|

2.3K 108 2
                                    

Harry mengerang saat cincin Tom mengencang disekelilingnya. Hemipennya menembus lebih dalam ke tubuh Harry, rasanya lebih enak dari penis manapun yang pernah diambil Harry.

"Disana, disana," teriak Harry. Tom memukul sweet pot itu berulang-ulang. Dia melengkungkan punggungnya dan menangis saat datang dia dadanya. Tetapi Tom tidak berhenti saat dia terus menerjang Harry.

"Tom, tidak lagi-" dia meminjamkan mata, air mata berlinang. Tom terus menyalah gunakan prostat nya, kemudian bersiul di telinga nya.

Dia membiarkan Tom melakukan apa yang diinginkannya. Terlalu lelah untuk bergerak atau membalas ciuman itu. Dia merasakan kelembaban di dalam dirinya. Tom belum berusaha untuk mundur. Dia puas duduk di atas tubuh Harry yang berkeringat.

Moncong tom mengenai pipi Harry. "Alangkah baiknya jika kamu menunjukkan cinta kepadaku, Harry. Saya belum melakukan kontak fisik sejak saya dikutuk menjadi ular."

Harry mendengus. "Kau baru saja mengacaukan ku." Namun, dia menundukkan kepalanya dan menarik Tom lebih dekat, menciumnya seperti yang dia lakukan pada orang lain. Masih aneh mencium ular. Lidah bercabang, sisik lunak, dan bau aneh sepertinya selalu membuat Harry.

Tom menundukkan kepalanya dan mengolesi sperma Harry di moncong nya. "Buka mulutmu," perintahnya.

"Saya tidak makan air mani saya sendiri itu menjijikkan." Dia mengerutkam hidungnya.

"Aku lebih suka kamu makan milikku ..."

"Jangan! Menjijikan!" Harry membuat suara tersedak.

Tom mengabaikannya dan menempelkan moncongnya ke bibir Harry.

Harry menjilat cum dari wajahnya dan mencium Tom, membaginya dengannya. itu romantis tapi memuaskan, dan Harry menyukai setiap menitnya.

Dia menemukan kemaluannya bergetar lagi, bahkan setelah dua putaran. "tom... aku membutuhkanmu," bisik harry menggosokkan pipinya ke pipi tom.

Tom yang belum melepaskan hemipennya, menarik diri dan menabraknya. Harry meneteskan air liur saat kenikmatan membuat jari-jari kakinya meringkuk.

Harry menggosokkan tangannya ke atas dan ke bawah tubuh Tom, kukunya menggores sisiknya dengan ringan. Harry tersentak ketika Tom menggigit bahunya, sesuatu yang tidak bisa dihindari seperti ular. Itu adalah naluri binatang Harry tidak peduli. Itu tanda kawin, tandai ditandai

Dia milik Tom.

Setelah ronde ketiganya, Harry pingsan. Akhirnya kelelahan dari aktivitasnya. Tom melepaskan ekornya dari Harry kemudian dia meluncur ke leher Harry, menikmati kehangatannya.

¯⁠\⁠_⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠_⁠/⁠¯¯⁠\⁠_⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠_⁠/⁠¯¯⁠\⁠_⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠_⁠/⁠¯¯⁠\⁠_⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠_⁠/⁠¯

-terjemahan ini akan berlanjut jika saya melihat ada yang meminati nya.
-sampai jumpa ┌⁠(⁠・⁠。⁠・⁠)⁠┘⁠♪

Ular di hatiku [Tomarry]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang