Hujan semakin deras. Lagu Fearless itu masih terdengar samar-samar. Lantas Laksaka berdiri dan menjulurkan tangannya.
Kaluna mendongak. "Ngapain?"
"Ayo."
Kaluna dengan setengah bingung, dia menerima uluran tangan Laksaka sambil mengambil ponselnya. Mereka pun turun. Ketika di teras, Laksaka berkata, "Hapenya, taroh. Setel Fearless lagi."
Dengan patuh, ia mengangguk. Sedetik kemudian, Kaluna ditarik ke parkiran villa. Berada di bawah derai hujan, Laksaka tersenyum, "With you I'd dance. In a storm, in my best dress. Fearless." Dia mengulangi lirik lagu itu.
Lantas Kaluna paham, dan dia memekik senang. Laksaka menjulurkan tangannya, disambut Kaluna dan mereka menari di bawah hujan deras. Berputar-putar layaknya berada di prom night, membuat rambut Kaluna yang lepek itu berayun-ayun layaknya komidi putar. Laksaka melompat, Kaluna mengikutinya. Lagi dan lagi, mereka mendekat kemudian berjauhan dan saling menarik badan lewat juluran tangan dan tertawa kecil.
Tubuh mereka terus menari riang. Seakan-akan, beban kehidupannya menguap begitu saja. Sejujurnya Kaluna tidak pernah merasa selepas itu. Merasa larut dalam tawa bahagia, aman dan terlindungi. Dan kali itu juga, ada perasaan yang membuncah tinggi di antara mereka berdua. Mereka saling menatap dengan teduh, lalu menuturkan senyuman yang lebar dan tulus. Tanda mereka saling berterima kasih telah ada, dan telah membagi kebahagiaan.
Dengan baju terbaik mereka, di bawah derai hujan yang deras, mereka menari dengan berani.
Fearless.
***
Laksaka;
typically awkward boy, gak bisa menyusun kata dan
berkomunikasi dengan baik
Kaluna
talkactive person, die-hard swiftie
KAMU SEDANG MEMBACA
kucing, kelana dan kaluna
Romance"Jangan pernah suka dengan orang, yang masa lalunya pun belum selesai." Bolosnya Kaluna di sidang MPK mengantarkannya pada pertemuan dengan Laksaka, si cowok pendiam pecinta kucing. Pertemuan mereka menumbuhkan bibit perasaan pada Laksaka, sehingga...