Red Day

45 9 0
                                    

Hai hai. Sedikit demi sedikit lama lama kelar.
Engga deng. Ini soalnya tanya one shot gitu ya jadi tidak akan benar benar end kecuali yang nulis ga mood🤧

Enjoy🤩🤩

——————————————

"Sayaanggg kesini" ucapnya dengan nada manja di seberang sana.

"Ini lho jam setengah 5 Naraya" balasnya dengan suara khas bangun tidur dan mata yang masih terpejam erat.

"Maunya sekarang...pleaseee"

"Nanti ya jam 7 aku kesana deh"

"Engga mauuuu. maunya sekarang"

"Ya Tuhan kenapa sih emang? Aku masih ngantuk banget Ay"

"IHHHHH POKOKNYA SEKARANG"

Dengan helaan nafas yang panjang, sang lelaki memaksa kedua matanya untuk terbuka. Sambil mengumpulkan nyawa dan duduk di tepi ranjang, dipandangnya notifikasi handphone dari aplikasi Flo.

"Oh pantesan"

***

Sesampainya di apartemen sang puan, lelaki itu pun langsung masuk ke kamar kekasih. Mendapati sang kekasih nyatanya tertidur lelap, lelaki itupun bergabung untuk melanjutkan tidurnya yang terganggu karena telephone kekasihnya tadi.

Jam menunjukkan pukul 8.30. Sang puan yang menyadari kehadiran orang lain di kasurnya pun langsung membalikkan badan.

Menatap dalam sang kekasih dan memainkan tangannya di wajah polos kekasihnya ketika tidur itu.

"Sayang kamu" ucapnya sambil masuk kedalam dekapan lelaki.

Tak lama, lelaki yang merasa tidurnya terganggu dengan suara isakan kecil dari dekapannya pun membuka mata.

"Hey kenapa Ay? Kok nangis" ujarnya sambil menatap kekasihnya.

Sang wanita justru semakin terisak.

"Eh kenapa sih Naraya? Ada apa?" Tanyanya lagi sambil mengusap lembut rambut sang puan.

"Aku sayang banget sama kamu" masih sambil terisak kecil

Lelaki itu kaget dan akhirnya menenangkan kekasihnya.

"Iya sayang. Aku juga sayang banget sama kamu. Udah ya jangan nangis kaya gini" balasnya.

"Sial harusnya gue video aja ni biar pas lagi ngambek inget" batin sang lelaki.

"Udah ayo sekarang bangun dan sarapan" ajak sang lelaki.

"Engga mau. Maunya pelukan terus. Perut aku sakit engga enak" ucapnya manja.

"Iya tapi kan kamu harus makan juga. Nanti tambah sakit dong kalo engga makan"

"Yaudah mau bubur aja"

"Oke aku beliin dulu" kata lelaki itu sambil akan beranjak. Namun tertahan oleh pelukan yang semakin erat itu.

"Engga mau. Pesen aja"

Dengan sedikit menghela nafas "Okee kita pesen aja. Sekarang lepas dulu dong kita duduk ke ruang makan"

"...."

"Aku gendong ayoo"

"Okeee"

***

Setelah menghabiskan sarapan, mereka berdua duduk di sofa bed yang ada di depan TV sambil menonton film dan tentunya sang perempuan yang tidak mau melepaskan pelukan dari sang lelaki.

"Kamu engga pegel apa meluk aku terus"

"Kenapa emang" tanya nya mulai curiga.

"Engga papa. Perut kamu masih sakit?"

"Masih" jawabnya lirih.

"Aku ambil kompresan dulu"

"Engga usah. Maunya kaya gini (pelukan) aja"

"Engga! Perut kamu harus dikompres biar lebih enak. Emang pelukan aja nyembuhin. Engga Naraya. Tunggu disini sebentar" ujar sang lelaki tegas.

Sang perempuan yang sedang sensitif itupun merasa sedih. Dirinya kemudian menelpon sang Bunda-Ibu lelaki itu. Begitu panggilan terdambung dirinya langsung mengadu.

"Bunda...Jace galak sama aku"

"Kenapa sayang? Jace kenapa?"

"Masa aku mau peluk doang engga boleh. Terus aku dimarahin Bunda"

"Heh kenapa gitu? Memangnya kenapa kok Jace engga mau dipeluk sama kamu?"

Jace kemudian datang dan merebut telephone dari genggaman kekasihnya.

"Bunda engga usah dengerin Nara ya. Dia itu lagi red day jadi gitu deh"

"Ohhh...Bunda kira kamu kenapa. Yaudah nanti malam ajak Nara makan dirumah ya. Bunda mau masak banyak"

"Okee Bunda. Jace tutup dulu ya, mau ngurusin bayi gede" pamitnya dambil mengakhiri panggilan.

"IHHH ENAK AJA KAMU JUGA YA"

"Juga apa?" Tanya lelaki itu.

"Kamu juga bayi gede. Apa kamu"

"Iyaaa. Udah sini peluk lagi. Ini botolnya kamu taruh di perut biar enakan" kata lelaki sembari menarik kekasihnya masuk ke dalam dekapannya lagi.

"Sayanggg Jace"

"Cium dulu"

Naraya pun dengan sigap mencium kekasihnya di pipi.

"Engga mau di pipi"

Naraya rolled her eyes kemudian mengecup singkat sang lelaki di bibirnya.

Belum sempat melepas kecupannya. Kepala sang perempuan ditahan oleh sang lelaki untuk memperdalam ciumannya. Sang perempuanlah yang menyudahi dan kembali memberi kecupan di seluruh muka sang lelaki.

"Punya aku semuaaaa. Jace punya akuuu" ucapnya sembari masuk ke ceruk leher kekasihnya.

.

Yogyakarta, 29 September 2024

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 29 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Between TwoWhere stories live. Discover now