3.papagulf_103

621 102 13
                                    

"The first and last love"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"The first and last love"

Hai..hai.. semua.. jumpa lagi dengan papagulf_103
Akhirnya gue nangol karna lagi gabut.
Kalo gak gabut gak bakal nongol hehe..
Semoga yang baca terhibur ini hanya sekedar fiktif belaka yang gak suka bisa skip kalo suka saya mah Alhamdulillah..

✨Waktu dan tempat di persilahkan ✨

****









"Will you be my lover" ungkapan sosok muda pada pria dewasa didepan nya.

"Kalo bisa jadi suami kenapa harus jadi pacar?" Jawab pria itu dengan senyuman tampan diwajahnya.

Flashback off.

Geva menatap nanar cincin pernikahan di jari manisnya.

Semasa sekolah dulu jatuh cinta merupakan hal yang paling mendebarkan namun saat kamu memilih untuk maju ke jenjang yang lebih baru rasanya tak sama seperti dulu.

Tapi ini bukan tentang rasa.

Geva memang memiliki tipe pria yang lebih tua darinya namun laki-laki itu tak pernah berpikir konsekuensi yang akan dirinya dapat kan.

Contoh pertama, berapa kali ia harus membuka lebar kaki nya untuk memuaskan suami nya.

Contoh kedua, bangun pagi untuk sekedar menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, menyiapkan keperluan suami dan lain sebagainya.

Bukankah itu sedikit melelahkan?

Ya, hanya sedikit karna dicontoh pertama di juga menikmati nya jadi hanya sedikit.

Geva menghela nafas berulang kali, hal wajar diusia geva yang masih cukup labil harus menjalani rumah tangga dengan seorang pria berumur 39 tahun.

Etss.. bukan berarti geva menikahi pria tua, suami nya itu sangat-sangat tampan hingga tak terlihat bahwa bahwa pria itu sudah menginjak 39 tahun.

Hanya umurnya yang tua tidak dengan orang nya.

"Sekolah capek, nggangur juga capek, nikah apalagi tapi udah terlanjur mana nih jari udah diikat aja sama nih cincin"  keluh geva seraya menunjuk-nunjuk kearah cincin yang ia kenakan.

"Mana ini malam Jumat, males banget deh"

"Ya Allah bisakah hari ini libur dulu hamba mu ini sedang lemah letih lesu" Ucap geva seraya menatap langit-langit kamarnya dramatis.

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang