Sick

59 5 4
                                    

Ship : Rennie Lozeheart x Reader

Happy Reading~!

Awali pagi dengan yang manis-manis.. maksudnya aroma manis dari pengharum pakaian. Pagi ini kamu menjalani rutinitas seperti biasanya, ga ada yang salah juga.

Kamu memutuskan untuk mengunjungi mas pacar, yang kebetulan sedang mengerjakan projek terbarunya, entah projek apa itu. Dan karena kamu pacar yang baik.. sekali-kali lah ya, bawain sesuatu gitu. Kamu berinisiatif untuk membawakan beberapa susu kotak. Yah, itung-itung membantu lah, daripada membatu dirumah.

Kamu langsung jalan kaki ke rumahnya, karena kebetulan rumah kalian cuman beda 3 gang.

"Hmhmhm~ kira-kira mas lagi ngapain ya?" Kamu membatin. Mungkin Ren sedang sibuk atau apalah itu.

Sesampainya disana, kamu segera memasukkan sandi untuk masuk ke rumah itu.

Welcome To Lozeheart's House, please enter the password :

18514

The password is correct. You may enter the house.

Pintu rumahnya pun terbuka, kamu masuk lalu menaruh kotak susu itu di kulkas. Herannya, bahkan hal sekecil toples pun diberi password, mungkin dia hanya tidak ingin makanannya terkontaminasi..

Sesaat sebelum kamu membuka pintu kamar mas pacar, ada gadis berumur 15 tahun yang menghampiri mu.

"Kak [Name]! Nyariin Kak Ren yaa?" Gadis itu bertanya sambil sanyam-senyum. Namanya Rannia Lozeheart, atau bisa kamu panggil Ran. Dia adiknya Ren, anak bungsu juga.

"Ah, iya. Kenapa, Ran?"

"Kak Ren kayaknya sakit, tapi kalau aku tanya bilangnya ga kenapa-napa.. jadi tolong dicek-in ya, Kak?"

Kamu tersenyum lembut, kemudian mengelus kepala Ran untuk beberapa saat.

"Kakak cek-in deh. kamu harusnya belajar, kan? Belajar aja dulu, nanti kakak panggil kalau ada apa-apa, oke?"

"Oke, Kak!" Gadis itu tersenyum manis, kemudian berjalan menuju kamarnya.

Kamu pun menuju kamar Ren, tumben-tumbenan ni anak satu sakit. Biasanya begadang ampe 2 hari juga ga kenapa-napa.

Ceklek!

Pintu kamar terbuka, dan terlihat lelaki bermata hijau itu sedang meringkuk di kasurnya, sebagai kekasih yang baik hati.. kamu pun mendekatinya.

"Mas..?"

Kamu menepuk pundaknya perlahan. Nampaknya pemuda itu terlelap dalam tidurnya. Mau gimana lagi, kamu pun meletakkan tanganmu di keningnya.

Keningnya panas. Sudah pasti dia demam. Kamu pun keluar dari kamar, lalu pergi untuk mencari kain dan air dingin, tak lupa dengan obat penurun panas.

Tak lama, kamu kembali ke kamarnya Ren. Perlahan kamu merubah posisi Ren menjadi terlentang, lalu meketakkan kain yang sudah dibasahi oleh air dingin di keningnya.

"Kebiasaan, kalau sakit ngga pernah ngabarin." Kamu terkekeh, sambil memantau lelaki itu.

Selang beberapa menit, Ren membuka matanya perlahan..

"[Name]..?" Lelaki itu memanggilmu dengan nada yang sangat rendah. Kamu pernah denger suara lakik pas bangun tidur? Nah kek gitu suaranya.

Kamu yang dipanggil namanya pun reflek menoleh.

"Ah, Mas Ren. Udah enakan kah?" Tanyamu.

"Lumayan, kamu ngapain kesini?"

"Awalnya sih cuman mau naruh susu di kulkas, mumpung kemarin lagi diskon. Nah terus, Ran bilang kalau kamu ngga enak badan. Kok kamu ngga bilang sih?"

Lelaki itu tersenyum simpul, lalu cengengesan.

"Yah, habisnya.. kan masih ada projek-"

Belum selesai dengan perkataannya, kamu malah menutupi bibirnya dengan tanganmu. Lalu kamu tersenyum..

"Rennie."

"Maaf, tapi kan-"

"Rennie Lozeheart."

Ren terdiam saat kau memanggilnya secara lengkap. Kamu menghela nafas, lalu menatapnya dengan lembut.

"Kalau sakit itu bilang.. ya?"

"Iya.. maaf.."

Kamu tersenyum simpul, kemudian mengecup keningnya.

"Get well soon, Mas Ren."
























"Kakak! Ini obat penurun panas-"

Ran melongo. Melihat kedua kekasih itu.

"..nya."

"RANNIAAAAAAA! KALAU MASUK KAMAR TUH DIKETUK DULUUU!" Sang kakak pun otomatis naik darah, dan hampir menghajar adik kesayangannya itu..

Namun, kamu menahannya.

"Udah udah.. makasih ya, Ran." Kamu tersenyum simpul pada sang gadis.

"MAAF KAK! MAAF! AKU GATAUUUU!" Ran membungkuk dengan penuh rasa bersalah, kemudian memberikan obat itu padamu.

"Maaf ya, Kak [Name].."

"Gapapa.."

Ren yang melihat mereka berdua hanya bisa menahan amarah. Gagal sudah rencananya untuk berduaan dengan [Name].

THE END.

Sankyuu buat yang udah baca! Jangan lupa voment ya! Mata nē!

- S. N.

19/6/2023

OC x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang