DO NO REPOST/REUPLOAD MY FANART PLEASE!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jenjaem
(tentang kucingnya Jeno, Bongshik)
.
.
.
.
.
.
.
"Apa?"
Jaemin ternganga lebar.
Kenapa?
Kenapa kau baru memberitahu?
Ini sudah lewat beberapa hari setelah kematiannya!
Kenapa tidak memberitahuku, mengajakku-
"Bongshik sudah tidak ada, Nana. Itu saja," ujar Jeno dengan ekspresi biasa. Bak tidak terjadi apa-apa, berita yang tidak penting dan bukan hal besar.
"Apa- 'itu saja'? Jeno, itu kucing tertuamu dan paling berharga!" Jaemin mengepalkan kedua tangannya di samping tubuhnya.
"Ya, karena sudah tua, jadi wajar, Nana...,"
Bukan.
Bukan begitu-
"Iya, tapi- apakah kau tidak apa-apa, Jen?"
Sungguh.
Walaupun Jaemin tidak memiliki peliharaan, tetapi jikalau telah merawat hewan peliharaan selama itu-
Dari sebelum masa trainee hingga sekarang, hingga berumur 20 tahun-
"Tidak apa-apa, Nana. Terima kasih," balas Jeno dengan senyuman kecil.
Bukan.
"Jeno, kau... benar tidak apa-apa?"
Bukankah ditinggal mati hewan peliharaan mirip dengan ditinggal oleh orang tersayang?
Apalagi sudah sangat dekat, bagian dari hidup.
Jeno, katakan yang sesungguhnya.
Jeno diam sejenak.
"Ya, ini tidak apa-apa, Nana. Tidak masalah, terima kasih,"
Jeno.
You always being selfless.
Jaemin hanya melihat kepergian Jeno. Tidak menoleh ke belakang.
"... aku tidak bisa mendampingimu, Jeno? Kau tidak membutuhkanku?"
Sudah pasti.
Sudah pasti Jeno tidak mendengar bisikan Jaemin, karena sudah berjalan jauh.
.
.
.
"Jeno,"
"Ya?" Jeno duduk di depan komputernya, bersiap main game dengan Haechan.
Melihat sikapnya yang biasa, Jaemin merasa lega namun khawatir juga.
Jaemin tahu, bahwa Jeno pasti masih bersedih mengenai Bongshik.
Tapi seperti biasa, Jeno menganggapnya sebagai hal biasa. Tidak ada ekspresi sedih, atau apapun itu.
Namun tatapan Jeno kosong.
Mungkin dia berusaha bersikap biasa saja.
"... tidak, tidak jadi."
.
.
.
"Jeno... bagaimana rasanya?"
"Rasa?"
"Ditinggal oleh... kesayangan,"
Jeno mengerjapkan kedua matanya, lalu bibirnya merapat bak garis lurus tipis.
"... terasa hampa, tapi tidak apa-apa. Segala sesuatu yang bernyawa pasti akan pergi,"
Hanya itu jawaban Jeno.
"... people come and people go, too...,"
.
.
.
.
.
End
Rasanya ditinggal kucing kesayangan.. begitulah, ada yang hilang. Tapi tidak apa-apa, kenangannya dan pengalaman bersama sangat menyenangkan (kalau punya peliharaan pasti mengalami hal ini...)
Jeno beneran pintar skali menyimpan perasaan dan ekspresi, apalagi pas di TDS 2, ada yg naruh bantal kecil gambar wajah Bongshik... raut muka Jeno berubah..
110623
KAMU SEDANG MEMBACA
NoMin/JenJaem fanart
KurzgeschichtenBerisi cerita pendek mengenai keseharian (fiksi) NoMin/JenJaem/ Jeno x Jaemin NCT Dream oleh saya, Kuro. Difokuskan pada Dom!Jeno dan Sub!Jaemin (mungkin sedikit rated di kumpulan cerita ini) Terima kasih! Mungkin ada yang pernah liat fanart Chibi i...