tidak ada alasan untuk bertahan sama kamu".
"Kenapa tiba-tiba?"
"Karena rasa itu sudah nggak ada Nar"
Sore itu, bayang-bayang kenangan manis berhenti ketika Darren lagi-lagi menekankan bahwa ia sudah tidak memiliki perasaan lagi. Nara menangis, gadis itu tidak kuasa lagi menahan air matanya, mungkin luka hati itu tidak akan bisa sembuh, sebelumnya ia tidak pernah menyangka bahwa resiko mencintai seseorang akan sesakit ini, ia sudah terlanjur menggantungkan seluruh hidupnya dengan laki-laki yang kini memeluk untuk menenangkannya.
***
Nara adalah seorang Astrophile, seseorang yang menyukai langit dan seisinya, bagi Nara langit itu misteri, ia adalah bahasa dalam setiap tulisannya, kalimatnya adalah riuh dalam tenangnya samudra, dan untuk langit hujan adalah perantaranya.
Langit itu misterius dalam melampaui batas dan ruang, juga selalu sabar dalam mengeja puisi bisu pada gelap gemuruhnya malam. Untuk kisah langit, biarlah rinainya siang tercatat sebagai kebahagiaan, meski temaram hampir ditelan sang malam.
Dulu Nara masih memandang langit sebagai kebahagiaan, sabtu sore seminggu yang lalu setelah pulang sekolah ia baru saja berburu senja dengan Darren, menatap pancaran cahaya langit adalah rutinitas favorite untuk memangku rasa lelahnya, gadis itu tidak pernah menyangka bahwa sabtu sore kali ini sudah tidak lagi sama, tidak ada lagi yang akan mendengarnya bercerita tentang mimpinya untuk menjadi seorang astronot, atau hal-hal absurd lain seperti harapannya untuk tidur diatas awan.
Nara menghela napas panjang, selain tidak bisa berburu senja dengan Darren, mulai hari ini Nara juga harus membiasakan diri untuk pulang dengan naik angkutan umum.
"Ren, kenapa sih setiap hal yang mau aku lakukan harus inget kamu dulu". Lirih Nara.
_________________________________
Setelah melakukan banyak pertimbangan, aku memutuskan untuk sedikit merevisi cerita ini, termasuk nama tokoh yang digunakan.
Nabila Taqiyyah (Deinara Farisya Rinjani)
Rony Parulian ( Kai Aksara Rajendra)
Nyoman Paul (Darren Alaric Cassius)Semoga kalian suka dengan cerita ini...
Untuk info update dll, follow tiktok
@baitangkasa
Jangan lupa kasi bintang dan tinggalin komen ya readers, biar author makin semangat buat lanjutin :*
SEE YOU

KAMU SEDANG MEMBACA
HE? MINE
Teen FictionKalimat apa yang bisa memulai ceritaku tentang dia? Bahagiakah atau sebaliknya? Dia adalah sosok yang susah sekali ditebak, jadi sulit bagiku mendefinisikannya dengan sebuah kata. Tapi, menurut hatiku. Dia adalah laki-laki yang baik, tawanya juga ca...