"Kalau begitu, aku berangkat dulu Kushina."
Akame yang telah memakai pakaian akademi Kuoh keluar dari kamar Kushina, sedangkan gadis merah tersebut tampak masih tidak bisa menerima kejadian yang menimpanya.
Angin dingin bertiup di jendela tepat di samping Kushina dan seketika dia dapat merasakan chakra milik seseorang tepat di jendela, menatap ke jendela dia mendapati Naruto yang dalam mode penyamarannya tengah duduk di sana.
"Apa kau sedang merasa sedih ?."
"Ka... Mata Sharingan, siapa kau sebenarnya ?."
Naruto tidak menjawab, namun terlihat mata sharingan di balik topengnya berputar pelan, dia malah membuka topeng orange miliknya dan seketika Kushina di buat semakin penasaran saat melihat wajah Naruto.
Mengambil sebuah buku bersampul orange dari balik jubah hitamnya yang kemudian disodorkan pada Kushina, Naruto kembali memakai topeng miliknya.
"Aku rasa kau bingung tapi sebagai pengobat kesedihan mu, aku berikan salah satu dari generasi pertama buku icha-icha paradise yang di tulis langsung oleh almarhum guruku."
Menerima buku dari Naruto, Kushina tampak tersenyum kecil atas kebaikan Naruto, menatap bingkai foto keluarganya, Kushina mengatakan sejujurnya pada Naruto
"Terima kasih Tobi-san, tapi sebuah buku tidak akan menghapus kesedihan atas kematian orangtua ku."
"Mungkin mencari tahu sesuatu dapat mengobati kesedihanmu, seperti... Kenapa kau punya demonic power dan chakra padahal orang tua mu hanyalah manusia biasa."
"Kau tahu hal itu ?!."
"Ya sudah, aku pamit dulu Ku shi na...chan."
.
.
.Di waktu yang sama namun di sebuah hutan, tampak Ophis tengah berhadapan dengan Naruto yang tidak menggunakan penyamaran sama sekali tapi mengenakan pakaian orange hitam khas miliknya, bahkan terlihat kalau keduanya sempat terlibat pertarungan kecil.
"Kau sendiri yang meninggalkan gadis itu pada keluarga Senju agar dia bahagia, tapi kenapa kau malah merenggut itu semua darinya !."
Dengan kecepatan yang tak dapat dilihat mata, Ophis melesat ke arah Naruto namun saat dia akan meninju pipi pria tersebut Naruto malah menghilang entah kemana.
"Dimana dia ?."
"Aku di sini."
Dengan mata melebar Ophis menatap bahu kanannya sendiri yang di mana terlihat Naruto yang telah mengecil tengah duduk santai di sana, terlihat mata kanan Naruto memancarkan sinar kuning misterius.
"Bisa kita hentikan ini Ophis ? Kau harusnya tahu kalau level kita berbeda jauh dan jika kau tidak mau Akame mendapat hal yang sama, maka pergilah."
Bukannya menurut Ophis malah meledakan tekanan kekuatan miliknya hingga mau tidak mau Naruto menjauh dan kembali ke ukuran normalnya, sekarang terlihat Ophis kembali ke bentuk lamanya yakni loli berdada papan :v.
"Akan aku akhiri ini sekarang juga !."
Ophis menciptakan sebuah lingkaran sihir berlambang ouroboros yang memuntahkan ratusan laser ungu gelap, Naruto sendiri tampak menghela nafas pelan lalu dengan sekali kibasan tangannya ratusan besi hitam besar muncul di depannya yang langsung melesat kearah serangan Ophis.
Benturan 2 serangan itu menciptakan sejumlah ledakan besar dan sekarang terlihat hutan tempat mereka bertarung telah terbakar hebat, Ophis langsung terbang ke langit untuk mencari keberadaan Naruto namun dia dipaksa ber manuver untuk menghindari sebuah batang besi hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Stupid ? : The Choice.
FantasyMelihat keadaan dunia yang telah berubah akibat pilihan yang dia buat, Naruto yang sekarang sudah di lupakan oleh hampir semua mahluk mulai menyadari kalau perubahan yang dia lakukan pada dunia berbanding terbalik dengan apa yang dia inginkan. Sekar...