3

0 0 0
                                    


Hari demi hari terus saja berlalu tanpa henti , namun tak sedikit pun menggoyahkan komitmen dan rasa acap romansa ku ini pada seorang narasi . Malah aku tak dapat menyangkal bahwa rasa ku ini semakin menjadi saja setiap hari nya. 

Aku seperti tak bisa melihat bahkan berkaca tentang seperti apa kepribadian ku sebelum aku mengenal mu narasi . Mata ini tak dapat aku kontrol untuk terus menatap lurus kelas di bawah sana , memperhatikan dengan detail tempat yg biasa kau duduki bersama teman mu di depan kelas itu . Degupan jantung ini tak bisa ku cegah , seolah menyatakan ganderang perang ketika berada di situasi yg sama dengan mu . Bibir ini bahkan dengan kurang ajar nya tak bisa aku kontrol untuk tersenyum kala melihat seorang gadis kecil itu datang memasuki gerbang sekolah ini .

Narasi , hari yg kulalui kini semakin membuat ku dejavu saja mengingat kehadiranmu kala itu .

Baiklah kembali lagi di kilasan kala itu.  Setelah kejadian dimana tangan ini yg begitu kurang ajarnya meminta id line mu , hubungan kita ku rasa semakin Lues saja narasi .

Biar ku gambar kan sedikit menganai narasi itu . Beberapa hari aku menyimpan kontak dirinya membuatku tahu bahwa Narasi adalah gadis yg menyukai hujan . Ya , aku pun cukup speechless mengetahui fakta itu karena mungkin beberapa gadis di luar sana banyak yg menyukai bunga , awan , atau pun senja .

Tetapi narasi ku berbeda , dia terlalu jatuh pada hujan . Mungkin kalian akan mengira aku asal menebak saja atau hanya bualan ku semata . Tapi , beberapa hari ini menjalin hubungan sosial media dengan seorang narasi dapat ku simpulkan bahwa ia sangat jatuh pada hujan .

Pernah 2 hari ke belakang aku melihatnya tertawa girang kala hujan membasahi atap sekolah kami . Dari kelasku , siluet narasi tergambar jelas . Wajah riang dan senangnya kala hujan menyambut .

Narasi , beberapa hari berinteraksi denganmu membuatku tahu bahwa Narasi adalah gadis yg ceria , yg mampu bergaul dengan siapa saja yg ingin menjadi temanmu . Ya , narasi memiliki kepribadian yg asik dan menarik bagi setiap orang . Sifat ceria yg di keluarkan oleh diri seorang narasi membuat lingkar pertemanan nya menjadi positif .

Kemarin saja ketika aku Dangan resmi di undang ke rapat resmi OSIS SMA 1 MALANG ini . Narasi sendiri lah yg mengenalkan ku dengan lantang pada anggota barisannya yg lain . Caranya kemarin membuatku kagum , terlepas apakah iya memang benar benar niat atau hanya terpaksa menunjukkan sikap exaited nya.  Sejak kemarin , hubungan ku dan narasi menjadi lumayan ramah . Dia merespon apa pun yg aku tanyakan walau pun sedikit jengkel atau mungkin risih dengan segala macam pertanyaan yg ku ajukan seperti tak masuk di akal nya . Ya , segala macam pertanyaan ku ajukan pada dirinya bahkan mengenai istilah mendasar dari OSIS sendiri pun aku tanyakan pada nya .

Mungkin setelah kemarin dirimu akan menganggap ku sebagai seorang lelaki yg sangat bodoh . Ah tapi sudahlah aku memang bodoh bahkan mungkin telah memperbodoh diri demi adik kelas seperti mu narasi .

Hingga kini , hubungan ku dan narasi dapat aku katakan wajar untuk seorang teman . Mungkin narasi lebih menganggap diriku ini adalah seorang yg tidak memiliki teman lebih tepatnya.  Sehingga dirinya sendiri yg memulai bahkan memberi kesempatan untuk ku berteman dengan dirinya .

Ya , kau se perngertian itu untuk seluruh anggota mu narasi . Satu point' lagi sudah ku tau dari sosok dirimu .

Lamunanku buyar tatkala tepukan di pundak ini terasa . Memutar bola mata malas kala tau bahwa yg merusak lamunanku adalah Zio . Mungkin narasi memang benar bila beranggapan aku ini tak punya teman , karena memang benar aku hanya memiliki zio yg menjadi temanku sekarang .

Bukan berarti aku ini lelaki cupu seperti bayangan kalian tentu saja tidak . hanya saja aku sulit untuk berinteraksi lebih dengan orang orang baru di kelas ini , dan ya hanya zio yg mampu aku percayai untuk menjadi teman ku kedepan nya .

" gue punya berita penting thar " . Ujar zio

Ku putar bola mata malas , bukan karena tak percaya akan berita yg di bawa zio ini . Tapi aku berjaga saja karena zio adalah orang yg usil , dirinya sering kali ngeprank dengan judul punya berita penting . Pasti ujung ujung nya membicarakan siswi kls XII yg di kejar kejar nya itu .

" Lo gak akan nolak denger kalo tau ini berita tentang seorang narasi , Athara Adhyasa " . Sambung zio kembali .

Mendengar nama itu sontak saja langsung ku tegakkan kembali kepala dari lipatan tangan di atas meja ini . Melihat tingkat keseriusan di mata Zio , Dan ya mungkin kali ini dia memang membawa berita penting , tentang narasi ku .

" Narasi kenapa ?". Tanyaku pada zio yg kini menatapku dengan tatapan yg sudah di buat buat nya . Aku kembali ragu jika mengingat tatapan jahil itu , sepertinya memang ngeprank lagi . Ah sudahlah apa yg bisa di harapkan dari seorang zio . Kembali ku tangkupkan tangan ku membentuk lipatan untuk kepala ku bersandar .

" Narasi punya pacar thar ". Ujar zio kembali .

Mataku yg tadi nya redup kini membola seakan baru menyadari adanya ledakan bom besar . Anjing , tak salah dengarkan aku ? Narasi memiliki pacar ?

" Gak usah nyebarin berita hoak , basi Yo ". Tekanku pada zio yg kini telah melumat permen karet di mulutnya .

" kalo Lo gak percaya ya gapapa sih , gw gk sengaja denger dari Jani tadi " . Timpalnya kembali sembari melempat tatapan para segerombolan wanita di kelas ini yg sedang asik berbicara di ujung pojok barisan seberang .

Ingin percaya tapi ragu ini seorang zio  tapi bila tak percaya sumber ini di dapat dari Jani . Ya , seperti yg tadi sudah ku paparkan bahwasannya narasi itu orang yg mudah berbaur dengan orang lain . Bahkan dengan kakak tingkat sekali pun . Semua orang menyukai kepribadian nya , semua orang ingin menjadi temannya . Apalagi berita ini di dapat zio dari seorang Rinjani respita . Teman dekat narasi di kelas ku ini , juga kandidat yg menjadi lawan narasi beberapa Minggu yg lalu .

" Siapa ?". Tanyaku pada zio yg kini menatap remeh pada ku .

Dia pastinya mengejek karena aku tak pernah mau bila di beri kesempatan untuk mendekati narasi secara terang terangan . Dan kini , aku malah keduluan oleh orang lain . Kekehan halus keluar dari bibir zio yg kini masih saja komat Kamit mengunyah permen karet di mulutnya .

" Regan dewangga , atlet silat kelas X . Gue yakin Lo tau pasti ". Ujarnya .

Ya , siapa juga yg tak tau seorang Regan dewangga itu . Murid yg selama setengah tahun ini menjadi sorot perhatian karena selalu berhasil menyumbang prestasi bagi sekolah ini .

Helaan nafas kasar keluar dari bibirku . Ku usap wajahku kasar kala baru menyadari kebenaran ini . Huh , Athara kini status mu berubah . Bukan berubah karena kau berhasil memenangkan hati narasi . Tapi berubah , dari yg dulunya mengagumi adik kelas kini mengagumi pacar orang .

" dari kapan Yo ? Baru ya ? ". Tanyaku kembali pada zio .

Penasaran sekali Athara ini bila menyangkut sosok narasi tri whardhana itu .

" Gw denger udah lumayan lama thar , narasi mainnya cantik privasi nya terlalu kuat haha sampe sampe kating yg lain juga galau berjamaah pas tau dia punya cowo ".

Satu point' lagi yg aku tau tentang dirimu Narasi . Dirimu adalah gadis yg tidak suka mengumbar kehidupan pribadimu . Beberapa Minggu ini yg ku tahu melalui story' Instagram mu hanyalah seorang gadis yg menyukai hujan . Bahkan tak pernah pun aku melihat adanya tanda bahwa sebenarnya dirimu telah mempunyai kekasih dengan jarak waktu yg lumayan lama itu .

Narasi , kala itu aku senang bisa sedikit lebih maju ke arah mu dengan hubungan pertemanan kita . Tapi , kala itu juga aku kembali ragu untuk tetap maju ke arah mu bila seorang Regan dewangga menjadi penghalang besar bagi peluang ku untuk maju .

Narasi ku harap berita yg ku dengar waktu itu hanyalah berita belaka semata . Tapi nyatanya itu lah fakta yg harus ku telan dengan label baru yaitu mengagumi keindahan pacar orang .

- Athara Adhyasa -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia NarasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang