"Iya, kau benar. Dan dia juga sangat manis bukan?"
"Iya sangat manis. Aku mau dia jadi, istriku saat besar nanti."
"Hah? Kau tak bisa melakukan itu, sayang..." kata sang Mama sambil tertawa lalu mengusak rambut putranya yang baru berumur lima tahun itu dengan sayang.
"Kenapa?" tanya bocah itu polos.
"Itu karena...."
☀❤🌻
Delapan belas tahun telah berlalu.
Saat ini putra kecil itu telah tumbuh menjadi, seorang pemuda yang tampan dengan kharismanya yang rupawan. Bahkan kini ketampanannya itu mampu memikat siapa saja yang melihatnya. Tak hanya tampan, sekarang pemuda itu juga telah sukses menjadi, seorang pengusaha yang mapan diusianya yang masih terbilang cukup muda.
Saat ini di kantornya, pemuda itu nampak tengah sibuk memeriksa beberapa pekerjaannya yang harus segera ia selesaikan sebelum nanti ia pulang ke tanah air kelahirannya.
"Hei, Martha! Bawakan aku beberapa dokumen lagi yang harus ku tanda tangani, sekarang!" ucapnya lewat telepon di kantornya.
"Baik, Tuan." jawab Martha lalu membawakan dokumen yang diminta oleh atasannya tadi, keruangannya.
