3

368 38 4
                                    

"Ya ampun adek kenapa nak" Bunda datang tergopoh sambil membawa obat Sean
Sedangkan si abang dengan sigap membawa segelas air minum.

"Sean ini bunda sayang, minum dulu ya obatnya"
"Ndak mauuu" jawab Sean sambil menggelengkan kepalanya brutal
"Bang bantuin bunda pegangin adeknya" dengan sigap Hesa langsung memeluk erat adeknya karena Sean masih berontak meskipun tidak sebrutal tadi.

Setelah bunda berhasil memberi obatnya perlahan mata anak itu sayu mungkin lelah sekaligus mengantuk tak lama itu Sean benar-benar tertidur dipelukan Abangnya apalagi elusan abangnya yang lembut membuat dia nyaman.

"Bun ini adek mau dibawa kekamar apa gimana" tanya Hesa sambil tetap mengelus punggung adeknya menatap Sean dengan pendangan sendu entah apa yang dipikirkan

"Tidurin didepan tv aja bang, bunda mau lanjut masak dulu biar bisa ngawasin takutnya nanti anaknya bangun" jawab bunda seraya mengusap kepala Sean, untung saja tadi ada kedua anaknya yang membantu.
Bunda memang sudah terbiasa dengan keadaan Sean yang seperti ini tapi kalau dia sendirian juga pasti kewalahan.

"Bang Rey minta tolong ambilin kasur lipat dong sama selimutnya juga" pinta bunda
Tanpa mengatakan apapun Rey mengangguk pergi mengambil apa yang diminta bundanya.

Tak lama setelah itu Reyhan mambawa kasur serta selimutnya ditaruhnya dua benda itu diruang tengah didepan tv.

"Bawa sini bang Sean nya" pinta Reyhan ke Hesa

Setelah menidurkan Sean mereka pamit ke kamar masing" sedangkan bunda melanjutkan acara memasaknya yang tertinggal.

:
:
:

Waktu sudah menunjukan sore hari tapi anak berpipi gembil itu masih menikmati tidurnya
Dengan sang kakak yang masih setia menemani sambil menonton tv.

"Lohh kok lo udah disini Rey?" Tanya Hesa yang menuju sang adik

"Iya tadi habis bersih" langsung kesini nemenin si adek takutnya kebangung lagi" jawab Reyhan dan hanya dibalas anggukan oleh sang kakak

"Kasian banget si adek, harusnya dia udah bisa main seneng" sama temen sebayanya huhh" ucap Hesa sambil mengelus kepala Sean.

"KAKAKKKKKK WHERE ARE YOUUU, RIKII PULANGGG" teriak Riki sambil membuka pintu disusul Juna dibelakang dengan muka kusutnya

Bugh

"Jangan teriak goblok ini rumah bukan hutan" ucap Juna sambil menggeplak kepala sang adik

"Sakit abanggg, jahat banget sih jadi kakak" protes Riki seraya mengusap belakang kepalanya dengan muka cemberut bibir di monyong"in, sedangkan Juna memutar bola matanya malas.

"Kalian kalau mau berantem jangan didepan pintu dongg, nghalangin orang mau masuk tau gak, kakak juga capek ini mau mandi, mau rebahan, mau cepet" makan masakan bunda" entah darimana tiba" Satya sudah dibelakang mereka sambil ngomel" sedangkan Jake hanya terkekeh melihat para saudaranya.

"Udah ayokk masuk" Ucap Jake sambil melenggang pergi disusul para saudaranya yang lain

"Ehh ini kenapa pada ngumpul disini, ini juga kenapa kasurnya ditaroh disini tumben banget" tanya Juna setelah mereka sampai di ruang depan tv.

"Tadi Sean tidur terus sama bunda disuruh tidur disini" jawab Hesa dan hanya dibalas anggukan oleh adek"nya

"Abangg Sean mau susu" pinta Sean dengan puppy eyes andalannya, anak itu memang sudah bangun waktu Riki teriak tadi kaget dia tuhh.

"Okeyy bentar abang minta ke bunda dulu, dan kalian langsung masuk kamar gihh bersih" dulu sebelum nyentuh Sean" setelah mengatakan itu Reyhan melenggang pergi kedapur menemui sang bunda sedangkan adek"nya langsung pada nurut menuju kekamarnya masing".

:
:
:

"Adek mandi dulu ya sama bang Hesa nanti susunya diminum habis mandi aja ya?" Tanya Hesa kepada sang adik

"Eungg okeyy Abang" Jawab Sean sambil merentangkan tangannya minta digendong.



Tbc
Jangan kaget tiba" up  wkwkwkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AutisMeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang