A Childhood Friend.

139 5 5
                                    

Ship : Hana Makaira x Reader

Happy Reading~!

Bel sekolah berbunyi, menandakan waktu makan siang telah tiba. Kamu memutuskan untuk pergi ke kantin.

Setelah kamu memesan makanan, kau duduk di bangku yang paling pojok dari kantin itu. Anehnya, hari ini kau tak melihat temanmu, Hana. Biasanya, gadis berkacamata itu akan duduk disana, menunggumu untuk datang. Atau paling tidak, jika gadis itu tak terlihat, biasanya masih ada novelnya yang tergeletak di meja itu. Namun hari ini tidak.

Kamu bergumam pada dirimu sendiri, "Tumben sekali.." namun kau berpikir mungkin gadis bersurai hitam itu moodnya sedang buruk, apalagi kalau dilihat kondisi kantin hari ini sangat ramai, dan Hana tidak suka tempat yang ramai.

Kamu makan dengan lahap, kemudian memutuskan untuk pergi ke tempat yang sering dikunjungi oleh Hana. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah..

Perpustakaan.
































Kamu menuju ke perpustakaan, lalu saat kamu masuk, terlihat sang gadis sedang merangkai sebuah mahkota bunga. Diluar kebiasaannya. Biasanya Hana hanya membaca novel, atau berdiam diri disana.

Kamu pun mendekatinya dari belakang, lalu menepuk pundaknya, yang membuat gadis bersurai hitam itu terkejut.

"Ah, [Name]! Aku pikir siapa.."

"Kamu ngapain, Han? Tumben.. aku pikir kamu baca novel.. atau ngapain gitu.." Kamu terkekeh, mengingat bahwa saat masih kecil, Hana gampang tetkejut, meskipun hanya sekedar menepuk pundaknya, atau menyapanya secara tiba-tiba.

Wajah gadis itu seketika memerah saat kau bertanya seperti itu. Kemudian ia menjawab dengan terbata-bata..

"H-hanya.. hanya.. hanya untuk teman kok!" Gadis itu menjawab dengan gugup, bahkan ia tak berani untuk menatapmu.

"Hee? Teman atau teman?"

"[Name]!"

Kamu terkekeh lagi saat melihat reaksi dari gadis itu. Kemudian tanpa aba-aba..

Puk puk!

Kamu dengan watados-nya menepuk pelan kepalanya sambil tersenyum hangat.

"Semangat ya, semoga ia menerimamu!"

Seketika wajah gadis itu memanas, entah kamu yang bego atau gimana..tapi kamu malah meninggalkan gadis itu dengan rasa tak bersalah.

"[Name]! T-tunggu!"

Hana mencoba untuk memanggilmu, namun sia-sia, karena kau sudah meninggalkan perpustakaan.

"Ya, aku berharap..kamu menerimaku." Ucap Hana dengan suara yang sangat kecil.

Yah, biarlah. Mungkin hanya angin yang bisa mendengarnya. Tak ada yang lain.

Gadis bersurai hitam itupun lanjut merangkai sebuah buket bunga, lengkap dengan sebuah surat di bunga itu. Ia mengambil nafas panjang, sebelum kemudian mengambil buket itu lalu kembali ke kelas.







OC x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang