1

466 43 2
                                    

"oh? penghuni baru?"

Sung Hanbin menoleh ke asal suara, mendapati pemuda dengan surai merah dengan tentengan sayuran di tangannya, Hanbin yang awalnya ingin memasukan barangnya ke kost barunya, dibuat menunda sebab kehadiran pemuda tersebut.

"ah iya, gue baru aja pindah. gue Sung Hanbin, lo kost disini juga?"

"gue Zhang Hao, wah, kebetulan banget nih gue yang punya"

mulut Hanbin membulat, serius anak semuda― tunggu? kelihatan sepantaran dengan Hanbin, "serius lo yang punya? keren banget" kagum Hanbin.

"ya gak lah, percaya aja lo. yang punya mama sama papah gue, gue anaknya. asal lo tau, gue nih yang disuruh beli bahan masakan, mimpi banget gue yang punya nih kost 13 pintu" jelas Zhang Hao sambil menunjukan tentengannya.

setelah bercakap sebentar, Zhang Hao memutuskan untuk pulang, rumahnya tidak jauh dari kost-an kebetulan aja tadi Zhang Hao lihat Hanbin lagi geret geret koper sama ada beberapa karton gede, Zhang Hao langsung inget kalo ada penghuni baru, makannya Zhang Hao sempetin buat mampir, sekedar kenalan.

"hahh, beres juga"

Hanbin menghela nafas lega, pemuda Sung itu menidurkan dirinya di lantai yang sudah di bersihkan sebelumnya, kulitnya merasakan dinginnya lantai dalam sekejap, matanya memberat dan Hanbin tertidur sebab letih karena berberes kost-an barunya.

Hanbin terbangun dari tidurnya sekitar jam tujuh malam, ia sedikit merenggangkan badannya, ternyata tidur di lantai cukup membuat badannya sakit. setelah cukup perenggangan, Hanbin mencari ponsel miliknya, ternyata tidak ada pesan apapun, hanya ada pesan dari operator, ia akhirnya memilih untuk mencari makan, tapi―

"tempat makan dimana...?"

Hanbin belum ada 24 jam berada di lingkungan barunya, jangankan tempat makan, jalan pun Hanbin masih lupa lupa ingat. akhirnya ia memilih untuk pesan online, menunya jatuh ke sepaket ayam dengan minuman, setelah menyelesaikan pesanannya Hanbin memilih untuk mandi sambil menunggu pesanan makanannya datang.

15 menit cukup untuk menyegarkan badan, setelah menggunakan piyama tidurnya, Hanbin menunggu di depan pintu, tak lama, ada pengantar makanan yang datang. Hanbin langsung menghampirinya karena mengira itu makanannya, Hanbin mengambil bungkusan tersebut tanpa mengeceknya kembali.

"makasih ya mas, hati hati dijalan!"

"eh- kak, tap―"

terlambat, Hanbin sudah masuk ke dalam kamarnya setelah membayar. pengantar makanan tersebut akhirnya menghubungi sang pemesan sebenarnya.

"maaf kak, tadi ada yang ngambil pesanannya, orangnya masuk ke kamar nomor 02. maaf ya kak"

9080 • jyungbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang