Di sekolah, reputasi Kaluna bukan yang buruk-buruk banget. Malah cenderung baik. Dia gak begitu populer. Karena dia sendiri juga bukan orang yang suka menjadi pusat perhatian. Tapi bukan berarti Kaluna orangnya sulit bergaul, tidak. Dia mudah bergaul, asal dia mempunyai momen. Seperti kemarin dengan Laksaka, dia kenal karena punya momen: bermain basket, dan mengobrol sedikit sebelum pulang.
Kenapa Laksaka lagi, ya?!
Ah, sudahlah. Kaluna orang yang aktif di sekolah, dia mengikuti organisasi dan beberapa eskul. Hanya saja, dia kadang malas. Hidupnya berjalan sesuai mood (Dia tahu ini jelek, tapi dia memang belum berniat berubah). Jeleknya, dia sering ngaret, menyepelekan waktu. Dan not-so-trust-in-love-anymore karena ada satu kejadian yang membekas di kepalanya.
Kaluna ini sebenarnya agak malas sama keramaian terkadang, tapi dia juga suka berbaur. Seimbang. Misalnya sekarang, di kelas sedang jam kosong dan semua laki-laki tengah bermain kuda beranak. Suara terdengar lebih heboh kalau fondasinya runtuh. Dan mereka akan mulai dari awal lagi. Speaker di kelas juga dinyalakan, lagunya DJ remix TikTok, apalagi? Selain itu, kelas juga terasa lagi gerah.
Jadi Kaluna memutuskan untuk mengambil novelnya, dan pergi menuju perpustakaan sekolah.
"Lo mau ke mana, Nyet?" tanya Adam yang baru saja memenangkan ronde kuda tubruknya.
"Perpus. Panas di sini."
"Oh, ya."
Dia mengenal banyak orang, tapi belum tentu orang-orang mengenalnya. Karena bukan sekali dua kali Kaluna menyapa kakak kelasnya, mereka malah terlihat kebingungan. Menyebalkan ya?! Kaluna mengajak Prisil untuk menemaninya di perpustakaan, kebetulan Prisil juga mau. Katanya dia mau lari dari pelajaran sejarah. Dia muak, katanya lebih baik dia belajar matematika sekalian.
Orang gila.
Sesampainya di perpus, mereka mencari posisi yang adem dan kemudian mereka mengobrol, begitu saja, dan mengalir.
"Lo ke mana aja sih kemarin, lama banget. Gue di Delta sendirian anjir."
"Kan ada Adam?"
"Tapi kan dia main ama yang cowok-cowok."
"Hehehe, gue sebenarnya males. Pas udah sampai di kamar gue mau tidur aja. Tapi kasian lo-nya. Jadi gue ke Delta deh. Demi lo nih, effort banget gue."
"Semoga cowo lo effort juga deh, gak sebatas cuma jalan tanpa ada kepastian."
"Monyet lo."
Iya, Kaluna nyindir Prisil sebenarnya yang sampai sekarang gak ada hubungannya apa. Mereka deket tanpa ada status. HTS. Anehnya, Prisil tetap aja mau deket sama cowok itu, namanya Michael, mereka ketemu saat Prisil sedang ngegigs band Perunggu di Blok M. Kebetulan punya selera musik yang sama, obrolan mereka terus berlanjut. Mereka sering datang di gigs—konser kecil—sampai konser yang besar.
Selain suka Perunggu, mereka juga suka lagu-lagu jadul. Jadi, hobi mereka adalah hunting kaset jadul di Blok M. Seenggaknya, setiap bulan jalan minimal satu kali. Michael suka artis akhir 90-an: Mariah Carey, Whitney Houston, sampai ke Celine Dion.
Sementara itu, Prisil sukanya band kayak Metallica sampai ke Guns n Roses. Mengetahui kesukaan mereka sama, jadi mereka suka bertukar ide dan pendapat. Tentang Mariah Carey yang tampil di MTV Unplugged dan raih kritikan yang bagus di umurnya ke 22, atau album debutnya yang raih penjualan sembilan juta kopi secara instan, sampai ke Metallica di MTV Eropa tahun 1996.
KAMU SEDANG MEMBACA
kucing, kelana dan kaluna
Romance"Jangan pernah suka dengan orang, yang masa lalunya pun belum selesai." Bolosnya Kaluna di sidang MPK mengantarkannya pada pertemuan dengan Laksaka, si cowok pendiam pecinta kucing. Pertemuan mereka menumbuhkan bibit perasaan pada Laksaka, sehingga...