One

8K 191 2
                                    

Awali dengan membaca basmalah..








.
.
.
.
.

"Pagi ku cerah, matahari bersinar kugendong tas biru ku di pundak
Selamat pagi semua ku nantikan kalian di depan kelas ku menantikan kamuu..
Temanku yang ganteng..
Teman ku pintar...
Ooo..ooo.. uwa ooo.. u...u..a..aaaaaa..."

Nyanyian seorang pria jangkung bernama Alfredo Fernando, teman-temannya biasa memanggil dia Edo, Tornado, Ando. Dan dijuluki sebagai cowok berisik, ribet, dan paling rusuh.
Dari banyak nya teman cowok di kelasnya ia lebih memilih bergabung dengan cewek-cewek, seringkali guru atau teman-teman kelasnya bertanya mengapa ia lebih memilih bergabung atau bermain bersama cewek-cewek?. Jawaban Edo. "Sama cewek lebih asik kalau ngegibah, shoping, healing, apalagi diajak dugem HAHAHAHA ."

Beda dengan hari ini, Edo ingin mencoba bergabung bersama geng cowok yang ada di sekolahnya. Geng kumpulan cogan, incaran para kaum hawa di sekolah negri ini. Buktinya ia sudah berdiri di depan kelas tersebut, menyambut kedatangan para "cogan" itu. Ayolah Do, mereka cuman berdua.

"Lama banget sih kalian jalan! Kayak bekicot kelaparan.." Teriak Edo.

"Heh! Torpedo basi ngapain lo di situ? Kaya penjaga wc umum aja. Emang pantes sih."

"Heh gigi besi! Ya suka-suka gue lah! Inget ya mulai hari ini gue masuk geng kalian!"

"Ee-eeehh!?.."

"S-stttttt.. diam kau! Nanti besi di mulut mu berkarat." Balas Edo sambil menutup mulut pria jangkung di sampingnya dengan telapak tangan.

Seorang pria menyodorkan tempat makan berwarna ungu kepadanya.
"Do tolong kasih ini ke Syarla."

"Siap Ron!" Edo menerima tepak makan yang di berikan temannya. Rony.
Kebetulan Syarla yang di maksud Rony itu teman sekelas Edo, dan bisa dibilang teman dekatnya atau teman di dalam circle cewek-cewek di kelas XII Ips 1.



***


"Sal tadi gue liat si bule! edannnn ganteng banget oyyy!" Teriakan antusias seorang wanita hijab berkulit putih itu, sambil meminum susu kotak rasa coklat favorit nya. Temannya yang sama-sama memakai hijab itu hanya menggelengkan kepala, sudah biasa menghadapi hal seperti itu.

"Jadian deh sana kalian,"

"Maunya sih gitu! Ya kali gue yang nembak!?"
"Bisa-bisa gw di gibahin sama satu sekolah! Oh No!"

"Gak apa-apa sih biar ada sejarahnya."

"Ck! Lo mah!"

Keduanya kembali fokus dengan makanan yang ada di depannya, sampai ada sesuatu yang mengalihkan perhatian mereka.

"Eh, sal.. sal, Rony tuh sama perangkonya, kayaknya bakal nyamperin lo deh."

Rony. Pria itu benar menghampiri meja mereka berdua, ia tidak sendiri melainkan bersama Syarla. Kekasih nya.

"Dari Ibu.." Ucap Rony sambil memberikan tempat makan berwarna hijau kepada Salma.

"Makasih, bilang ke Ibu."

"Bilang sendiri lah,"

"Ck, Iya.. udah sana.."

"Lo pulang bareng Edo, Ca." Ucap Rony tiba-tiba.

"Iya, udah sana. Muel gue liat lo!"

"Lo hamil Sal?!" Teriak Nabila tiba-tiba, mengundang tatapan aneh di sekeliling mereka.
Ya Allah tolong hilangkan sahabat nya ini sebentar saja. Ingin sekali Salma berdoa seperti itu tapi bagaimanapun Nabila ini teman dekat cewek satu-satunya.

"Nab! Please deh,"

"Hehe maaf, lo kan lagi pms ya."

"Pantesan!" Ucap Rony tiba-tiba melihat Salma yang sedang dalam moodnya buruk.
"Mood lo ancurrr..."
"Lo pulang sama gue!" Sergahnya tiba-tiba.

"Dih gak jelas!" "
"Cewek lo mau kemanain?"

"Pinjem mobil Paul."

-------
Maksud Rony pulang minjem mobil Paul, buat anter Syarla terus anter Salma. Gitu.

Next gak nih? 💅








PARULIAN and His Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang