chapter 3

84 19 0
                                    


===============================

Beberapa hari kemudian aki sudah boleh pulang tapi kaki nya belum sembuh total walaupun bisa berjalan

*Di rumah

"Papa aki mau sekolah"mendengar itu haru terkejut

"Tapi bagaimana kalau asma aki kambuh di sekolah siapa yang akan menolong mu"

"Tapi aki bosan aki juga mau punya teman " *cemberut

"Baiklah baiklah tapi dengan 1 syarat"

"Apa itu papa"

"Aki harus ditemani oleh seseorang besok mereka akan kesini "

"Mmn oke papa "

"Anak baik,Nang sekarang aki istirahat kalo mereka sudah sampai papa akan bangun kan aki"aki pun mengangguk dan pergi ke kamarnya

"Kira kira dia seperti apa ya xixi aki tidak sabar bertemu dengan nya"

_-_-_-_-_-_--_-_--_--_-_-_--_-_-_-_-_--_-_-_-_-

Keesokan harinya

"aki-san saat nya bangun"ucap sang pelayan disana

"Emmm 5 menit lagi mio"lalu riku menarik selimutnya menutupi wajahnya

"Aki-san haru-sama sudah menunggu diruang makan anda harus cepat"

"....."

"Bukankah hari ini anda akan bertemu dengan seorang "

"......"

"Aki-sama"lalu mio menarik selimut aki itu adalah satu satu cara agar aki bisa bangun

"Ya iya aku bangun mio, mou mio nyebelin "

"Apa anda lupa hari ini tamunya akan datang"

"Huwaa aku lupa !! Kenapa tidak bilang dari tadi"aki panik dan langsung pergi ke kamar mandi dan bersiap melihat itu mio hanya menghela nafas

Lalu mereka keluar menuju ruang makan

"Ohayo papah"senyum cerah terpancar di ruang makan membuat para pelayan terpesona

"Ohayo aki kau pagi pagi sudah bersemangat sekali ya "

"Tentu saja papa bukan kah hari ini aku akan mendapat seorang teman"

"Kalo begitu ayo sarapan papa sudah menunggu mu " ucap nya memasang wajah melas

"Iya papa"

Selesai sarapan haru pergi ke ruang kerja sedangkan aki pergi ke taman depan rumah nya di temani oleh mio pelayan pribadi aki

"Mio lihat ada kucing di gerbang masuk "

"Anda benar " ujarnya sambil melirik ke arah gerbang

"Ayo kita lihat Mio"

"Eh tapi aki-san anda tidak boleh dekat dekat dengan kucing karena asma anda nanti kambuh"

"Ehhh tapi kucing itu kasian dia tidak punya keluarga"

"....." Mio berpikir sejenak ia tidak tau apakah haru akan mengijinkan atau tidak

"Bagaimana kalau kita lihat dari balik gerbang saja jadi aki-san tidak terlalu dekat dengan bulu kucingnya "

"Hmm Ayo Mio kita kesana "

"Mio kucing itu sangat lucu , aki ingin memegang nya "

"Tidak!! Aki-san bagaimana jika asma anda kambuh akibat bulu kucing itu"

"Heeh tapi masa aki hanya melihatnya saja " ucapnya sambil mengembangkan pipinya

" Kawai "batin Mio

lost memories (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang