Tanpa judul bagian 1

12 0 0
                                    

Bundaaa....!!!!


Teriakan yang sangat akrab ditelinga itu memekakan seluruh ruangan. Anak laki-laki tampan yang sedang sibuk menjilat ice cream nya itu terlihat sibuk menengok ke kiri dan kanan mencari sesuatu.


"Di kamar ethan sayang, bundamu ketiduran kayanya, sekalian bangunin sana!" ucap seorang wanita paruh baya kepada bocah itu. "Siap nek" ujarnya dengan semangat sambil berlari menuju kamar atas.

Tanpa sibuk harus mengikuti tatakrama bertamu ke kamar seorang gadis, ethan langsung berlari menerjang kasur dan menciumi seluruh wajah wanita cantik yang sedang terlelap.


"Oh my god! Stop Ethan!"

"no bun, ayo bangun" anak itu terus merengek agar bundanya bangun. "Bunda kan sudah janji pada ethan kalo hari ini kita mau main seharian jangan pelor dong bun". WHAT? PELOR? Wanita itu langsung terbangun dengan sempurna mendengar kata itu. "pelor? Siapa yang ngajarin kata-kata itu ethan?" ujar wanita itu sambil menyeringai. "Eyang yang bilang, katanya bunda itu pelor, nempel langsung molor" ujar si bocah dengan polosnya. Mau tidak mau si wanita langsung tertawa mendengar ucapan anak itu, padahal hatinya menggeram. Ya, dia harus buat perhitungan dengan eyang karena telah mengajari anaknya kata-kata seperti itu.


Sesuai janjinya, mereka pergi berdua untuk jalan-jalan seharian, makan, shopping, main di timezone dan segala rutinitas yang biasanya dilakukan seorang pasangan, hanya bedanya ini date antara ibu dan anak. Setelah lelah karena main seharian, ethan pun langsung terlelap di mobil. Wanita itu hanya tersenyum sambil mengusap pipi chubby anaknya itu.


Waktu semakin larut saat ia sampai di sebuah rumah yang sangat megah, Pa Toni, kepala security yang sedang berjaga itu langsung mengangguk dan tersenyum ramah sambil membukakan pagar. Setelah wanita itu memarkirkan mobilnya di garasi, pa toni langsung menghampiri mobil di kursi penumpang seolah tau apa yang harus dilakukan."Biar saya yang gendong aja mba lea!" ujarnya. "terimaksih banyak ya pa Toni" balas wanita yang bernama lea itu dengan tulus.


Pa toni segera menggendong ethan ke kamar anak itu di lantai atas, lea berjalan di belakang pa toni sambil sibuk membawa barang belanjaan yang tadi dibelinya sebelum pulang. Ia ingin membuat pudding mangga kesukaan ethan esok hari. Saat lea sedang sibuk mengeluarkan barang belanjaanya di dapur, ia mendengar suara yang sudah sangat sering ia dengarkan. Ya, suara mengendap-mengendap bagaikan hantu. "ada apa eyang? Ko belum tidur?" ucapnya tanpa menengok ke belakang. "Aaaah, ga asik kamu lea, ko ketauan sih" ucap seorang wanita paruh baya yang masih terlihat gurat-gurat kecantikannya." Eyang sih monoton banget cara ngagetinnya, move on dong" ujar lea. "Move on?" kamu kira cari pacar? Harusnya kamu tuh yang move on? Uuuupz.." ujar wanita itu sambil berlalu dan menutup bibir dengan tangannya". "Eyaaaaaangggg" teriakan lea menggema ke seluruh ruangan yang hanya dibalas cekikikan oleh eyang.


Setelah merapikan barang bawaanya, lea mengambil segelas jus jambu kesukaanya ke ruang tengah tempat eyang sedang mendengarkan music klasik. Ia lalu mengambil posisi yang nyaman untuk ikut mendengarkan music klasik sambil meminum segelas jus jambu kesukaanya. " heh le, orang-orang tuh kalo dengerin music klasik biasanya minum wine, lah kamu jus jambu."

"Biarin dong eyang, suka-suka lea" balas cepat lea sambil menjulurkan lidah. "Makanya le, cepet cari cowok sana, biar kamu ada yang nemenin, mau sampai kapan kamu jomblo terus?".

