The Secret (RENEW)

eps 2

"Selamat pagi Bapak Ibu Guru, Karyawan, serta siswa-siswi. Para pengurus OSIS sedang mencari anggota barunya. Kandidatnya akan dipilih secara acak dan bisa menjadi siapapun. Mohon untuk kesiapan diri bila memang terpilih" Suara Kepala Sekolah dari Speaker Central.

Setiap murid ramai sendiri, karna menjadi anggota pengurus OSIS adalah sebuah Privilege.

Rumornya, yang menjadi anggota pengurus OSIS akan mendapat keringanan biaya, dan mengetahui rahasia-rahasia sekolah ini. Terutama rahasia apa yang terjadi dengan Ezra Lee, Mantan Ketua OSIS yang meninggal dengan cara misterius.

"Kira-kira siapa kandidatnya ya?"
"Mungkin aku"
"Tidak, pasti aku"
Siswa-siswi bertengkar karna memang banyak yang ingin menjadi pengurus OSIS.

"Apa kau?" Tanya Kalista ke Sarah
"Apa?"
"Mau jadi pengurus OSIS?"
"Gak ah, organisasi itu cuman hal bodoh dan merepotkan. " Jawab Sarah dengan sebal.

"Tapi kenapa? Kau pasti jadi pengurus OSIS yang baik sar!!" Kalista mendukung Sarah
"Gak Kal, Aku gamau. Final answer"
"Huuuhh..." Kalista menghembuskan nafas beratnya.

***

Di ruang OSIS
"Baiklah, ada 3 kandidatnya. Erick Thompson, Aurora Jacqueline, dan Sarah Kirana."

"Tapi apakah kamu yakin kalau mereka ingin menjadi pengurus OSIS?"

"Ini bukan soal keinginan, ini soal siap atau tidaknya mereka"

***
Besoknya, Kalista mengajak Sarah untuk ke kantin dan mengenalkan nya ke beberapa temannya.

"Haloo semuanyaa!!" Sapa Kalista.

"Hai kal" Semuanya menjawab sapaan Kalista.

Disitu Sarah terpaku, ada orang yang ia tabrak tempo hari lalu.

"Mati aku, gimana kalau aku dihukum atau mereka tidak ingin berteman dengan ku" Batin Sarah.

"Siapa yang kamu bawa Kal?" Tanya perempuan cantik, terlihat sangat anggun dan kalem.

"Oh Astrid, ini Sarah. Sarah ini semuanya"
Sarah melambaikan tangannya seperti menyapa.

"Selamat datang Sarah, Perkenalkan saya Astrid Carina Cassiopeia"
"Ah ya, salam kenal"

Astrid menyikut temannya yang merupakan Vanessa Queen.
"¿Por qué debería presentarme? (Untuk apa aku memperkenalkan diri)"
"C'mon Van, Be nice" Ucap lelaki di sebelahnya.

"We didn't get along at the first meeting. Anyways, Hello I'm Kenzo Winter. Nice to meet you"
"Iya, Sarah, salam kenal"

Di sebelah Kenzo ada lelaki berwarna rambut ungu Tua ombre, berwarna mata coklat tua. Lelaki itu menatap Sarah dengan tatapan tajam.

"Kok dia ngeliatin aku, aku salah banyak kayaknya ke dia" Batin Sarah berbicara lagi.

"Ah iya, dia-"
"Kevan Chandra" Tiba tiba lelaki itu memperkenalkan dirinya dan mengulurkan tangannya.

"Wah wah, udah mulai modus ni anak" Ucap Vanessa.

Sarah menjabat tangannya, tetapi Kevan mendekat ke telinga Sarah dan bilang "urusan kita kemarin belum selesai. "
Lalu Kevan pergi dari tempat.

"Eh, Kev, tunggu!" Kenzo mengikuti Kevan.
Batin Sarah, "oh bulenya bisa ngomong bahasa Indonesia"

"Sarah, kamu tidak apa apa kan?!" Kalista menanyakan keadaan Sarah.

Sarah memegang telinganya yang memerah.

"Dia memang seperti itu. " Jawab Vanessa.
"Hah apa"
"Soy Vanessa Queen, encantada de conocerte.(Aku Vanessa Queen, salam kenal)"

Astrid berbisik ke Sarah, "dia bilang salam kenal"
"Oh! Iya ya, salam kenal"

"Udah ah aku hambriento, querer comer (lapar, mau makan) " Keluh Vanessa

"Oh ya Sar, hati-hati sama Kevan, dia buaya darat" Ucap Vanessa ke Sarah.

***

Dirumah, Sarah melamun dan memikirkan kata kata Vanessa.

"Gak salah si, dia terlihat seperti buaya darat, tapi-"
Dering telpon keluar dari handphone Sarah

Ternyata yang menelepon adalah kakaknya.
"Halo? Oh kak!"
"Bagaimana keadaanmu di Indonesia, dek?"
"Baik-baik saja, bibi juga menjaga ku dengan baik disini. "
"Syukurlah"

"Hey, dek, aku gabisa pulang minggu ini, mungkin lain waktu, maaf"
Sarah berubah jadi murung.
"Oh, ya, gapapa kok"

Telponnya mati, Sarah terasa kesepian. Padahal ia tidak sendirian di rumah.

Agar Sarah tenang, ia menyalakan lagu.

Notifikasi di Handphone Sarah muncul. Notifikasi itu berasal dari orang yang tidak dikenal.

"Siapa ini.. "