Between Two

Jealousy Jealousy (1)

Halo🤩
Aku update lagi hihi. Kebetulan aja ya guys lagi agak lancar otaknya jadi bisa nulis.

Iya emang cuma dikit tapi gapapa deh ya soalnya update lagi gatau kapan tapi semoga cepet ekekek.

Happy reading😊

—————————————————-

The cause

The effect

Nara sedang duduk di sofa ruang tengah apartemen nya dan menonton TV. Ponsel Nara pun berbunyi menunjukkan sebuah pesan dari kekasihnya, Jay.

—Jay😾
Ay tolonglah
Aku gabisa lawanin mereka, banyak banget

—Nara
Kenapa???

—Jay😾
Kamu upload apa itu di ig hmm
Aku ke apart sekarang

Nara tidak membalas pesan terakhir Jay. Memangnya apa yang ia lakukan. Nara hanya mengunggah sebuah foto dirinya menggunakan swim suit.

***

Setibanya Jay di apartemen Nara, dia mendudukkan dirinya jauh dari Nara, di ujung sofa.

Nara yang melihat sang kekasih datang dengan wajah datar kemudian bertanya "Kenapa sih?"

Jay diam sebentar dan mengambil nafas, "Kamu nggak mau jelasin apapun?" tanya Jay.

"Jelasin apaa?" Balas Nara yang gemas dengan tingkah pacaranya ini. Sejak pertengkaran mereka yang lalu Jace (Jay) menjadi lebih protektif dan clingy terhadapnya.

"Nara"

Nara yang dipanggil dengan namanya pun merinding. Biasanya Jay akan memanggil dirinya Ay, Baby atau apapun panggilan sayang yang super lebay itu.

"Kenapa? Ada apa sih? Kamu jangan bikin aku takut dong"

Jay lagi-lagi menghela nafas. Pemuda itu lalu merentangkan tanganya dan berkata "Sini peluk aku" pintanya.

Nara semakin kebingungan. Gadis itu mengernyit dahi.

"Ayo sini peluk aku" ujar pemuda yang masih merentangkan tangan itu.

Nara pun akhirnya berjalan menuju kedalam dekapan pemuda "aneh" di ujung sofa.

Jay pun memeluk erat Nara, kemudian memindahkan perempuan dengan tinggi 160 cm itu keatas pangkuannya. Gadis itu nampak kecil sehingga mau tidak mau ia mendongak kan kepala nya untuk melihat sang kekasih.

"Kenapa sih? Kamu nggak mau cerita sama aku?" Tanya gadis itu seraya merangkum wajah sang pria didepannya.

Jay yang masih menahan tubuh gadis didalam pangkuanya itu akhirnya membuka suara, "Ay, please ya ini terakhir kali kamu upload foto kaya gitu. Aku capek banget balesin komentar cowo-cowo rese di kolom komen kamu tau nggak sih" jelasnya dengan wajah sedih.

Nara yang mendengar itu sedikit cengo. Apakah lelaki bertubuh 180cm yang sedang memangkunya ini cemburu pada komentar orang yang bahkan dirinya tidak kenal? Apakah lelaki ini rela datang ke apartemennya hanya untuk berkata bahwa sebenernya ia cemburu?

Nara mengamati mimik wajah lelaki didepanya lalu kemudian dia menyemburkan tawa.

"Hahahahahahahahaha"

"Kenapa ketawa sih" protes sang lelaki.

Setelah mengehentikan tawanya, Nara kemudian berkata, "Jadi kamu cemburu? Hmm?"

"Ya...uhm...ya iya. Gimana bisa kamu upload foto kaya gitu padahal aku belum pernah sekalipun kamu kirimin foto kamu pake baju kaya gitu" cerocos Jay.

"Heh! Porno banget ya otak lo!" Sembur Naya.

"Ih pokoknya aku nggak mau ya kamu upload foto pake baju kaya gitu KALO ENGGA SAMA AKU. Gila aja apa masa ada yang mau lamar kamu di kolom komentar"

"Bagus dong, ga baik pacaran lama-lama"

"Ay jangan gitu lah, aku beneran nabung buat beli rumah tau" balasnya dengan muka super melas.

Nara yang melihat wajah melas lelaki didepannya itu kemudian mengecup singkat bibir sang kekasih.

"Udah ah ngambeknya. Turunin aku sekarang aku mau makan" ujarnya sembari meronta untuk turun dari pangkuan Jay.

Sedangkan lelaki yang barusan menjadi korban kegemasan Nara pun memunculkan smirk. Dia lalu semakin mengeratkan tanganya memeluk pinggang sang gadis. Ditatapnya mata Nara dalam. Kemudian tangan kananya kini berpindah pada pipi kanan gadis didepanya, "Tanggung jawab dulu. Makanya nanti"

"Ap-"

Belum sempat Nara protes, bibir lelaki didepanya sudah menubruk bibirnya. Kali ini bukan hanya kecupan melainkan diiringi lumatan.

.

See you on the next chapter👋🏻

Yogyakarta, 21 Juni 2023