Di pagi hari yang cerah ini seorang gadis sedang memasak sarapan untuk dirinya. Tak ada orang di rumah ini selain dirinya, ia hanya tinggal seorang diri di kota orang, bisa di sebut ia adalah anak rantau. Menjadi anak rantau adalah hal yang tak terlalu buruk bagi nya. Justru ia merasa lebih baik saat tinggal sendiri di ibu kota.
Ia hanya memasak nasi goreng karena simpel. Kini ia sedang memotong toping yang akan ia campur ke nasi goreng. Di temani alunan musik ceria gadis itu memasak sambil bernyanyi, sudah menjadi kebiasaannya jika melakukan aktivitas sambil mendengarkan musik, tujuannya supaya tidak terlalu sepi.
Setelah beberapa saat akhirnya nasi goreng yang ia masak pun sudah jadi. Kemudian ia meletakkan nasi goreng tersebut di piring dan memakannya di meja makan yang ada di dapur.
"Aku harus cari kerja... Uang tabungan aku udah mau abis, aku ngga bisa terus-terusan ngandelin uang tabungan." Gumam nya.
Gadis itu tampak melamun sambil memakan sarapannya. Ia selalu memikirkan bagaimana cara ia dapat bertahan hidup di ibu kota yang keras ini.
Adara Alenia atau yang biasa di sapa Dara gadis cantik berdarah jawa itu saat ini berusia 22 tahun ia baru saja menyelesaikan pendidikan S1 nya di universitas yang berada di Bandung, selama ia sekolah dan berkuliah biaya nya ia dapat dari nenek nya, namun setahun sebelum ia wisuda sang nenek pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya, hidup nya hancur pada saat itu, tapi ia harus bangkit untuk masa depannya. Orang tua nya? Orang tua nya sudah lama hidup masing-masing. Gadis berambut panjang dan berkulit putih itu memiliki sifat yang lemah lembut, walaupun semasa kecil nya penuh dengan kekerasan, tapi ia tumbuh menjadi gadis yang penuh dengan kelembutan.
"Aku harus cari kerja dimana ya?" Monolog nya.
Drrrtttt....Drrrtttt
Ada panggilan masuk ke ponselnya, ia segera mengangkat panggilan tersebut.
"Halo?" Ujarnya.
"Halo Dar, kamu apa kabar?" Tanya seorang dari panggilan tersebut dengan logat jawa yang khas.
"Baik Alhamdulillah, kamu sendiri apa kabar?" Sahut Dara.
"Aku juga baik, gimana Dar ibu kota?" Tanyanya.
"Ngga gimana-gimana, jakarta mah gini-gini aja Lan." Jawab Dara.
Orang itu adalah Bulan, teman seangkatan Dara semasa SMA di Bandung.
"Kamu kenapa telpon? tumben banget." Tanya Dara.
"Oh iya Dar, Temen bapak ku ada yang lagi cari guru les matematika untuk anaknya, kamu kan jago matematika jadi aku ke inget kamu pas bapak ku nanya ada kenalan guru les opo nda." Ujar Bulan.
"Tapi kan aku di Jakarta Lan, aku belum ada pikiran buat ke Bandung lagi..." Jawab Dara lesu.
"Justru karena kamu di Jakarta Dar, temen bapakku ini tinggal nya di Jakarta, jadi pas banget kan." Ujar Bulan.
Dara tersenyum senang mendengar ucapan dari Bulan tersebut. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh ia lewatkan.
"Dar...? Eh, atau kamu udah ada kerjaan ya?" Tanya Bulan saat Dara lama tak menjawab.
"Ehh, ngga Lan, justru aku emang lagi nyari kerjaan." Jawab Dara.
"Nah pas banget, untuk gaji kamu tenang aja Dar, lumayan kok nominalnya, 3 juta berbulan Dar, lumayan gede kan?" Ujar bulan.
"Itu mah gede banget Lan, aku mau Dar, dimana rumahnya?" Tanya Dara.
"Kalo kamu mau aku bakal bilang sama bapakku kalo kamu yang bakal kerja, rumahnya di jakarta selatan Dar, di perumahan elit jaksel Dar, gimana Dar oke ngga?" Jelas Bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A MISTAKE
General FictionSebuah kisah yang menghancurkan masa depan seorang wanita. Sebuah kesalahan yang menghancurkan semua prioritas. Sebuah kesalahan yang harus di pertanggung jawabkan dengan segala resiko. Dan ini lah kisah mereka.