"Lea punya ethan eyang, udah cukup" ujar lea tanpa ragu. Eyang hanya tersenyum melihat kearah gadis itu. Gadis? Ya gadis, lea adalah seorang gadis. Lea bukan wanita yang melahirkan ethan, tapi dia menganggap ethan adalah segalanya dan pusat dunianya. Semua anggota keluarga gadis itu mengetahuinya bagaimana dia mengkhawatirkan ethan melebihi dirinya sendiri.


Pertemuannya pertama kali dengan ethan ketika bocah itu berusia 2 tahun atau tepatnya 4 tahun yang lalu. Ya, sekarang umur ethan 6 tahun, ethan tahu bahwa lea bukan bundanya, tapi itu bukanlah masalah ketika 2 anak manusia itu saling menyayangi satu sama lain layaknya ibu dan anak. Ethan sebenarnya adalah cucu dari seorang dosen besar di salah satu universitas ternama di Negara ini yang sekaligus tempat dimana lea kuliah. Waktu itu lea yang kebetulan sedang istirahat di kantin melihat seorang anak yang sedang sibuk bermain bersama pengasuhnya di hadapan lea. Lea langsung tertarik pada ethan, ia bahkan tanpa ragu menggendong ethan dan mengajaknya bermain.

Saking asiknya bermain dengan ethan, ia tidak sadar banyak yang memperhatikannya. Ia terlihat seperti seorang ibu muda yang sangat bahagia bersama putra kecilnya. Hal itu juga tidak luput dari penglihatan dari dosen besar tersebut. Ya, dialah Lila Kusumawati yang sekarang ia panggil dengan sebutan eyang.


Waktu terus berlanjut hingga sekarang hingga lingkungan rumah, kuliah maupun tempatnya bekerja sudah tahu bahwa ia sekarang seorang ibu muda dengan seorang anak yang siap mengawalnya dari setiap pria yang berusaha mendekati bundanya. Ya, ethan sangat manja tapi hanya pada bunda dan eyangnya. Lalu ayahnya? Entahlah, sampai saat ini lea tidak tahu siapa ayah ethan bahkan dia tidak berniat mengetahuinya. Menurutnya, ini masalah keluarga eyang dan dia tidak berniat ikut campur masalah keluarga dosennya itu.


Lea pernah bertemu dengan mommy ethan, dia adalah seorang wanita yang sangat cantik yang sekarang menjadi model di luar negeri. Saat wanita itu melahirkan evan, ia mengalami depresi berat atau yang biasa dikenal dengan depresi postpartum. Wanita itu histeris bila melihat anaknya dan hampir membunuh dirinya sendiri akibat depresi yang dialaminya. Dulu, Alexa, mommy ethan , ia menikah dengan pria yang dijodohkan oleh ibunya Lila Kusumawati, padahal saat itu alexa tengah berpacaran dengan seorang pria teman kuliahnya dan berencana akan menikah. Pernikahan mereka tidak berlangsung lama, mereka berdua akhirnya bercerai dan alexa semakin benci terhadap kandungannya, ia menjadi depresi karena hal itu.


"Bundaaaaa"

tiba-tiba terdengar teriakan ethan dari lantai atas. Eyang dan lea yang mendengar hal itu langsung menuju kamar ethan. "Kenapa sayang?" Ucap eyang segera menghampiri ethan. "Bunda mana?" anak itu sudah mulai menitikan air mata mencari bundanya." Sebentar, bunda ganti baju dulu ke kamar, tadi kan kalian habis main kenapa sekarang nangis hm? Tanya eyang sembil mencubit pipi cucunya itu. Ethan tidak menjawab pertanyaan eyangnya, dia terus saja memanggil bundanya.


Lea yang mendengar hal itu dari kamarnya hanya tersenyum lalu segera mengganti bajunya dan menghambur ke kamar ethan. "diih, anak siapa sih ko cengeng banget? Anak bunda kan ga cengeng ? iya kan eyang?" Ujar lea sambil menggendong ethan ke pangkuannya. Ethan hanya tersenyum dan memeluk leher lea. Eyang yang melihat itu hanya tersenyum kagum melihat kedekatan dua orang dihadapannya, tanpa ikatan darah pun mereka bisa sangat saling menyayangi sekuat ini.

++++++

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang