Setapak dengan serpih kaca

351 78 30
                                    

Hai :)) Ini 2395 kata gila wkwk takut banget kalian bosen tapi beneran gasadar sampe 2k kata gini T__T jadi aku kasih playlist lagu siapa tau jd ga terlalu bosen hehe....

btw.... kalian koment juga donk😔💔 aku suka tau bacain  Komen tuh kek soalnya pas aku nulis juga kaya greget sendiri tapi gatau mau ngobrol sama siapa T__T tp kalau ada yang komen kek aku ngerasa ada yang sepemikiran sama aku gitu pas baca bagian ini, atau itu, atau yg mana :") JADI DITUNGGU KOMENNYA YA HEHE I LOVE U POLL YG UDAH BACA <3

🤎

Haruto tidak tahu secepat apa kakinya memacu lari, tapi yang jelas, ketika menjejak lantai rumah, tubuhnya sudah dipenuhi bulir keringat yang membasahi pakaian yang bercampur sisa air laut. Nafas yang sesak membuatnya tersengal.

Lagi-lagi Haruto menatap tangan kanannya yang gemetar. Tangan yang ia pakai untuk menjauhkan Doyoung tanpa sadar, menepisnya.

Rantai semu yang mengikat nurani makin menghimpit erat. Getar tangan tak bisa ia hilangkan.

Dia menepis Doyung. Dia lari dari Doyoung-nya.

Bukan, dia yakin benar tidak merasa takut dengan apa yang tadi dilihatnya. Namun, entah apa yang membuatnya malah berlari menjauh, menjauhi Doyoung-nya. Apapun itu, siapapun Doyoung, Haruto sudah terlanjur jatuh begitu dalam.

Bahkan apa yang membuat Doyoung memberi tahu rahasianya ini adalah keputusan besar yang harus ia putuskan. Namun Haruto malah mengecewakannya.

Hanya saja diatas semua itu, Haruto tetap terkejut. Dia pikir dunia benar-benar gila, tak terduga.

Haruto berusaha percaya, sekuat mungkin menumbuhkan pikiran tersebut. Doyoung ada, dia benar-benar ada. Jika tidak, siapa yang selama ini ia temui?

Doyoung hanya...... berbeda.

Haruto meneguk lidah.

Faktanya, perbedaan itulah yang membuat degup jantungnya tak juga melambat. Tentu saja. Bagaimana bisa tiba-tiba otaknya menerima fakta di mana dongeng itu nyata. Otaknya seperti terhenti tiba-tiba dan tak mau berputar, memikirkan berbagai jawaban dari kemungkinan bahwa 'dongeng itu nyata'.

Siren. Ya tuhan, dia baru saja mendapati satu tokoh khayalan yang selama ini hanya menjadi bagian dari mitologi atau apapun itu.

Lebih gila lagi, dia jatuh hati.

Katakan, kejutan apa lagi yang siap meledak di hadapannya setelah ini?

Haruto ulangi, dia berusaha percaya. Benar-benar berusaha. Karena itu prinsip hidupnya. Percaya dengan apa yang ia lihat, bukan dengan apa yang telinganya dengar. Jadi dia terus berusaha percaya, karena memang begitu adanya. Dia baru saja melihat Doyoung dalam sosok siren. Haruto tidak mungkin dapat menyangkal. Ia bahkan masih bisa merasakan bagaimana dinginnya tangan Doyoung kala menyentuh pipi.

Dengan begitu kenyataan Kembali menghantam kepala Haruto, seperti menyumpah serapahi atas tindakan yang ia ambil.

"Kau bodoh Haruto, kau baru saja menyakiti Doyoung."

Yang terpenting sekarang adalah, mengembalikan kondisi seperti semula. Karena Haruto yakin benar dia baru saja menorehkan satu rasa sakit di hati Doyoung. Tapi dia sendiri bingung soal perasaan, tentu saja. Tak pernah pudar fakta di mana dirinya dan Doyoung hanya orang asing. Jatuh cinta dalam waktu tujuh hari sama seperti banyak seri drama yang ia perankan, Haruto pikir ia tahu benar seperti apa rasanya sekarang.

Tapi ia tak bisa membedakan, itu benar sajak cinta atau hanya sekedar ketertarikan yang lewat sekelebat.

Karena selama 25 tahun ia hidup, baru kali ia jatuh hati. Jatuh sejatuh jatuhnya. Malangnya, cinta pertamanya ia labuhkan pada sosok yang bukan manusia, sosok luar biasa yang anak-anak kecil selalu elu-elukan setiap diceritakan oleh orang tua mereka sebelum tidur. Sosok yang awalnya hanya muncul dalam dongeng dan khayalan semata.

Stolen Heart || HarubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang