Bab 1. Penghianatan

2 0 1
                                    

“Kenapa aku disini?” tanya Alex setelah benar-benar terbangun.
“Ais, Sial!” Berusaha untuk mengingat apa yang sudah terjadi sebelumnya.
“Brengsek! Kenapa susah sekali!” berusaha untuk melepaskan ikatan tali di tangan dan kakinya.
Suara ketukan antara sepatu dan juga lantai terdengar mendekati,  Alex yang masih fokus  untuk membuka ikatan tersebut tiba-tiba terahlikan. Ia penasaran siapa melakukan semua ini padanya.
Sungguh Alex sangat kecewa. Ketika, melihat wanita yang ada di antara mereka adalah orang yang sangat ia cintai. Tidak, hanya itu. Di sana juga ada orang-orang yang sangat Alex percayai, melihat itu semua ia masih tidak percaya dan berusaha untuk tidak berpikir negatif.
“Kau sudah terbangun rupanya,” ucap Florenza, kekasih Alex berjalan mendekatinya.
“Apa yang telah kalian lakukan? Tolong lepaskan aku sayang?” ucap Alex, dengan menatap Florenza penuh harap.
“Untuk apa? Aku yang menculikmu dan sekarang kau ingin aku melepaskan mu?” tutur wanita tersebut.
“Apa maksudmu?” tanya Alex, menatap tajam wanita tersebut.
Alex, masih tidak mengerti dengan ucapan sang kekasih. Wanita itu tidak menjawab, ia hanya berdiri mendekati laki-laki yang sudah bersamanya, dan memeluknya di depan Alex yang masih terikat tersebut.
Melihat hal itu Alex sangat marah dan juga kecewa, ternyata selama ini ia hanya dimanfaatkan. Oleh orang-orang yang sangat ia percayai, lalu sekarang mereka semua berkhianat.
“Sekarang kau sudah tau apa maksudku? Tidak perlu aku jelaskan lagi,” ucap wanita tersebut dengan santai dan tersenyum memandang Alex.
“Maafkan kami Tuan muda, tapi hanya ini yang bisa kami lakukan untukmu!” ucap Genaro, dengan nada yang sedikit mengejek.
“Hahahahahahaha,” tertawa bersama.
Mereka menertawakan Alex, sementara ia masih terus berusaha untuk melepaskan ikatan tali di tangannya. Alex sangat marah, dan ingin sekali membunuh orang-orang yang ada di dalam ruangan tersebut.
“Maafkan kami Tuan muda, untuk mengambil semua harta milikmu kami harus menyingkirkanmu,” jelas Genaro, kepada Alex. Salah satu orang kepercayaannya.
Setelah berusaha melepaskan ikatan tersebut, Alex pun berusaha untuk menojok Genaro. Salah satu orang kepercayaannya dan juga selingkuhan sang kekasih.
Dor!
Sebelum berhasil menonjok Genaro, salah satu anak buah Genaro melayangkan satu tembakan. tepat mengenai tangan Alex. Tangan itu yang ia gunakan untuk menonjoknya sehingga Alex tidak bisa melakukannya.
Setelah itu, anak buah Genaro yang lain menahan tubuh Alex, dan darah dari luka tembak tersebut mulai mengalir di tangannya. Sehingga, baju putih yang ia gunakan berubah menjadi merah, Alex menutup luka tembak tersebut dengan tangannya yang lain.
“Lihatlah,Tuan muda ingin menonjokku dengan tangannya yang sangat berharga ini. Tapi sayang sekarang terluka!” ucap Genaro, dengan nada mengejek.
“Brengsek! Lepaskan aku!” teriak Alex kepada sepupunya tersebut.
Genaro tidak peduli dengan apa yang di ucapkan oleh Alex, ia juga mengambil pisau dan sebuah kertas yang sudah ada di pojok ruangan tersebut yang sebelumnya sudah mereka siapkan. Setelah itu Genaro berjalan mendekatinya dengan membawa pisau yang terlihat sangat tajam tersebut.
Melihat itu, membuat Alex takut meskipun ia sering membunuh orang lain tetapi tetap saja ia takut hal itu akan terjadi padanya.
“Lihat apa yang aku bawakan untukmu? Bukan hanya pisau tetapi ada juga sebuah kertas yang berisi tentang wasiat mengenai warisan seluruh Grup Romano,” ucap Genaro.
“Dan ini sah karena sudah kau tanda tangani, aku sangat pintar bukan? Lalu sekarang kami hanya tinggal mewujudkan apa yang ada di dalam surat tersebut!” ungkap Genaro tanpa tahu malu.
Genaro mendekati Alex, dan menatap dengan tajam. Ia melihat wajah Alex dari ujung ke ujung dan membisikan sesuatu di telinganya, lalu ia melakukan rencana mereka selanjutnya.
Jleb!
Satu tusukan mengenai perut Alex, darah segar dari tusukan tersebut mengalir. Alex menahan pisau yang masih tertancap di perutnya. Yang belum dilepaskan Genaro, karena ia ingin menusuk lebih dalam lagi.
Melihat perlawanan dari Alex cukup kuat, Genaro menarik pisau tersebut dari perut Alex. Sehingga, membuat ia terjatuh ke lantai dan tangannya yang terluka akibat memegang pisau tersebut.
“Awww! Argh!” rintih Alex menahan sakit.
“Gimana rasanya Tuan muda? sungguh sangat nikmat bukan?” tanya Genaro.
Jleb!
Genaro kembali menusuk bagian dada Alex, sehingga membuat dia benar-benar sangat tidak berdaya. Alex terbaring di lantai membuat darahnya yang masih segar itu mengalir dari luka tusuk di tubuhnya, sehingga membuat mereka sangat puas.
“Aku akan membunuh kalian semua!“ ucapnya sebelum tak sadarkan diri.
“Apa yang akan kita lakukan dengan tubuh yang tidak berguna ini,” tanya Florenza kepada Genaro setelah melihat Alex tidak sadarkan diri.
Genaro masih berpikir apa yang akan mereka lakukan untuk tubuh Alex tersebut, setelah beberapa menit berpikir akhirnya Genaro memiliki ide.
“Kita buang! Ayo angkat masukan ke dalam mobil,” perintah Genaro kepada anak buahnya.
Mereka pergi membawa tubuh Alex, Genaro dan Florenza sangat senang karena mereka berdua berhasil mengambil ahli dan posisi Alex sekarang.
Setelah beberapa menit berjalan, mereka membuang tubuh Alex di gang gelap dan memberitakan kematian Alex sebagai tuan muda Grup Romano dan juga mengambil posisi organisasi raja mafia dan pemimpin Grup Romano.
Mereka berdua pulang ke rumah Alex, lalu menikmati seluruh harta kekayaan dan juga mengambil ahli apa yang sudah menjadi milik Alex selama memimpin.
“Sekarang kita benar-benar memilikinya,” ucap Florenza yang merasa lega karena semua sudah berhasil.
“Kita hanya perlu meyakinkan investor untuk menyetujui bahwa pemimpin Grup Romano sudah berubah,” ungkap Genaro yang masih khawatir.
Hujan turun sangat deras sehingga membuat Alex tersadar dari pingsannya, dan ternyata ia sudah berada di dalam gang gelap. Dengan sisa-sisa tenaga yang ia miliki Alex berusaha untuk berdiri, dan menahan sakit dari luka tusuk tersebut yang terus mengeluarkan darah.
“Aku harus keluar dari neraka ini!” ucapnya yang masih terus berusaha.
“Kalian semua memang tidak tau terima kasih! Aku tidak pernah menyakiti kalian tapi kenapa orang-orang yang aku percaya terus menyakitiku!” keluh Alex pada dirinya sendiri.
Alex terus mencari jalan untuk keluar dari gang gelap tersebut, setelah keliling akhirnya ia menemukan jalan untuk keluar. Bekal sisa tenaga yang ia punya dan juga hujan turun yang sangat deras. Alex terus mencari tempat untuk berlindung agar tidak tertangkap oleh anak buahnya Genaro.
Ia berjalan tanpa tujuan sampai ia berada di sebuah gang yang sama sekali sangat familiar baginya, ia sudah kehabisan tenaganya dan terjatuh ke tanah. Hujan deras terus membasahi tubuhnya yang sangat tampan, dan juga kekar tersebut.
“Kenapa aku harus mengalami ini,” ucapnya dengan menatap langit.
“Apa aku pantas mendapatkan ini semua,” memikirkan apa yang sudah ia lakukan selama ini.
Saat Alex putus asa dengan hidupnya, tiba-tiba ada seseorang wanita yang cantik dengan payung hitamnya menutup wajah Alex dari turunnya hujan yang deras tersebut.
“Cantik, siapa kau?“ ucap Alex sebelumnya akhirnya dia pingsan.

Istri Rahasia Tuan MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang