Tak bahagia dan tak sedih juga

3.4K 120 3
                                    

Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah selalu bersama kita.
~Ayna Zahra Bagaskara~

☘️☘️☘️

Hari sudah mulai pagi, zahra yang kini masih tidur sedangkan ali tengah ingin mengumandangkan adzan subuh di masjid.

Zahra memang sedang tak enak badan, namun sholat itu kewajiban selagi ia masih mampu untuk berdiri.

Ali dan Zahra memang setiap waktu sholat memasang Alarm dikamar nya, zahra pun mendengar alarm itu yang sudah menunjukkan waktunya untuk sholat subuh.

Zahra terbangun "Hmm jam berapa si ini?, mas ali." sontak zahra langsung menoleh ke samping ternyata suaminya belum pulang.

"Oh iya Zahra lupa tdi malem mas Ali jaga pos sampe nanti jam 8." gumam zahra sembari mengucek mata nya.

Ia pun dalam kondisinya yang masih agak lemas memaksakan diri untuk mengambil air wudhu dan sholat subuh, namun ketika ia ingin masuk ke kamar mandi sepertinya sudah tak tahan ingin pingsan.

"Astaghfirullah, kuat ra." gumam zahra.

Zahra yang sudah selesai wudhu akhirnya ia sudah memakai mukena nya dan melakukan sholat subuh.

setelah sholat Subuh selesai, Zahra langsung ke dapur untuk masak karna dirinya juga perlu sarapan dan untuk suaminya nanti.

"Biasanya ada yang bantuin." gumam zahra sembari nyuci piring.

Zahra lebih baik mencuci piringnya dikala pagi hari.

"Zahra pengen masak sayur kol sama balado terong aja deh." gumam zahra, entah apa yang ada dipikiran zahra karna tak biasanya ia memasak terong, ia sejak kecil tak suka dengan yang namanya terong.

"Humm wangyyy."

Zahra memasak tak lama hanya membutuhkan waktu 1jam sudah matang, ia berniatan untuk mengirim makanan pada Ali.

Kini Zahra tengah menyiapkan sebuah kotak makan dan diisi masakan zahra yang sudah ia masak.

Zahra yang tadinya ia merasa lemas kini ia menjadi seperti semula , entah apa yang membuat ia sangat bersemangat untuk mengantarkan makanan kepada suaminya.

"Buuu alii." teriak ibu Persit dari rumah yang Zahra lewati.

"Eh iyyaa bu heri." ucap zahra sembari menghentikan langkahnya.

"Mau kemana Bu?." tanya Bu Heri yang membawa sapu menghampiri zahra.

"Saya mau nganterin makanan buat suami hihi." jawab zahra.

Bu Heri alias mba fitri terkekeh mendengar ucapan zahra "Owalah semalem jadwal pos ya buu."

"Iya Bu, saya dirumah sendiri kesepian gaada temen." ucap zahra.

"Cepet punya momongan dong buu ali, biar ga kesepian." jawab Fitri.

"Hehe insyaallah kalo udah jadi rezekinya bakalan cepet kok Bu." ucap zahra sembari tersenyum malu.

Ia merasa tak enak kepada Ali karna belum bisa memberikan keturunan untuknya, namun zahra belum terlalu memikirkan itu melainkan ia masih terlalu memikirkan untuk berduaan dengan Ali.

Kini zahra sampai di pos dimana Ali berada "Assalamualaikum." ucap zahra di pos yang masih ada beberapa TNI.

"Waalaikumussalam." tak hanya Ali yang menjawab salam itu, namun juga semua orang yang ada disitu.

"Duhhh jomblo nyimak nih ndan." ucap sertu dika.

"Eh sertu dika udah pulang dinas?." ucap zahra.

"S-sudah ibu komandan." jawab dika sembari menggaruk tengkuknya.

Aku Kamu Dan Negara [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang