sakit

8 4 2
                                    


"DASAR ANAK KURANGAJAR"

"Ampun ayah, ampun, Amara janji ga bakal bantah lagi"

Cetar...

Cetar...

Cetar...

Tiga pukulan ikat pinggang ke punggung amara, dan darah langsung mentes dari bawah baju,

Amara udah merasakan Paitnya hidup miskin dari dua tahun yang lalu, udah pernah Rasanya di pukul di jambak di tentang bahkan di cekik sekalipun. Tapi apa amara hanya bisa diam dan menangis.

Setelah mencambuk amara reno langsung pergi ke kamar, dan meninggalkan amara yang sudah kewalahan untuk berjalan.

Amara berjalan dengan bantuan tangan untuk masuk ke kamar, dan beristirahat sejenak.

" papah mamah kalian di mana, amara kangen, sama kalian" ucap amara sambil menanggis.

" kak Regan juga, apakah kak regal lupa dengan Amara?"

Setelah berbicara sendiri Amara merasakan kepalanya pusing dan matanya udah mulai buram, tiga detik amara langsung tertidur.

°°°°

" Heh bangun cepetan, enak enakan jam segini tidur" marah kinara.

" iya ibu sebentar"

" sebentar sebentar aja, cepetan cuci baju samapi bersih"

Kinara langsung saja melemparkan baju baju kotor ke hadapan amara.

Amara mematung sebentar dia ingin hidup seperti dulu yang apa apa tinggal manggil bibi, tapi sekarang  dia serasa menjadi babu di rumah barunya. Amara tidak mau melawan karena berkat Reno dan kirana, amara bisa hidup lagi, itung itung buat ngelunasin biaya pengobatan selama sakit pasca kecelakaan.

Amara langsung saja bergegas ke sumur untuk ambil air dan mencuci semua baju baju kotor.

Keadaan amara saat ini sangat miris sekali, Rumah dari kayu dan sangat kecil, kamar mandi cuman ada satu, kalau mandi harus ambil air di sumur yang jaraknya sangat jauh, di teras cuman ada kursi satu itupun dari kayu. Sangat sangat beda seratus persen sama rumah Amara yang asli. Tapi amara tidak memperdulikan sama sekali.

Setelah mencuci baju amara langsung istirahat, tak terasa Udah azan magrib. Amara langsung saja mandi dan Sholat.

Sedangkan di ruang tamu Ada orang tua serta anak kandung sedang makan enak, apakah amara di ajak? Oh tentu tidak.

"Ayah amara boleh minta martabak manisnya satu" tanya amara.

" Eggak, sana sana kalau mau sana ke dapur masih ada Mie instan sisa adek kamu" Saut bunda sewot.

" iya bunda"

Amara langsung saja ke dapur untuk makan malam, Amara melihat masih ada kerupuk satu dan Ada mie instan yang tinggal sedikit. Tak butuh waktu lama, amara langsung saja Ambil nasi dan memakan sisa mie istan itu.
.
.
.

Pukul 01:00 dini hari amara terbangun kerena merasakan Pusing tiba tiba, " mamah tolong ini sakit amara ga kuat" ucap amara sambil nangis.

Amara langsung minum air yang banyak dan langsung tidur kembali agar rasa pusingnya hilang. Rencananya besok mau periksa ke rumah sakit.

"Hahaha kak regan amara di sinii, ayo dong kak kemariii"

"Iya sayang tunggu kakak"

Amara berjalan bergandengan tangan bersama kak regan mengelilingi taman kota. Di sana amara bercerita sama kak regan, dan regan pun siap mendengarkanya.

" kak, amara mau itu" tunjuk amara pada sebuah balon merah.

" tunggu ya cantik, kakak mau beliin"

" siap bos" ucap amara dan langsung saja mengagkat tangan memberi tanda hormat.

Saat regan sudah di penjual balon regan beli dua balon, sama sama warna merah muda, regan mau jalan tiba tiba ada sebuah mobil melaju dengan kencang,

Amara yang melihat itu pun langsung saja berteriak" kak regan awas". Regan langsung saja melihat ada mabil melaju kencang ke arahnya dan

Brakk...

Jangan lupa bintang.

Regan Mahesa AditamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang