08

515 67 7
                                    

.

.

.

Hari ini bertepatan dimana chanyeol pergi meninggalkan seoul sudah selama 1 minggu lamanya. Jisung juga akan memulai ujian sekolah besok, meski hingga saat ini suasana hatinya masih sedikit sendu.

Ketika hari itu tiba jisung banyak menangis bahkan chanyeol hampir ketinggalan pesawatnya karna fokus menenangkan sang putra, tapi itu bukan masalah yang terlalu besar.

"Hei kapan kau akan bersiap?" tanya jaemin masuk kedalam kamar jisung

"Aku tidaak ingin pergi, dan biasakan untuk mengetuk pintu sebelum kau masuk!" ujar jisung menoleh sedikit kearah pria disamping nya

"Kau sudah janji akan pergi hari ini bersamaku, berhenti jadi anak cengeng jisung"

"Apa? Aku tidak menangis"

"Benarkah? Biarku lihat" tangannya meraih dagu jisung dan menarik menghadap kearah dirinya

"Ini kau sebut tidak menangis? Mata sembab dan merah, sepertinya memang saya harus menelpon dan memberitahu semuanya pada om chanyeol kalau kau terus menangis selama 1 minggu ini" ujar jaemin

Serentak jisung menahan tangan jaemin yang hendak pergi dari kamarnya.

"Ack! Jangan, yaaa baik aku bersiap sekarang, tapi jangan telpon papa" seru jisung meyakinkan

"Dalam waktu 15 menit"

Jaemin beranjak dari kamarnya dan turun kebawah untuk menunggu jisung selesai bersiap siap, dengan begitu pun pria cantik bermarga park mulai mencari pakaian yang akan ia gunakan untuk pergi bersama jaemin hari ini.

Drrrtt drrtt ~

Ponsel jaemin berdering dari dalam saku celananya, ia mengeluarkan ponsel itu dan menjawab panggilan dari seorang bawahannya.

"Laporkan informasinya padaku"

"Saya mendapat beberapa informasi baru hari ini, orang yang anda cari ternyata ada kaitannya dengan lingkungan kehidupan jisung, tuan"

"Jisung? Tolong jelaskan bagaimana detailnya"

"Menurut info yang sudah kami dapat, ada salah satu teman dekat jisung yang tau dimana keberadaan 'orang itu' saat ini, tidak hanya teman nya tetapi pada kehidupan park jisung ia tercatat masuk"

"Saya berpikir anda bisa memanfaatkannya untuk menangka-"

"Cukup, beritahu saya jika ada informasi lanjutannya"

Panggilan berakhir dan disambut dengan kedatangan seseorang dari arah pintu yang berdiri menatap kearah jaemin.

"Sejak kapan anda berdiri disana?" tanya jaemin dengan tatapan datar

"Baru aja nyampe, tadi ngetuk gada yang buka makanya gua masuk" jawab mark dengan mengeluarkan kekehan kecil

"Ada perlu apa datang kesini?"

"Sinis amat buset, jisung dimana? Ada yang mau gua bicarain sama dia"

"Mark? Kamu disini?" seru jisung yang turun dari anak tangga

First love || JaemSung ( Masih Berlangsung )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang