SDL CHAPTER 3

132 29 0
                                    

Seminggu kemudian…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seminggu kemudian…

📞“God! 20 menit lagi gerbang sekolah di tutup! Kenapa lo nggak bangunin gue lebih awal???”

Min Yoongi known as Ungie. Dengan kasar menyibak bed cover dan berdiri cepat, sempoyongan menuju toilet.

📞“Ah, gue nggak tahu lo bakal kesiangan. Maksud gue nelepon bukannya mau bangunin lo, cuma mau nyari tebengan aja.”

Jimin menyahut kalem di seberang telepon.

📞“What?!?!”

Ungie menyemburkan buih-buih pasta gigi dari mulutnya

📞“Genius people… They're just bunch of jerks.”
(Orang-orang jenius… Mereka hanya sekelompok bajingan)

Ucapnya nggak jelas sambil sedikit menggeleng dan terus menyikat gigi.

Jimin mendesah kecil.

📞“Tolong, Gi.. Jangan biarkan gue bolos di hari pertama tahun ajaran baru.”

Pinta nya sambil mendengarkan Ungie berkumur.

📞“Ya, ya, ya… I'll pick you up as soon as possible.”
(Aku akan menjemputmu sesegera mungkin)

Ungie menyahut pasrah.

Tergesa-gesa Ungie mencuci wajah dengan sabun. Saat itulah HPnya berbunyi lagi.

“Yaisssshhh Shiballll..!”

Ungie membasuh tangan, mengeringkannya dengan cara menyentuh ujung piamanya secepat kilat, lalu meraba-raba benda mungil itu untuk menggunakan fitur loudspeaker.

📞“Ya?!?!”

sapanya garang pada penelepon yang di kiranya Jimin lagi dengan mata terpejam dan wajah bersabun.

📞“Yoongi, my man!”

terdengar seruan cowo. Ternyata bukan Jimin, batin Ungie.

📞“Ada apa?”

📞“Jemput gue ya, Bro!”

Yoongi mengusap wajahnya yang halus dan sudah di bilas bersih.

📞“Kalau lihat garasi lo yang kayak showroom mobil, gila aja lo masih sering nebeng gue!”

📞“Aigo (Aduh)… Setiap kita hang out, gue lebih sering nebeng lo. Hampir selalu, malah! Seharusnya lo udah terbiasa.”

📞“Tapi sekarang gue baru bangun. Belum mandi, belum sarapan, belum jemput Jimin juga!”

📞“Einstein kecil itu minta di jemput juga? Gini deh, lo bawa aja sarapan lo dan makan di mobil.”

Suara di seberang terkesan memaksa.

SOMEBODY DOES LOVE [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang