Diproyek tempat aku bekerja aku merasa sangat tidak nyaman, ikatan di kontol dan putingku membuatku kesusahan untuk fokus bekerja. Setiap bergerak rasanya ikatan dikontolku menarik- narik, putingku yang terikat ternyata terus meneteskan susu, untungnya tak ada yang menghiarukan karena tetesan susu didadaku bercampur dengan keringat.
Pekerjaan hari ini terasa sangat berat karna siksaan ini, semakin lama aku rasakan semakin ngilu dikontol dan putingku, jam menunjukan pukul 4 saatnya aku pulang dan mencari rumput untuk kambingku. Sebelum pulang aku mampir ke toilet proyek untuk membersihkan diri dari kotoran lumpur, akupun mengecek kondisi kontolku yang dari tadi pagi terikat, ku tarik kebawah kolorku, kontolku langsung mencuat keluar, betapa kagetnya aku melihat kondisi kontolku, warnanya biru gelap dengan urat2 yang sangat banyak menutupi batangku, kepalanya basah precum, saat aku pegang sangat dingin. Aku rasa kontolku sudah mati karena darahnya tidak bisa mengalir, ingin rasanya aku lepas ikatan dikontolku tapi aku takut ancaman mereka.
Tiba- tiba ada suara pintu kamar mandi diketok " siapa didalem lama amat, ngocok ya lu" ternayata suara joko teman proyek ku. Aku bergegas memakain celanaku lagi dan keluar dari kamar mandi. "Eh elu, ngapain lama ngocok ya, liat tuh jendolan kontol lu gede banget pasti lu ngaceng, hahaha, makanya nikah biar bisa ngewe" ejek joko saat melihat aku keluar kamar mandi, ya memang ikatan dikontol ini membuat kontolku terlihat jelas seperti ngaceng. Aku hanya diam dan pergi meninggalkan joko.
Aku bergegas mencari rumput kemudian pulang kerumah untuk memberi pakan kambingku, aku merenung sambil memberi pakan kambingku memikirkan nasib kontolku, tiba2 suara anak2 bangsat itu membuyarkan lamunanku. "Bang kami datang, ayok bang kita main" ah sial mereka datang, habislah aku.
Saat aku menengok betapa kagetnya aku, ada 10 anak datang menghampiriku. "Yang kami pesen tadi sudah abang siapkan kan? Karna kami rame2 jadi abang harus kuat makanya tadi kami minta abang beli" tanya dimas. Sial aku lupa mereka memintaku membeli obat kuat tadi, lagian akupun tak memiliki sepeser uang untuk membelinya karean uangaku sudah diambil semua oleh mereka, aku takut mereka marah tapi apa boleh buat, "maaf aku ga bisa beli obat kuat pesenan kalian, aku ga punya uang, uangku sudah kalian ambil" jawabku mengiba. Angga terlihat marah mendengar jawabnku, " apa? Jadi abang ga beli? Abang harus dihukum berat karna tidak nurut sama kami", dimas menghampiriku dan spontan menedang selangkanganku, "aghrrhhh " aku mengeluh kesakitan dan jatuh tersungkur ketanah, dimas meraih kerah kaosku hingga badanku sedikit terangkat keatas, mukanya perlahan mendekat ke mukaku, "cuih, bangsat lu anjing" ia meludahi mukaku dan merobek kausku hinggah terbelah menjadi dua memperlihatkan dada dengan puting terikat karet ukurannya membesar dan basah karena terus meneteskan susu, ia mebantingku ketanah dan meraih biji kontolku yang masih terbungkus kolor, "agrhhhh" dia menceram kuat bijiku rasanya sakit sekali sepertinya ia sengaja ingin memecah bijiku. Tak berhenti disitu ia menarik bijiku dengan keras hingga kolorku melorot kebawah, kini kontolku terlihat jelas dengan kondisi sangat mengenaskan batang, kepala dan telur yang terikat keras warnanya berubah menjadi ungu kehitaman, urat2nya menyembul serasa mau pecah, aku sangat tersiksa akan perlakuan dimas, tapi aku tak berkutik dan tak bisa melawan, sungguh malang nasibku.Dimas bergidik melihat kondisi kontolku, dia mundur menghampiri angga,
"ngga liatin kontol bang seno, warnanya biru kehitaman, gimana kalo kontolnya mati, ga bisa kita manin lagi ntar, kita lepasin aja ya ikatanya" bisik dimas ke angga
"Wah iya juga ya, oke ga papa kita lepas, tapi dia musti dikasih hukuman berat karna ga nurut" jawab angga sembari menghampiri aku yang terlentang didepan kandang kambing.
Angga duduk disamping tubuhku, ia memegang batang kontolku, rasanya dingin karna sirkulasi darahnya terhambat ikatan, "gimana bang enak ga diikat kayak gini, dilihat- lihat kayaknya kontol abang udah mati nih, yah ga bisa ngocok lagi abang, bakalan jadi bujangan seumur hidup, hahahah" ejek angga menakutiku. "Tolong lepasin ngga, ampun jangan sakiti kontolku lagi, aku masih mau kawin, aku pengen punya keturuana" jawabku mengiba. Mendengar jawabanku angga marah, segera ia meninju batang kontolku, "agrhhh" tinju angga membuat kontolku semakin keras, kepalanya yang sudah sangat besar dan mengkilap karena ikatan kini terasa semakin membesar lagi, precum mulai mengalir tapi terasa sangat menyakitkan karena terhalang ikatan, rasanya saluran kencingku sangat panas, aku menggelinjang kesakitan, "boleh aja ikatan kontol abang dilepas, tapi abang harus cium kaki kamu semua, telen ludah dan kencing kami", gertak angga yang membuat diriku merasa sangat hina, aku harus mencium kaki 10 anak muda yang masih sekolah juga menelan ludah dan kencing mereka, tapi aku tak punya pilihan lagi selain menurutinya, semua agar kontolku bisa terbebas dari ikatan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mainan Anak Kampung
FantasíaKisah Bang Seno yang punya kelainan eksib, dimana dia suka ngocok di tempat umum, akan tetapi aksinya tersebut diam2 direkam anak2 kampungnya. Bang seno mau tidak mau harus menuruti permingaan anak2 tersebut, apa yang akan dialami bang seno, apakah...