Putri yang Bodoh

3 0 0
                                    

28 juni 2023

“Hujan lagi, Mobilku lumayan jauh,” berjalan mendekati mobilnya yang tidak jauh terparkir.

“Sudah gelap hujan pertir lagi,” ucap Aurora menyetir mobil dengan hati-hati, lalu melirik ke kiri dan kanan jalan yang ia lewati.

Aurora menyetir mobil dengan santai di temani dengan lagu favoritenya. Agar ia tidak terlalu mendengarkan petir, yang membuat dia takut. Ia bernyanyi dengan riang dengan suara yang terdengar kekanak-kanakan, namun merdu untuk didengar.

Setelah beberapa menit menyetir, ia melihat seseorang yang seperti membutuhkan pertolongan. Tiba-tiba keluar dari gang yang tidak jauh dari rumahnya. Laki-laki yang penuh dengan luka, dan sangat menyedihkan. Tetapi terlihat sangat tampan, dan juga memiliki tubuh yang atletis.

“Sepertinya dia butuh bantuan,” turun dari mobil lalu menghampiri laki-laki tersebut.

“Wajah itu? Tapi tidak mungkin,” masih terus berjalan dan melihat laki-laki itu tergeletak di tanah.

Aurora sengaja memarkirkan mobilnya yang cukup jauh untuk melihat laki-laki tersebut, ia menggunakan payung dan dress yang berwarna hitam. Di tambah dengan sepatu hak yang tinggi, tidak senada dengan baju yang ia gunakan, dengan kuncir dua dan kacamatanya. Hari ini terlihat sangat cantik.

Payung tersebut menutup pandangan laki-laki sekarat itu dari langit yang di lihatnya, lalu laki-laki itu menatap Aurora dan pingsan.

“Cantik, siapa kau?” ucap laki-laki itu sebelum pingsan.

“Hey bangun! Apa kau baik-baik saja?” tanya Aurora dengan suara gelagapan, masih terus berusaha membangunkan Alex.

“Kenapa setelah menatapku dia jatuh pingsan! Tapi kau terlihat tampan,” ucapnya dengan nada kekanak-kanakan.

“Aku akan membawamu pulang!” berusaha untuk mengangkat tubuh Alex.

Aurora melihat ada bekas tusukan di dada, perut, dan juga bekas tembakan di tangan laki-laki tersebut. Dengan cepat dan kekuatannya ia memapah Alex, untuk masuk kedalam mobil dan membawanya pulang untuk di obati.

“Ternyata kau juga berat sekali, ” ucap Aurora, masih terus berusaha membawa Alex untuk masuk kedalam mobil.

“Aku harus segera pulang dan menyelamatkannya. Jika, tidak. Hidupnya bisa berbahaya,” ucapnya, lalu menghidupkan mobil dan menyetir dengan cepat.

Beberapa hari kemudian, Alex sadarkan diri dan kaget. Karena tangan halus memeluk tanganya dan wajah wanita tersebut tersenyum ketika melihat dirinya sadar.

“Kau sudah sadar? Apa ada yang sakit atau perlu sesuatu?” tanya Aurora dengan gelagapan, tetapi terlihat khawatir.

“Tidak perlu aku baik-baik saja, terima kasih,” ucap Alex dengan dingin.

Aurora keluar dari kamarnya dan membiarkan Alex untuk beristirahat. Untuk memulihkan lukanya yang cukup serius, sementara sang Papa, terus memanggil dirinya entah apa yang akan terjadi kepadanya kali ini.

“Aurora!” teriak Alano yang terus memanggil sang putri sulung.

“Ada apa, Pa?!” tanya Aurora yang mendekati sang papa yang berteriak-teriak.

Sebuah dokumen yang di tangannya langsung dilempar oleh Alano ke wajah Aurora, yang sudah berada di depannya. Aurora kaget, namun karena sudah terbiasa dia hanya diam tidak berkata apa-apa.

“Dasar bodoh. Apa kau ingin membuat grup Zucca bangkrut, Hah!” teriak Alano di depan semua orang yang ada di rumah tersebut.

“Maaf… aku… akan memperbaikinya,” jawab Aurora, terbata-bata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istri Rahasia Tuan MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang