Nasi telah jadi bubur

17 3 0
                                        

4 hari setelah casting, Arai mendapatkan email bahwa dia berhasil lulus tahap seleksi pertama. Selanjutnya dia di himbau datang lagi untuk seleksi berikutnya.

Arai sama sekali tidak bahagia melihat pengumuman itu. Seharusnya dia tidak terpilih dan diluluskan.

"Yeayyyyy. Kamu lulus dek!" Teriak heboh sang kakak yang membuat telinga Arai sakit.

Arai langsung saja menggeser kepala kakaknya karena terlalu dekat dengan layar handphone nya.

"Ihh...kakak masih mau liat Rai!" Gerutu sang kakak yang semakin mendekat ke arah Arai.

Karena terlalu malas meladeni sang kakak. Arai kemudian mematikan handphone nya dan memilih merebahkan dirinya di kasur.

"Yahh Arai mah!" Akhirnya sang kakak pun ikutan pasrah dan merebahkan badannya di samping Arai.

"Arai ini adalah kesempatan emas, kamu harus mempergunakannya sebaik mungkin!"

"Tapi Arai gak suka"

"Kenapa?"

Arai mengangkat alisnya mendengar pertanyaan sang kakak.

"Kakak tahu pasti jawabannya"

"Hehehe... Iya juga sih"

Arai terpaksa ikut casting karena sang kakak. Aurellia Amber Respati, kerap di sapa Aurel. Menjanjikan akan membelikan gitar untuknya jika ikut casting dan mengambil peran utama dalam film tersebut.

Aurel pasti akan marah jika mengetahui Arai memilih peran yang mungkin hanya akan tampil 1 atau 2 menit saja.

"Kapan jadinya mau beli gitar?"

"Hari ini juga boleh"

"Yah, jangan hari ini juga Arai!"

"Jadi?"

"Nanti deh kakak kabari kapan perginya " Balas Aurel sambil bangkit dari tidurnya.

"Pokoknya jangan lupa buat datang tahapan selanjutnya yah!" Aurel melenggang pergi meninggalkan Arai dalam lamunannya.

*****

Di sinilah Arai, berdiri menatap kerumunan orang-orang di hadapannya.

Ini mungkin akan menjadi keputusan yang akan di sesali olehnya seumur hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini mungkin akan menjadi keputusan yang akan di sesali olehnya seumur hidup. Pikir Arai terus sepanjang perjalanan ke lokasi casting.

Arai tidak suka kehidupannya diatur. Itulah yang membuat dia selalu merapalkan doa agar tidak menjadi bagian dari film tersebut.

Namun, nasi sudah menjadi bubur. Sang sutradara sendiri yang langsung mengatakannya bahwa Arai akan memerankan karakter utama yang bernama Aksa.

Bagaimana bisa dia langsung ditunjuk untuk menjadi Aksa, padahal di casting untuk memerankan Dodi. Hanya orang yang muncul untuk memberitahu Aksa bahwa dia di panggil oleh guru dan menjadi figuran saat berada di kelas. Itu yang Arai inginkan.

Bukan memainkan peran menjadi seorang Aksa. Dan Arai tidak akan pernah ingin untuk melakukannya.

"Kok bisa gitu pak?" Tanya Arai pada sang sutradara.

"Bisa gitu gimana?" Tanya balik sang sutradara. Bingung pada arah pertanyaan Arai.

"Saya pas Casting pertama milih jadi Dodi pak, bukan Aksa".

"Tapi saya mau kamu jadi Aksa bukan Dodi".

"Ini adalah kesempatan yang tidak datang 2 kali dalam hidup mu. Projek film ini bisa jadi batu loncatan untuk karir kamu" lanjut
Sang sutradara dengan mantap.

'pak saya gak mau jadi artis' teriak Aksa dalam hati. Tidak mungkin dia mengatakan itu langsung kepada Sutradara, yang dikenal dengan pak Setyo. Hanya orang bodoh yang mengatakan hal tersebut secara terus terang. Bagaimana bisa tidak ingin jadi artis tapi malah datang sendiri untuk casting.

"Tapi akting saya jelek pak"
Ini satu-satunya argumen yang terpikirkan oleh Arai. Arai benar-benar tidak ingin berperan sebagai Aksa.

"Lumayan kok" Sanggah si Sutradara.

"Saya gak tau berekspresi" Arai mencari alasan lain.

"Itu yang saya cari, kamu cukup bermuka datar saat menjadi Aksa"

"Seperti yang sekarang kamu lakukan!" Lanjut sang sutradara sambil mengamati Arai dari bawah ke atas.

"Pokoknya ini naskah mu, kamu baca-baca dulu aja! Kak Wahyu yang akan dampingi kamu. Dia paham betul tentang si Aksa ini".

"Dan beberapa Minggu lagi kita akan pendalaman naskah bersama yang lain"

Sang sutradara betul-betul tidak memberikan Arai jeda lagi untuk menolak.

Arai sudah benar-benar terjebak dan tak memiliki akses untuk keluar dari semua drama ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arunika Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang