Tomino "Puisi Pengundang Kematian"

1K 28 5
                                    

Tomino adalah sebuah Urban Legend dari Jepang tentang sebuah puisi yang dapat membunuh siapapun yang membacanya dengan keras-keras.

Di dunia ini ternyata ada sebuah peraturan dimana aturan tidak boleh mengucapkan sesuatu dengan keras dan lantang, peraturan ini telah dibuat dalam sebuah puisi dari Jepang yang berjudul Tomino no jigoku atau bahasa lainnya Neraka Tomino.

Tomino adalah salah satu sebuah Urban Legend yang terkenal dari Jepang yang menurut legenda jika kalian membaca puisi ini dengan keras dan lantang, maka suatu bencana akan datang ke siapapun yang membaca puisi ini, kalian akan merasakan sakit atau tersiksa bahkan dapat melukai diri sendiri yang paling terburuk adalah berujung dengan kematian.

Tomino memang bukan hantu dengan wujud yang menyeramkan. Akan tetapi, sebaiknya anda jangan pernah bermain-main dengannya.

Menurut sejumlah sumber, Tomino adalah seorang gadis kecil yang terlahir cacat. Ia menuliskan puisi yang kemudian ditunjukkan kepada orang tuanya. Melihat isi puisi Tomino yang menyeramkan, orang tuanya menghukum Tomino dengan mengurungnya dalam gudang sempit dan tidak memberinya makan. Beberapa hari kemudian, Tomino meninggal dengan tidak wajar.

Konon, semenjak peristiwa itu puisi buatan Tomino jadi menyeramkan. Cerita dari mulut ke mulut berkembang dan memperingatkan, jangan pernah membaca dengan suara lantang karena bakal mengundang bencana.

Kemungkinan juga cerita yang berkembang diatas hanya sebatas kisah Urban. Puisi berjudul Neraka Tomino sendiri sebenarnya dimuat dalam buku kompilasi puisi Yomota Inuhiko "The Heart Is Like A Rolling Stone" didalamnya memuat berbagai koleksi puisi, termasuk puisi Tomino No Jigoku karya Saizu Yaso dari tahun 1919. Nah, entah bagaimana sehingga puisi tersebut berkembang menjadi legenda Urban nan menyeramkan.

Untuk sekedar tahu, inilah kutipan puisi Tomino berikut terjemahannya (+) mp3 (itu juga kalau kalian punya nyali untuk mendengarnya:D).

Tomino No Jigoku

Ane wa chi wo haku, imoto wa hikaku,

Kawaii tomino wa tama wa haku

Hitori jihoku ni ochiyuku tomino,

Jigoku kurayami hana ma naki.

Muchi de tataku wa tomino no aneka,

Muchi no shubusa ga ki ni kakaru.

Tatake yatataki yare tataka zutotemo,

Mugen jigoku wa hitotsu michi.

Kurai jigoku e anai wo tanomu,

Kane no hitsu ni uguisu ni.

Kawa no fukuro ni yaikura hodoireyo,

Meigen jigoku no tabishitaku.

Haru ga kitesoru hayashi ni tani ni,

Kurai jigoku tanina namagari.

Kagoni yauguisu, kuruma ni yahitsuji,

Kawaii tomino no me niya namida.

Nakeyo, uguisu, hayashi no ame ni

Mouto koishi to koe ga giri.

Nakeba kodama ga jigoku ni hibiki,

Kitsunebotan no hana ga saku.

Jigoku nanayama nanatani meguru,

Kawaii tomino no hitoritabi.

Jigoku gozorabamo de kitetamore,

Hari no oyama no tomebari wo.

Akai tomehari date niwa sasanu,

Kawaii tomino no meji rushini.

====================================

Neraka Tomino

Kakak yang memuntahkan darah, adik

Yang meludahkan api

Tomino yang lucu meludahkan permata

Yang berharga

Tomino meninggal sendirian dan terjatuh

Kedalam neraka

Neraka kegelapan, tanpa dihiasi bunga

Apakah itu kakak tomino memegang

Cambuk?

Jumlah bekas luka berwarna merah

Sangatlah mengkhawatirkan

Dicambuk dan dipukuli sangatlah

Mendebarkan,

Jalan menuju neraka yang kekal

Hanyalah salah satu cara

Mohon bimbingan ke dalam neraka

Kegelapan,

Dari domba emas, dan dari bulu bulbul

Beberapa banyak yanga tersisa dari dalam

Bungkus kulit,

Disiapkan untuk perjalanan tak berujung

Menuju neraka

Musim semi akan segera datang ke

Dalam hutan serta lembah,

Tujuh tingkat di dalam gelapnya lembah

Neraka

Dalam kandang burung bulbul, dalam

Gerobak domba,

Dimata tomino yang lucu meneteskan

airmata

Tangisan burung bulbul, dibalik hujan dan

Badai

Menyuarakan cintamu untuk adik

Tersayangmu

Gema tangisanmu melolong melalui

Neraka,

Serta darah memekarkan bunga merah

Melalui tujuh gunung dan lembah neraka,

Tomino yang lucu berjalan sendirian

Untuk menjemputmu ke neraka,

Duri-duri berkilauan dari atas gunung

Menancapkan duri ke dalam daging yang

Segar,

Sebagai tanda untuk tomino yang lucu.

Sungguh puisi yang sangat aneh dan  sangat sulit untuk dicerna bagi kita.

Hay...hay... guys apa kabarnya nih :D (semoga baik" saja yah) akhirnya kita ketemu lagi :D di Part ini setelah lama kaga posting  =_= (lagi kumat malesnya).
    Ouh iyah BTW gimana Part yang ini??? Keren, lumayan, atau biasa ajah. Kalo menurut gua sih keren (hadehh_- ngarep) soalnya part yang paling gua suka :D (hadehhh mulai ngaco dah_- "ngomong apaan coba yah¿¿??").
       Okeh guys jangan lupa Vote and comment nya yah :) jangan cuma jadi pembaca gelap...
"Hargailah karya orang lain jika karna anda ingin dihargai" gomawo

See you and bay-bay  sampai jumpa lagi di cerita berikutnya ;)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Urban LegendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang