Sunoo tersenyum saat matanya menyaksikan video dirinya dan Jay mengisi acara kampus. Disana dia bernyanyi dan Jay mengiringinya dengan alunan gitar. Riuh suara mahasiswa lainnya menggambarkan bagaimana keseruan saat itu.
Waktu itu dia masih mahasiswa baru yang tak sengaja diminta panitia untuk mengisi kekosongan jadwal acara pentas karena mahasiswa yang harusnya mengisi acara mendadak tak bisa datang. Jay yang tau bahwa Sunoo memiliki suara yang bagus dan pandai bernyanyi pun mengusulkan dirinya untuk naik pentas.
Awalnya Sunoo ragu karena dia belum pernah tampil di depan orang banyak seperti itu, tapi Jay terus meyakinkan dirinya hingga akhirnya dia menerima usulan dari Jay.
Euforia saat itu kembali Sunoo rasakan, mata rubahnya terus tersenyum saat melihat bagaimana dirinya bernyanyi dengan baik dan riang disana.
Tapi senyum itu hilang seketika saat rekaman itu menampilkan sosok pria tampan yang tak sengaja tersorot kamera. Pria yang dulu juga menjadi salah satu alasan senyum Sunoo tercipta.
Tapi itu dulu.
"Sayang."
Sunoo menutup laptopnya dan beralih melihat ke arah sang bunda yang perlahan masuk ke kamarnya.
"Lagi apa sayang?"
"Oh, lagi dengerin lagu aja kok bun."
"Maaf ya bunda ganggu?"
"Ih engga bun, ada apa bundaku yang cantik?"
Yerin langsung tersenyum mendengar ucapan anak bungsunya itu, memang anaknya ini sangat bisa menyenangkan hati orang lain dengan mudah.
"Itu loh bunda baru bikin cookies, coba dulu yuk. Kasih rate buat cookies bunda."
"Wah, pasti enak sih bun tapi ayo kita coba."
"Hm."
Sunoo keluar kamar bersama bundanya tanpa mematikan laptopnya yang terus memutar rekaman video.
.
.
."ABANG! TURUN IH BUNDA BIKIN COOKIES CEPET COBAIN!"
Suara teriakan Yerin menggema ditelinga Yeonjun yang masih terlelap dalam tidurnya.
TOK
TOK
TOK
"BANG BANGUN GA! KAMU KAN ADA JADWAL MEETING SORE INI."
Lagi Yerin berusaha membangunkan anak sulungnya dengan sabar.
"ABANG!"
"Iya bun, 10 menit lagi." Jawab Yeonjun dengan suara paraunya.
"OK 10 MENIT."
Setelah itu suasana kamar Yeonjun kembali senyap.
"Argh kenapa gue harus hidup sebagai anak sulung???" Oceh Yeonjun seraya mengumpulkan kesadarannya.
Mau tak mau dia harus bangun demi memenuhi ekspektasi kedua orang tuanya.
"Huh, fighting Yeonjun tampan! Demi Sunoo." Dia sangat menyayangi adik satu-satunya itu.
.
.
.Yeonjun benar-benar memakai waktu 10 menitnya untuk bersiap. Setelah dirasa rapi dia keluar kamar dan melangkah menuruni tangga tapi langkahnya terhenti tepat di depan kamar Sunoo yang tak tertutup pintunya.
"Ck kebiasaan banget adek."
Yeonjun ingin menutup pintunya, tapi suara dari laptop Sunoo terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Half of Breath [Sungsun]
RomanceSunoo terbiasa dikelilingi orang-orang yang sangat perhatian dan bersikap hangat padanya sejak dia kecil, dia merasa sudah sangat bahagia dan bersyukur walaupun dia tahu hidupnya tidak lah sempurna, tapi saat dia mengenal Park Sunghoon diam-diam dia...