Gara-gara Z

141 12 10
                                    


☆彡彡 Happy Reading! ミミ☆

Di lapangan belakang Space Garrison, ada sekelompok mahkluk halus(?) terlihat sedang berdiskusi.

"Jadi, nanti gue ma Mirror bakal nge cegat Pak Seven, duo chicken gundam bakal ngawasin Zero biar dia nggak ngomong yang aneh-aneh" ucap Glenfire.

"Oke, tapi ni si Jero mana cug" ternyata Zero belum datang kawan-kawan, dasar tukang telat.

"Yoo!!" nah baru di omongin dah dateng, panjang umur.

"Naahh!! Akhirnya datang juga pangeran kita!!" ea

"Botak" tunjuk Jean-nine.

"Bukan, dek. Lebih tepatnya botak plontos" Jean-bot membenarkan

"Ngapain lu ngeliatin pala orang?"

Zero melihat sekeliling, lapangan yang tadinya kayak hutan belantara seketika jadi tempat dinner kece.

"Waw.... "

"Gini Zer, gue ma Mirror bakal nge cegat bapak lu buat ga dateng ke sini"

"Terus? Duo Jean?"

"Bakal tetep disini ngawasin lu"

"Oke"

"Gue ma Glen berangkat dulu, dadah"

Mirror dan Glenfire pun pergi.

"Kami bakal siap di posisi, Zer. Lu duduk aja di situ" dan Duo Jean pergi ke suatu semak-semak.

'Sumpah, deg-deg an, gimana kalo nanti gue malah bersikap aneh? Gimana kalo nanti bapak beneran dateng gara-gara Mirror ma Glen ga berhasil? GIMANA KALO NANTI DIA MALAH ILFEEL???!!!' Zero overthinking.

"Zero!" suara mbak gebetan menyadarkan Zero dari lamunannya.

"Kamu udah daritadi?" ucap [Name] sambil duduk di kursi.

"Nggak, baru aja... " Zero terpesona melihat perempuan di hadapannya ini, calon mantu bapaknya... Ngarep lu.

Mari kita lihat bagaimana keadaan Mirror dan Glenfire.

"Ksatria kaca! Ksatria kaca! Pak Seven sudah menuju tempat tujuan!" ucap Glenfire melalui walkie talkie.

"Kita ngapain pake walkie talkie dah... Kita aja sebelahan"

"Gapapa, biar keren aja"

"Eh itu Pak Seven gimana?"

"Kita pura-pura terluka, terus minta tolong ke beliau, mau nggak mau beliau harus nolongin kan"

"Oke"

"Mulai dalam hitungan, tiga... Sepuluh... "

"Hah, bukannya.. " Mirror merasa temannya belum lulus tk sama sekali.

"DOORRR!!!!"

"EH AYAM! AYAM!!" Seven tergeletak tak sadarkan diri. Maksudnya pingsan.

"HEH! NGAPAIN DI KAGETIN?! ORANG TUA LOH INI!" Bisa-bisa mereka di gorok warga setempat karena membuat pria tua pingsan, seorang petinggi pula.

"Y-yah.. Kan prank!"

"Prang preng prang preng! Tolongin dulu nih bapaknya Zero!"

Akhirnya mereka membungkus mayat(?) Pak Seven dengan daun pisang, dan menggotong Pak Seven entah mau kemana.

Kembali ke Zero dan [Name].

"[Name], aku mau ngomong boleh gak?"

"Loh bukannya daritadi udah ngomong?"

"K-kan beda... "

"Hahaha! Iya silahkan"

"J-jadi.. Aku, eh, um.. A-aku... "

"Tembak aja, Kak" usul Jean-nine karena dia greget melihat Zero tak kunjung bicara.

"Oke" Jean-bot menembakkan peluru karet ke kaki Zero.

"Aku.. Eum— ADAW!! [NAME] SEBENERNYA AKU SUKA—"

'BYUURR'

Karena lapangan ini dekat dengan kolam bebek alien(?), jadi bebek itu pun langsung berhamburan setelah sebuah 'meteor' jatuh disana.

"SHISHO!!!" Ternyata itu Z yang entah bagaimana cosplay jadi meteor.

"Dasar Z... BOCAH GEMBLUNG!!! SINI LU!!"

Zero menarik Z yang daritadi plonga-plongo, habis sudah dirinya dan sang gebetan basah kuyup. Habis itu martabaknya terkontaminasi pula.

"Ini siapa, Zer?"

"Uh.. Saya muridnya Zero-Shisho... "

"Imut... "

Zero pun tiba-tiba kalem, jinak. Seraya menarik Z yang terkunci dalam cekikkannya, dia cengar-cengir ga jelas kayak habis makan lemon asem.

"Hehe, iya... Perkenalkan [Name] ini Z... Kedelai hitam berkualitas yang saya besarkan seperti anak sendiri untuk membuat kecap bango yang melezatkan masakan karena rasa tak pernah bohong, jengjeng jeng jengjeng, bango benar-benar kecap" bukan endorse.

"Shisho, kok aku di bilang kecap— dkfjddsfdks" disumpal martabak air bebek, begitulah nasib Z lalu pingsan kehabisan nafas.

Zero menatap kesal ke Z sesaat, otaknya berhasil memberikan alasan yang sangat diluar prediksi BMKG. "W-wah! Kasihan kamu Z, habis kecebur ke kolam bebek, kamu pasti capek, kedinginan, dan laper kan?! Cup cup istirahat aja nanti shisho anterin pulang uwuuu, unch unch muah" Zero menggendong tubuh tak bernyawa(?) Z seperti bayi dalam gendongan.

"IH NAJIS" pekik dua chicken gundam di balik semak.

"Zero baik ya... Ngurus murid bagai anak sendiri" jadi selama ini dia dikira bukan orang baik-baik?

"Hehehe... " Zero nyengir gak jelas, malu-malu habis dipuji gebetan.

"Oiya, tadi kamu mau bilang apa?" Zero terdiam.

"Itu... Gajadi deh, besok aja"

"Ohh... Oke"

Jean bersaudara tidak puas dengan apa yang mereka lihat, kesel sih.
Habis ini mau ngadu ke Mirror sama Glen.

Zero dan [Name] pun pulang, tak lupa Zero mengembalikan Z ke orang tuanya— kakaknya— entah mana yang benar.

Lalu Glenfire dan Mirror datang ke lapangan setelah berhasil menyembunyikan mayat(?) Seven di gunung terdekat.

"Yo! Si Zero gimana?"

"Halah si Zero mah, gajadi bilang dia"

"Lah, gimana sih si Zero"

Sementara itu Zero....

"Bapak gue mana sih, ni pintu mau gue konciin"

☆彡彡 Thanks For Reading! ミミ☆

Makasih sudah bacaa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TEMAN? {Ultraman Zero x Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang