ini bukan fanfiction pertama :)
cuma mau bilang,boleh nggak minta vote?
makasih ya!selamat membaca!
-Mrs.Horan-
***
9 bulan,275 hari,6.600 jam,23.760 .000 detik.
Zayn menghitung setiap detik dalam hidupnya sejak berpisah,bukan untuk selamanya,tapi sementara.Waktunya terasa hampa tanpa mendengar tawa indah yang tercipta dari bibir tersebut.
Sekali lagi pandangannya mengarah ke depan,melihat sepasang manusia yang tertawa renyah,tanpa sadar bibirnya melengkung membentuk senyuman.Meskipun tawa itu bukan untuknya,tapi bagaimanapun juga ia senang karena gadis itu tampak bahagia,walau sebenarnya itu menurut Zayn.
"Kau tidak pulang?" Liam bertanya kepada gadis itu.
Lily.
Nama yang indah,seindah orangnya.Zayn sekarang memandang betapa cantiknya gadisnya.Ha.ha.Dia tertawa sarkastik dalam hati.Gadis-nya?apa mereka dia masih pantas menyebut Lily sebagai gadis-nya?
"Tapi aku masih ingin mengobrol" Lily berkata dengan sedih.
"Kau harus istirahat,apa kau tidak jetlag setelah penerbangan yang lama?"
Lily akhirnya mengangguk.Lagipula badannya serasa remuk setelah terbang dari Indonesia ke London.Tubuhnya butuh istirahat.
"Zayn,antar Lily?"
Zayn mengerjap tersadar dari lamunan "Aku?"
"Ya"
"Kenapa tidak kau saja Li?" Lily berusaha menolak.Zayn sangat menangkap nada penolakan dari Lily.Meskipun dia tidak ingin membuat Lily merasa tidak nyaman,tapi rasa rindu yang menyergap hatinya tidak bisa ditolak.
Demi Tuhan,hampir Setahun mereka tidak bertemu.Dan ini kesempatan pertama yang tidak akan dia buang untuk berduaan dengan Lily meskipun gadis itu akan menolaknya mentah-mentah.
"Aku harus pulang ke rumah Li,Mom sudah cerewet sejak tadi.Rumahku dan apartemenmu berbeda arah sangat jauh.Lagipula tidak akan ada taksi selarut ini"
Benar juga.mana ada taksi beroperasi pukul 1 malam?meskipun ada,tapi 10% kemungkinan taksi akan lewat di depan basecamp One Direction.
"Apa mereka sudah tidur?" Lily mencoba mencari target baru.
Liam menaikkan alis,lalu menarik tangan Lily dan membuka pintu kamar.Dia terkekeh melihat Harry,Niall,Louis tidur saling bertempukan.
"Mungkin mereka lelah"
"Baiklah,aku akan pulang dengan Zayn" Akhirnya gadis itu mengalah.
Zayn menunggu di ruang tau sambil serius memainkan ponselnya.Lily berdehem dan pria itu menoleh.
"Pulang sekarang Zayn" dia melanjutkan "Liam,terimakasih sudah menjemputku di bandara,titip salam untuk The Boys"
Liam tersenyum "Pasti"
**
Penyiar radio sibuk bercuap-cuap.
Sementara Dua manusia itu terbisu dalam diam.Bingung tak tau ingin mengatakan apa.Hanya hembusan nafas mereka yang beradu.
Lily terus menyamirkan poninya,kebiasaannya jika sedang gugup.Tentu saja gugup.9 bulan tidak bertemu,tidak ada komunikasi,terlebih lagi ada sebuah ikatan tak kasat mata yang menyatukan hati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey!Love![Zayn Love Story]
Fiksi PenggemarI dont care what people say when we're together. You know i wanna be the one to hold you when you sleep.